Sama halnya dengan kejuaraan sepak bola EURO 2020, Olimpiade Tokyo 2020 harus ditunda selama setahun akibat pandemi COVID-19. Olimpiade Tokyo 2020 sendiri merupakan kali keempat kejuaraan Olimpiade diadakan di Jepang setelah Olimpiade musim panas tahun 1964 di Tokyo, musim dingin 1972 di Sapporo, dan musim dingin 1998 di Nagano.
Sebagai salah satu negara panitia Olimpiade (NOC), Indonesia mengirimkan sebanyak 28 atlet kontingen dalam 8 cabang olahraga. Kali ini, OZIP akan mengulas sejumlah atlet Indonesia yang mengibarkan bendera Merah Putih di Olimpiade Tokyo. Selamat membaca!
Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon – Bulutangkis Ganda Putra
Pasangan ganda putra bombastis ini dikenal dengan julukan “The Minions” karena gaya bermain mereka yang lincah dan gesit meskipun tinggi badan keduanya tergolong dibawah rata-rata. Tapi jangan salah, karena pasangan Kevin/Marcus merupakan peringkat satu bulutangkis dunia untuk nomor ganda putra sejak Maret 2017!
Kevin mulai dipasangkan dengan Marcus pada tahun 2015 setelah sempat bertemu sebagai lawan di ajang Indonesian Masters 2014. Setelah itu, keduanya mencetak rekor apik dalam berbagai kejuaraan bulutangkis internasional dimana mereka memenangkan 17 kejuaraan BWF World Tour dan 10 kejuaraan BWF Superseries. Lebih lagi, pasangan ganda putra ini juga meraih medali emas untuk Indonesia dalam ajang Asian Games 2018 yang diadakan di Indonesia.
Sayangnya, perjalanan Kevin/Marcus di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti di babak perempat final ketika keduanya disingkirkan oleh pasangan asal Malaysia Wooi Yik Soh / Aaron Chia. Meskipun begitu, perjuangan keduanya tetap patut diapresiasi. Semangat terus Minions!
Windy Cantika Aisah – Angkat Besi Putri
Meskipun masih berusia 19 tahun, Windy sudah mencetak berbagai prestasi sebagai atlet angkat besi. Semangatnya bisa ditelusuri dari keluarganya yang sudah melatihnya sejak kelas 5 SD. Ibunya, Siti Aisyah, merupakan seorang mantan atlet angkat besi yang pernah meraih medali perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Amerika tahun 1987.
Sebelum mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Windy sudah akrab dengan memecahkan berbagai rekor dunia dalam olahraga angkat besi. Dilansir dari Tempo, Windy sudah memecahkan empat rekor dunia pada tahun 2019, antara lain rekor dunia remaja di Kejuaraan Asia di Cina, rekor dunia di Kejuaraan Dunia di Fiji dan Kejuaraan Dunia Junior dan Remaja di Korea Utara, dan rekor dunia junior di SEA Games 2019, dimana ia memenangkan medali emas di nomor 49 kg wanita.
Prestasi Windy di Olimpiade Tokyo 2020 sangat membanggakan. Pasalnya, ia adalah atlet pertama yang mempersembahkan medali untuk Indonesia! Windy memenangkan medali perunggu di nomor 49 kg wanita dengan total angkatan sebesar 194 kg. Terima kasih, Windy!
Greysia Polii / Apriyani Rahayu – Bulutangkis Ganda Putri
Penggemar bulutangkis pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Greysia Polii. Wanita kelahiran Jakarta tahun 1987 ini sudah menjadi nama rumah tangga ketika membahas nomor ganda putri Indonesia. Greysia sudah meraih sejumlah prestasi dengan berbagai pasangan, antara lain medali emas di Asian Games 2014 Korea Selatan dan ranking dua dunia nomor ganda putri bersama Nitya Krishinda Maheswari dan juara satu Philippines Open 2006 bersama Jo Novita.
Untuk Olimpiade Tokyo 2020, Greysia akan maju bersama pebulutangkis muda Apriyani Rahayu yang sudah menjadi partner-nya sejak tahun 2017. Pasangan Greysia/Apriyani tidak boleh diremehkan; keduanya juga sudah akrab dengan berbagai prestasi, antara lain medali emas SEA Games 2019 Filipina, 6 gelar BWF World Tour, dan 3 gelar BWF Superseries. Tidak lupa, keduanya sempat menduduki peringkat tiga dunia pada September 2018.
Rasanya aneh kalau tidak membahas pencapaian pasangan ini di Olimpiade Tokyo 2020; keduanya berhasil meraih medali emas untuk Indonesia di bulutangkis nomor ganda putri! Pasangan Greysia/Apriyani merebut emas setelah mengalahkan pasangan asal Cina, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan. Selamat untuk Greysia dan Apriyani!
Lalu Muhammad Zohri – Atletik Putra
Satu lagi atlet muda Indonesia dengan pencapaian luar biasa: Lalu Muhammad Zohri. Lahir di Lombok Utara pada tahun 2000 dalam kondisi serba berkekurangan, nama Zohri pertama kali naik ketika ia memenangkan kejuaraan lari cepat nomor 100m di Asian Junior Athletics Championships tahun 2018. Kini, Lalu dijuluki sebagai “pria tercepat di Asia Tenggara”.
Pencapaian terhebat Zohri adalah ketika ia mewakili Indonesia di IAAF World U20 Championships tahun 2018 di nomor 100m. Kala itu, ia meraih gelar juara pertama dengan waktu 10.18 detik, waktu tercepat untuk kelas junior Indonesia. Zohri juga memegang rekor nasional untuk nomor 100m dan 200m; rekor 100m diraihnya di Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka dengan waktu 10.03 detik, sedangkan rekor 200m diraih oleh Lalu di Kejuaraan Nasional Atletik U-20 2019 di Bogor dengan waktu 20.81 detik.
Perjalanan Zohri di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti di babak penyisihan nomor 100 meter putra ketika ia menyelesaikan balapan di posisi kelima dengan waktu 10.26 detik. Sama halnya dengan pasangan Kevin/Marcus, perjuangan Zohri patut kita apresiasi. Keep on running, Zohri!
Teks: Jason Ngagianto
Foto: Berbagai sumber