Negara peserta babak final Piala Dunia 2022 sudah ditentukan dengan adanya 32 tim yang berhasil lolos babak kualifikasi. Turnamen sepak bola terbesar itu nantinya akan diramaikan oleh negara langganan seperti Jerman, Brasil, Perancis, Argentina, dan Spanyol, serta negara penantang baru seperti Kanada dan Wales. Menariknya, Italia selaku juara EURO 2020 gagal lolos ke babak final Piala Dunia.
Berbeda dengan edisi Piala Dunia sebelumnya yang diadakan pada pertengahan tahun, Piala Dunia tahun ini akan diadakan dari tanggal 21 November sampai 18 Desember. Hal ini dikarenakan oleh suhu tinggi dari lokasi turnamen yang terletak di Qatar. Pengadaaan Piala Dunia 2022 di Qatar mengundang sejumlah kontroversi, mulai dari dugaan adanya korupsi dalam pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia sampai pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja yang terlibat dalam persiapan turnamen.
32 negara yang lolos ke putaran final Piala Dunia terbagi ke dalam lima wilayah: AFC (wilayah Asia dan Australia), CAF (wilayah Afrika), CONCACAF (wilayah Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia), CONMEBOL (wilayah Amerika Selatan), dan UEFA (wilayah Eropa). Dari kelima wilayah, wilayah UEFA mengirim perwakilan terbanyak dengan 13 perwakilan. Adapun format 32 negara peserta merupakan terakhir kalinya format ini akan dipakai dalam Piala Dunia, karena Piala Dunia edisi selanjutnya akan menggunakan format 48 negara peserta.
Karena tidak mungkin mengulas setiap negara yang lolos satu per satu, OZIP Magazine sudah merangkum sejumlah kisah menarik dalam proses kualifikasi Piala Dunia 2022. Selamat membaca!
Gugurnya Juara Eropa
Meskipun berangkat dari tren positif setelah menjuarai EURO 2020, timnas Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia setelah dikalahkan oleh Makedonia Utara 0-1.
Selama babak kualifikasi, Italia tidak tampil meyakinkan setelah seri sebanyak tiga kali; dua kali dari Swiss dan sekali dari Irlandia Utara. Sejatinya Italia tetap lolos ke babak play-off di bawah Swiss yang menjadi juara grup kualifikasi, dimana Italia diundi melawan Makedonia Utara yang dianggap menjadi lawan mudah bagi Italia.
Italia memang unggul di atas kertas—Gli Azzurri mampu mengatur jalannya permainan dengan mendominasi penguasaan bola dan mencetak sebanyak 32 peluang mengarah ke gawang. Namun sayangnya tidak ada satupun tembakan yang berbuah gol—sampai akhirnyaAleksandar Trajkovski menjebol gawang Italia di menit ke-92.
Tentu saja hal ini meninggalkan rasa kekecewaan yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia Italia—baik itu para pemain, pelatih Roberto Mancini, dan tentunya para fans. Pasalnya ini merupakan kali kedua secara berturut-turut Italia gagal lolos ke Piala Dunia setelah sebelumnya gagal tahun 2018—pertama kalinya Italia gagal lolos sejak tahun 1958.
Dilansir dari CNN, para pemain Italia tidak bisa menyembunyikan rasa kekecewaan mereka. “Akan ada lubang besar dalam diri kami,” ujar bek Italia, Giorgio Chiellini. Sentimen sama juga digaungkan oleh pemain tengah Italia, Jorginho. “Ini adalah kekecewaan yang sangat besar. Rasanya sangat, sangat sakit.”
Lolos Setelah 30 Tahun Lebih
Dari jajaran negara peserta Piala Dunia 2022, terdapat tiga negara yang dapat dibilang merupakan penantang baru dalam turnamen Piala Dunia: Qatar, Kanada, dan Wales. Dimana semua negara peserta pernah mengikuti Piala Dunia edisi 2018 atau 2014, ketiga negara masih ‘junior’ jika dibandingkan dengan negara lain karena belum pernah mengikuti Piala Dunia pada abad ke-21. Bahkan, Qatar belum pernah mengikuti Piala Dunia sama sekali!
Meskipun demikian, Qatar lolos kualifikasi secara otomatis karena perannya sebagai tuan rumah Piala Dunia. Di sisi lain, Kanada dan Wales harus melalui proses kualifikasi di wilayah masing-masing.
Lolosnya Kanada ke putaran final Piala Dunia merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 1986, ditandai oleh kemenangan 4-0 atas Jamaika pada tanggal 28 Maret. Kemenangan ini dirayakan oleh segenap masyarakat Kanada, salah satunya perdana menteri Kanada Justin Trudeau yang ikut menyelamati kelolosan timnas Kanada.
Megabintang sepak bola Kanada Alphonso Davies juga turut merayakan momen kemenangan itu saat menonton streaming pertandingan timnas Kanada; ia tidak bisa ikut bermain karena sedang dalam proses penyembuhan dari COVID-19. Reaksi bahagia Davies ‘ditangkap’ oleh klubnya Bayern Munchen, yang juga menyelamati Davies.
Sementara itu, timnas Wales berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia sejak tahun 1958 setelah menang tipis 1-0 atas Ukraina pada tanggal 5 Juni. Gol semata wayang dalam pertandingan merupakan hasil dari sepakan bebas Gareth Bale yang berbelok masuk ke dalam gawang kiper Georgiy Buschchan. Bale yang juga berperan sebagai kapten timnas menganggap hasil ini merupakan hasil terbaik dalam sejarah sepak bola Wales.
Meskipun berseberangan dengan Ukraina di lapangan, aksi solidaritas tetap ditunjukkan oleh suporter Wales terhadap suporter Ukraina yang juga harus berjibaku dengan konflik dalam negeri mereka. Terlepas dari itu, Wales tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia mereka lolos ke putaran final Piala Dunia tahun ini.
***
Jadi bagaimana, OZIPmates? Tim mana yang akan kalian dukung untuk ajang Piala Dunia tahun ini?
Teks: Jason Ngagianto
Foto: Berbagai sumber