THE DISASTER ARTIST, DI BALIK FILM TERBURUK TERBAIK SEPANJANG MASA

Penulis: Greg Sestero dan Tom Bissell 

Goodreads: 4.2 / 5 

Personal Rating: 5 / 5

Bila anda seorang penggemar film, ada kemungkinan anda pernah mendengar tentang sebuah film independen berjudul The Room (2003). Reputasi The Room sebagai sebuah film tidak baik; justru kebalikannya, karena film tersebut dianggap sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa. Cerita yang tidak koheren dan logis, penampilan yang buruk dari hampir semua bintangnya, penokohan yang tidak masuk akal, desain produksi yang terkesan murahan dan asal-asalan, dan masih banyak lagi masalah seputar film The Room

Lalu apa hubungan buku The Disaster Artist dengan The Room? Buku ini menceritakan secuplik kehidupan nyata Greg Sestero, salah satu pemeran dalam The Room, dan kisah di balik layar produksi The Room yang dipenuhi dengan drama dan kekonyolan luar biasa; semua berkat sutradara, produser, penulis skrip, dan bintang utama The Room yang bernama Tommy Wiseau.

Wiseau yang juga merupakan sahabat Greg pertama kali bertemu dalam sebuah kelas akting di San Fransisco, Amerika Serikat. Dari sini anda juga diajak mengikuti perjuangan Greg untuk menjadi seorang aktor Hollywood; perjalanan untuk menjadi seorang bintang film terkenal sangat sulit dan dipenuhi dengan tantangan. Meskipun dirinya sudah mengikuti berbagai kelas akting dan ratusan audisi film, Greg tidak pernah bisa mendapatkan peran yang bisa meluncurkan karir aktingnya. 

Karir Greg yang stagnan menyebabkan dirinya terlibat dalam produksi The Room yang dipimpin oleh Tommy. Perangai Tommy yang unik dan aneh digambarkan dengan sangat baik oleh Greg dalam buku ini; bukan hanya dari kebiasaannya tapi juga dari logat uniknya yang sering muncul ketika berbicara dengan Greg dan orang-orang di sekitarnya. 

Keanehan Tommy semakin terlihat ketika produksi The Room mulai berjalan, dimana Tommy mengambil banyak keputusan aneh sebagai sutradara film, seperti misalnya menolak untuk memberikan skrip penuh film ke siapapun kecuali dirinya sendiri dan Greg, membongkar lokasi syuting dan membangunnya kembali di hari berikutnya, dan perilaku irasionalnya ke kru dan pemeran film. Tidak hanya itu, Tommy yang berperan sebagai bintang utama juga merupakan aktor yang buruk, dimana sebuah adegan dialog melibatkan dirinya yang berdurasi tujuh detik menghabiskan waktu pengambilan gambar selama tiga jam.

Semua keanehan di balik layar ini diceritakan dengan sangat efektif oleh Greg berkat gaya penulisannya yang lucu dan penuh jenaka. Gaya penceritaan Greg membuat pembaca seolah-olah berada di samping Greg menyaksikan kekonyolan yang terjadi dalam proses syuting The Room, dibantu oleh perhatian lebih Greg terhadap setiap kejadian aneh syuting, mulai dari silat lidah Tommy dengan para kru sampai suhu cuaca lokasi syuting yang seringkali panas menyengat akibat keengganan Tommy untuk memasang unit AC.

Akhir kata, kisah The Disaster Artist merupakan sebuah buku wajib baca berkat kisah aneh tapi nyata yang dibalut dengan gaya bercerita yang pintar lucu nan sarkastik. Saking bagusnya, buku ini bisa ditambahkan ke daftar bacaan anda meskipun anda belum pernah menonton The Room sekalipun.

Teks: Jason Ngagianto 

Foto: Amazon