Siapa yang mau ikut kondangan? Menonton film animasi besutan duet sutradara Ryuichi Yagi dan Takashi Yamazaki ini, serasa menjadi tamu undangan di pernikahan Nobita dan Shizuka yang sesungguhnya. Bagi yang tidak mengikuti Stand by Me Doraemon yang pertama, jangan khawatir! Karena sekuel yang dibuat 7 tahun kemudian ini masih bisa dinikmati tanpa perlu menonton movie pendahulunya.
Lalu apa yang disuguhkan film berdurasi 96 menit ini? Cerita masih dimulai dengan Doraemon yang bermain-main dengan mesin ajaib miliknya dan pada akhirnya bersinggungan dengan time paradox.
Cerita diawali dengan Nobita yang kembali ke masa saat dia berusia 3 tahun, demi menemui sang nenek yang dirinduinya. Pertemuan mengharu biru itu pun diikuti dengan permintaan sang nenek untuk dapat melihat pernikahan Nobita di masa depan. Demi mengabulkan keinginan sang nenek, Nobita dan Doraemon melakukan perjalanan waktu ke masa di mana hari pernikahan Nobita dan Shizuka dewasa digelar. Namun, konflik dimulai di sini. Ketika Nobita dewasa menghilang di hari pernikahannya. Terdesak, Nobita kecil harus menggantikan posisi Nobita dewasa dengan bantuan alat milik Doraemon.
Di tengah acara pernikahan, Nobita dan Doraemon menyelinap keluar demi mencari Nobita dewasa. Disinilah masalah menjadi semakin runyam saat mesin waktu menghilang. Sehingga Nobita dan Doraemon tidak bisa kembali ke masa lalu dan terjebak di masa depan.
Stand by Me Doraemon 2 yang rilis pada 19 Februari 2021 silam ini mungkin serasa berbeda dengan versi manga maupun movie tentang petualangan Nobita dan Doraemon yang lain. Bisa jadi sasaran film ini adalah untuk generasi 90-an yang tumbuh bersama Doraemon, sehingga pesan-pesan moral dalam film dirasa lebih cocok untuk penonton usia dewasa. Kendati demikian, adegan dalam film ini tentu tidak asing bagi pengikut setia kisah Doraemon dan tentu saja cocok untuk penonton usia anak, termasuk kisah di balik pemberian nama Nobi Nobita.
Seperti halnya film animasi lain yang menonjolkan keindahan visual, tidak terkecuali Stand by Me Doraemon 2. Penonton akan dibawa “berkeliling” Tokyo di masa depan yang sungguh cantik dan futuristik dari kacamata Doraemon dan Nobita cilik.
Meski tidak membuat sampai “panen” air mata seperti pada Stand by Me Doraemon pertama, film ini tetap mampu menghadirkan haru biru dan juga slapstick comedy khas Doraemon. Kita seperti dibawa menjadi bagian perjalanan hidup Nobita yang hadir dalam berbagai versi.
Sebagai catatan, film ini akan sedikit membingungkan jika tidak diikuti dengan baik. Pasalnya, penonton akan dihadapkan dengan 3 versi Nobita yang berbeda. Tidak hanya itu, di awal film, akan terasa sedikit membingungkan dengan adanya beberapa adegan yang rasanya tidak terkait dengan cerita. Namun, seiring berjalannya film, sutradara sekaligus penulis skenario Takashi Yamazaki sangat piawai mengurai benang-benang kusut di awal film. Imbasnya, akhir film terlihat sebagai sebuah masterpiece yang dirangkai begitu apik dalam setiap adegannya.
Bagi yang penasaran, apakah Nobita berhasil membawa neneknya untuk menyaksikan pernikahannya di masa depan? Apakah pernikahan Nobita dan Shizuka bisa dilanjutkan dengan terjebaknya Doraemon dan Nobita di dunia masa depan? Jangan lewatkan film yang membangkitkan nostalgia ini! Selamat menonton dan selamat menghadiri pernikahan Nobita dan Shizuka!
Rating: 7.5/10
Teks: Mutia Putri
Foto: Berbagai sumber