Mengingat Kembali Warisan Kemerdekaan di Bulan Agustus

Bulan Agustus merupakan bulan yang penuh makna untuk kita semua. Di bulan ini, proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pertama dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, sebuah momen yang kini dikenang dan dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia telah berkembang menjadi sebuah negara yang disegani di panggung ekonomi internasional. Didukung oleh laju perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang tinggi dan nilai nominal PDB yang telah menembus nilai US$ 1 triliun, Indonesia merupakan negara dengan nominal PDB paling tinggi di kawasan Asia Tenggara. 

Selain kekuatan ekonomi, Indonesia juga menempati urutan keempat dalam kategori jumlah penduduk terbanyak di dunia, jumlah yang senantiasa terus bertambah seiring waktu. Di tahun 2019 ini, Indonesia akan memperingati tahun ke-74 sejak kita pertama mendeklarasikan diri untuk merdeka. Anda telah mengukir sejarah dan cerita masing-masing dalam menyebarkan nama harum Indonesia di dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, di edisi kali ini OZIP mengajak Anda semua untuk mengeksplorasi kisah dan tantangan-tantangan yang dihadapi warga Indonesia di tanah asing. Tema yang bertajuk “Kemerdekaan” ini tidak hanya mengacu kepada kebebasan dalam memimpin. Kemerdekaan juga meliputi kebebasan dalam berekspresi dan meraih cita-cita di dalam maupun luar negeri.

Perkembangan ekonomi bangsa dan kedamaian yang Anda nikmati saat ini merupakan bagian dari jerih payah dan pengorbanan jiwa dan raga leluhur bangsa yang memimpikan masa depan cerah untuk kita semua. Namun, perjalanan menuju masa depan yang cerah tidak selalu mudah ditempuh. Anda semua tentu telah melalui cobaan-cobaan yang membuat Anda semakin kuat dan tabah mengarungi lautan hidup. Sebagai bagian dari kesatuan warga dan Republik Indonesia, kita tetap merasa sedih dan turut berkabung ketika musibah menimpa saudara sebangsa di tanah air. 

Di tahun 2004, bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh menjadi sebuah kenangan pahit yang menetap di benak kita semua. Sebanyak 230,000 jiwa dilaporkan meninggal sementara pemukiman di daerah pesisir pantai Aceh hancur ditelan ombak. Pada tahun 2016, penembakan Sarinah terjadi di sekitar daerah Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat. Delapan orang dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka. Serangan ini turut menjadi sorotan internasional dan mengingatkan kita semua akan bahaya praktik terorisme di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan di tahun 2019 sendiri, sentiment polarisasi yang marak di kalangan masyarakat menjelang dan pasca Pemilu 2019 turut menjadi topik perbincangan hangat di dalam dan luar negeri. 

Alhasil, kemerdekaan bukanlah sesuatu yang hanya datang sekali. Kemerdekaan merupakan semangat kebangsaan yang harus selalu dijaga dan diingat. Inti dari semangat kemerdekaan selalunya adalah kesatuan dan keharmonisan bangsa dan warga. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita selalu berjuang memertahankan kesatuan dan kekuatan kebangsaan yang telah diwariskan oleh leluhur kita. Perjuangan Indonesia tentu masih panjang, namun tidak ada perjuangan yang dapat dimenangkan oleh masyarakat yang terpecah-belah.

Demi menyambut semangat ulang tahun ke-74 Republik Indonesia, marilah kita semua menjadi pemersatu bangsa yang kita cintai.

Merdeka!

Teks: Edward Tanoto
Foto: Windu Kuntoro