Mengenal Lebih Dalam Potensi Maksimal Satwa-Satwa Dunia

Pencapaian dan kemampuan yang tidak biasa kerap menjadi bahan diskusi yang menarik dan menuai kagum. Usain Bolt, pelari tercepat yang berhasil mencatat rekor lari jarak dekat 100 m tercepat di dunia menjadi topik pembicaraan hangat di tahun 2009. Hingga kini, Usain Bolt tetap memegang gelar pelari tercepat di dunia, menjadikan dirinya pemegang medali emas lari jarak dekat selama 11 tahun terakhir. Prestasi ini menunjukkan hasil kerja keras dan dedikasi latihan yang berterusan oleh Usain Bolt dan menginspirasi atlit masa depan untuk mengukir prestasi masing-masing.

Seperti halnya manusia, hewan juga memiliki pencapaian mereka sendiri dalam memastikan kelangsungan hidup mereka. Namun, berbeda dengan manusia, motivasi terkuat mereka merupakan naluri bertahan hidup yang mencakup rasa lapar dan keamanan. Hewan-hewan herbivora yang sering menjadi mangsa memiliki pandangan horizontal untuk melihat ke samping guna memastikan keamanan lingkungan mereka. Mereka juga menggunakan tanduk untuk membela diri jika mereka harus berhadapan dengan hewan-hewan pemburu. Hewan-hewan pemburu sebaliknya memiliki pandangan vertical guna memfokuskan pandangan ke arah mangsa dan memastikan jarak antara dirinya dan mangsa yang berada di depannya. Mereka juga memiliki kuku tajam guna menangkap dan mengoyak kulit mangsa mereka. 

Setiap hewan memiliki kemampuan tersendiri dalam memastikan kelangsungan hidup jenis mereka. Beberapa diantaranya dapat Anda temukan sebagai berikut:

Hewan tercepat di dunia – Peregrine Falcon 

Meskipun tidak setenar macan tutul, peregrine falcon memegang posisi nomor satu dalam hal kecepatan. Sekilas, hal ini seakan mustahil, apalagi jika Anda melihat ukuran tubuhnya yang tidak lebih besar dari seekor elang. Namun, burung ini memiliki metode berburu yang sangat unik yang menjadikannya hewan dengan kecepatan tertinggi di dunia, terutama ketika berburu. Ketika berburu, burung ini akan terbang menukik ke atas sembari memastikan dirinya berada dekat dengan mangsanya. Ketika dirinya telah menempuh tinggi yang cukup, burung ini akan menyembunyikan sayapnya dan dirinya pun jatuh bebas ke arah mangsanya. Gaya gravitasi yang kuat menarik dirinya ke bumi dan percepatan bumi membuatnya mampu menempuh kecepatan hingga 322 km/jam. Kecepatan inilah yang digunakan untuk menabrak dan melumpuhkan mangsanya sebelum diangkut kembali ke sarangnya untuk disantap. 

Satwa dengan gigitan paling kuat di dunia – Buaya 

Rahang yang kuat menjadi faktor penting untuk memastikan agar mangsa tidak kabur ketika digigit. Bagi buaya yang berburu sendirian dan menggunakan gigitan sebagai metode utama berburu, rahang yang kuat menjadi faktor penentu kesuksesan berburu. Ukuran mangsanya yang besar dan berbobot ditambah dengan metode death roll yang sering digunakan untuk membunuh mangsa di air juga mengharuskan buaya untuk memiliki rahang yang kuat dan gigitan yang mematikan. Sungguh tidak mengherankan bahwa hewan ini dapat menggigit sekeras 5,000 psi dalam satu kali gigit, lebih dari cukup untuk menghancurkan dan mengoyak tulang dan daging mangsa.

Hewan paling berbisa di dunia – Box Jellyfish

Banyak ditemukan di kawasan perairan Indo-Pasifik dan lautan utara Australia, box jellyfish (ubur-ubur kotak) memegang posisi pertama dalam kategori bisa paling mematikan. Sejak tahun 1957, hewan ini telah menyebabkan lebih dari 5,000 kasus kematian manusia dan hingga sekarang, angka ini masih terus bertambah. Bisa hewan ini menyerang jantung, saraf dan kulit secara langsung dan kemungkinan seseorang untuk selamat dari suntikan bisa hewan ini hampir nihil. Meskipun korban mungkin berada dekat dengan pantai ketika suntikan bisa terjadi, rasa sakit yang ekstrim kerap membuat korban meronta-ronta di perairan dan sulit diangkat kembali ke pantai. Jika tidak segera diobati, bisa yang berada di dalam tubuh akan langsung menyerang dan mematikan fungsi jantung dan saraf serta menyumbat fungsi pernafasan korban. Oleh karena itu, jangan sempat berdekatan dengan ubur-ubur mematikan ini.  

Hewan berkelompok dengan persentase kesuksesan berburu yang paling tinggi – Anjing Liar Afrika

Meskipun berburu secara berkelompok tidak selalu menjamin kesuksesan berburu, anjing liar Afrika telah menemukan metide berburu yang membuat buruan mereka memiliki tingkat keberhasilan 85% setiap kalinya. Sebelum mulai berburu, anjing liar ini melakukan pemanasan dengan bermain bersama. Ketika pemanasan selesai, pemimpin kelompok akan mengisyaratkan anggotanya untuk mulai berburu. Umumnya, mereka akan berpencar dalam grup-grup kecil guna mencari mangsa. Namun, ketika salah satu kelompok menemukan mangsa, mereka akan memanggil anggota lainnya untuk bergabung bersama sembari mengejar mangsa. Stamina yang kuat dan dedikasi berburu yang matang membuat mereka tahan berburu hingga mereka berhasil membunuh mangsa mereka. Mereka menunggu hingga mangsa mereka capai atau terjebak sebelum akhirnya membunuh mangsa. Strategi berburu inilah yang membuat mereka selalu berhasil mendapatkan mangsa untuk disantap.

Teks: Edward Tanoto
Foto: Berbagai sumber