Kita hidup di era dimana media massa menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. Berbicara tentang media massa, menurut Cambridge Dictionary, media massa bisa diartikan sebagai pelbagai metode dalam memberikan informasi kepada khalayak banyak, misalnya melalui koran, televisi, dan radio. Dari definisi ini, berbagai media yang mentransmisikan informasi kepada khalayak ramai dapat dikategorikan sebagai media massa baik cetak, elektronik maupun online.
Lalu bagaimana sejarah awal dan perkembangan dari media massa itu sendiri? Untuk edisi kali ini, OZIP mengangkat tema “Media” dilatarbelakangi oleh peran vitalnya media massa dalam proses transfer informasi khususnya di saat pandemi seperti saat ini.
Acta Diuma yang terbit pada 59 SM di Roma ini tercatat sebagai media massa pertama yang pernah ada. Surat kabar yang terbit pada jaman Julius Caesar ini ditulis di atas batu atau logam yang berisikan kebijakan, pengumuman, dan informasi penting lain dari Kaisar pada masa itu.
Pada awal abad ke-17 tepatnya pada tahun 1605 Masehi, terbitlah surat kabar pertama di dunia. Surat kabar bertajuk “Relation” ini dicetak dalam bahasa Latin kendati Jerman adalah tempat terbitnya. Adalah Johan Carolus yang pertama kali merilis surat kabar ini.
Seiring dengan adanya revolusi industri pertama pada tahun 1700an, media massa cetak yang awalnya hanya ditulis tangan dan terbatas hanya sekitar 100 eksemplar sekali terbit, pada era ini, muncullah percetakan yang mampu menghasilkan berkali-kali lipat dari jumlah awal. Perkembangan ini menandai juga lahirnya format lain dari media massa. Tidak hanya terbatas pada berita-berita, majalah hadir sebagai pelengkap dari surat kabar dengan isi yang lebih ringan dan tidak monoton. The Gentleman’s Magazine adalah majalah pertama di dunia yang terbit di London pada tahun 1731.
Media massa tentu saja tidak berkutat hanya pada media massa cetak saja. Seorang penemu berkebangsaan Italia bernama Guglielmo Marconi, mematenkan hasil penemuannya berupa telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit pada tahun 1896. Hasil penemuan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya radio, salah satu dari media massa elektronik pertama. Dengan adanya radio, arus informasi kepada khalayak lebih cepat didapatkan terutama saat Perang Dunia I dan II. Sampai akhirnya, televisi pun ditemukan dan mulai sedikit menggeser posisi radio sebagai media massa kala itu.
Tidak berselang lama dari ditemukannya Radio, pada tahun 1920-an, televisi mulai diproduksi secara komersil. Kendati demikian, televisi mulai meraih kepopuleran pada tahun 1940-an, setelah perang dunia kedua berakhir. Kehadiran televisi yang memungkinkan tampilan visual dan audio sekaligus tentu saja menjadi angin segar dalam perkembangan dunia media massa elektronik meskipun masih dengan layar hitam putih. Kepopuleran televisi terus berlanjut hingga saat ini dengan pelbagai inovasi yang terus dilakukan seiring dengan berkembangnya teknologi.
Pentingnya peran media massa disadari oleh Nazi di Jerman. Mereka memperbanyak radio untuk menambah intensitas dari propaganda yang dilakukan. Tidak hanya Hitler, Lenin di Rusia dan juga Mussolini di Italia turut menggunakan media massa untuk mencapai tujuan mereka.
Dengan seiring berkembangnya teknologi, media massa Internet, era dimana kita sekarang berada, mulai menggeser posisi televisi. Tidak ingin ketinggalan, dengan adanya perubahan era, tentu membuat pelaku bisnis media massa memutar otak. Sehingga tidak heran jika media massa cetak maupun siaran televisi kini hadir dalam format media online. Majalah Tempo merupakan media massa pertama di Indonesia yang hadir dalam format online pada 6 Maret 1996. Hingga saat ini, kita menemukan fenomena kian menjamurnya media massa online.
Internet sendiri pertama kali hadir dilatarbelakangi oleh kepentingan militer. Adalah proyek bernama ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang menghubungkan 10 komputer pada tahun 1970. Dua dasawarsa kemudian, Tim Bernes Lee menemukan World Wide Web atau yang biasa disingkat www pada tahun 1990. Media Internet terus berkembang hingga kini. Dengan jangkauan yang luas dan cepat dari media massa yang lain, arus media informasi melalui internet tentu lebih diminati.
Dalam masa pandemi ini, media massa internet berperan penting dalam menyebarkan informasi terkait COVID-19 yang sulit untuk bisa dijamah oleh media cetak. Tidak heran jika kita menganggap bahwa media massa internet adalah masa depan dari media itu sendiri.
Teks: Mutia Putri
Foto: Berbagai sumber