Ketika Setiap Orang Menjelma Pahlawan

“Pahlawan adalah ia yang tak henti bergerak, yang memahat peradaban dengan hati dan perbuatan, dalam sunyi atau gempita”―Helvy Tiana Rosa.

Apa yang terlintas saat kita berbicara tentang “pahlawan”? Soekarno-Hatta? Pangeran Diponegoro? Atau malah Iron Man, Batman, dan Wiro Sableng? Kesemua tokoh di atas baik yang nyata maupun fiksi, memang lah pahlawan dalam ranahnya masing-masing.

Meski hari pahlawan jatuh di bulan November, namun Agustus membawa cerita sendiri tentang kepahlawanan. Pagi di tanggal 17 Agustus, 75 tahun silam, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Kendati terserang sakit, Soekarno di dampingi Mohammad Hatta, dengan suara lantang mendeklarasikan bahwa Indonesia telah merdeka dari penjajahan. Soekarno-Hatta adalah pahlawan. Pun orang-orang yang gugur tanpa nisan dengan menukar nyawa mereka demi kata “Merdeka!” adalah pahlawan. 

Namun, kita tidak hanya membatasi arti pahlawan dalam lingkup kemerdekaan saja. Beberapa sosok pahlawan justru hadir dalam wujud paling dekat dengan kita. Entah itu orang tua, guru, dan orang lain yang menginspirasi. Karena itu di edisi kali ini, OZIP membawakan tema “Pahlawan” atau “Hero” sebagai wujud apresiasi kepada semua orang yang telah berjuang, untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan, kemerdekaan dari kesulitan finansial, bahkan kemerdekaan dari kebodohan.

Seorang ayah yang berpeluh mencari nafkah halal demi keluarganya adalah seorang pahlawan. Pun dengan seorang ibu yang mengurus rumah dari pagi sampai pagi lagi adalah seorang pahlawan. Seorang guru yang ikhlas mengajar kendati di tengah kekurangan fasilitas dan pelajar yang bersekolah dengan giat adalah jelmaan pahlawan juga.

Setiap orang adalah pengejawantahan pahlawan. Seperti quote Helvy Tiana Rosa di atas, pahlawan tidaklah harus diguyur popularitas. Beberapa pahlawan justru “hidup” dalam senyap, tanpa ingin untuk dilabeli dengan embel-embel “pahlawan”. Menjadi pahlawan tidak harus selalu mengokang senjata, memiliki kekuatan super dulu, atau menjadi seorang orator yang ulung. Siapa pun kamu, apapun profesimu, setiap orang memiliki kepahlawanan dalam dirinya. 

Seperti sosok dalam cover OZIP kali ini, Alex Hutabarat. Tidak banyak yang tahu tentang sosoknya. Terpisah jarak lebih dari 6000 km dengan kampung halamannya, Tarutung, Sumatra Utara, tidak memudarkan rasa cintanya pada tanah kelahirannya dengan beberapa program sosial yang ia lakukan. Alex mungkin hanyalah salah satu dari sekian banyak pahlawan di “akar rumput” yang namanya tidak tercatat dimana pun. Ada banyak Alex-Alex lain di sekitar kita. 

Tentu kita semua sepakat, bahwa petugas medis di garda terdepan di saat pandemi adalah pahlawan. Tidak perlu jauh mencari, jika kita mampu menjadi sosok pahlawan itu sendiri. Saat pandemi seperti ini pun setiap orang mampu menjadi pahlawan COVID-19 dengan stay at home, menggunakan masker di keramaian, menjaga jarak, dan patuh pada protokol kesehatan yang berlaku.

Semoga kita mampu menjelma pahlawan, jika bukan untuk orang lain, setidaknya untuk diri kita sendiri. Jadi, siapa pahlawan versi Sobat OZIP? 

Penulis: Mutia Putri

Foto: Devina Krismarina