Kemeriahan Festival Indonesia di Argyle Square

Pada hari Minggu (2/10/2022), lebih dari seribu orang diaspora Indonesia dan masyarakat lokal Australia berjajar rapi di depan panggung Argyle Square, Melbourne. Mereka mengenakan selendang tenun khas Nusa Tenggara Timur dan berbusana khas Indonesia untuk memeriahkan flashmob Maumereterbesar di Australia dalam gelaran Festival Indonesia 2022. Kelopak bunga cherry blossom yang berguguran tertiup angin turut mempercantik suasana di Argyle Park yang terkenal dengan keindahan tamannya.

Saat lagu Gemu Fa Mi Re mulai didendangkan, dari orangtua sampai anak-anak ikut berpartisipasi menari Maumere dengan gembira. Maklum saja, acara ini merupakan salah satu festival outdoor terbesaryang diselenggarakan kembali setelah sepuluh tahun vakum di Melbourne. Festival Indonesia ke-9 merupakan hasil kolaborasi antara Festival Indonesia Inc. dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Melbourne dan Tasmania. Acara outdoor pada hari Minggu tersebut masih satu rangkaian dengan kegiatan Resepsi Diplomatik bertajuk “Echo of the Archipelago” yang digelar di Sofitel Melbourne pada hari Jumat (30/9/2022) malam.

Ketua Festival Indonesia Inc., Dr Celyanda Goeltom, mengatakan bahwa beliau merasa bersyukur karena cuaca hari Minggu sangat cerah. Rangkaian acara dapat terselenggara dengan lancar meski dengan sumber dana yang terbatas. 

“Saya harus terima kasih banyak dengan adanya kolaborasi dengan Konsulat Jenderal yang sangat supportif. Tim Festival Indonesia tahun ini sangat kuat dan seluruhnya adalah volunteer. Jadi kita merasa semuanya mendukung, momentumnya tepat banget. Antusiasme masyarakat Indonesia di Melbourne juga sangat besar. Dan untuk tahun depan, I am sure it will be better and bigger,” jelas beliau.

Tyari Octhalya Tadzmara, salah satu volunteer di Festival Indonesia 2022, mengaku sangat senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam gelaran yang memperkenalkan dan mempromosikan budaya serta makanan Indonesia di Melbourne. “Saya mendaftar sebagai volunteer yang menangani stalls festival sejak Juni 2022. Rapat pleno pertama persiapan festival dilakukan pada tanggal 23 Juli, jadi persiapannya memang cukup lama ya, hampir tiga bulan. Senang rasanya dapat bertemu dengan orang-orang baru dan berkontribusi dalam salah satu acara KJRI di Melbourne sebelum kembali ke tanah air,” ujar mahasiswi semester akhir Master of Advanced Renewable and Sustainable Energy Engineering di Monash University.

Berbagai komunitas diaspora pun berkumpul dan mendirikan booth pada hari itu. Ini termasuk Australian Indonesian Association of Victoria (AIAV), Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria (PERWIRA), dan Indonesian Diaspora Network (IDN) Victoria. Tidak ketinggalan pula Indomelb FC, Balai Bahasa dan Budaya Indonesia Victoria dan Tasmania (BBBIVT), SBS Radio, Indonesia Batik Centre, dan Frida Aulia Indonesia. Di pinggir taman, tampak beragam stan kuliner yang menjajakan sajian khas Nusantara. Beberapa diantaranya adalah Me & My Sister, Diana’s Kitchen, Dapurnya Bubu by Asti K., Dapoer De Rara, Eclectic Kitchen, dan juga Ayam Penyet Ria.

Panggung acara juga dimeriahkan dengan penampilan musik dan tarian khas Indonesia. Beberapa yang tampil diantaranya adalah Sanggar Tari Minang Saiyo, Ballarat Region Community Indonesia, Colac Otway Indonesian Community, Sanggar Bagonjong, Nona Asri, Mugi Rahayu, Bona Pasogit dan Bona Pasogit Kids, Aneka Ria, Kita Arts Community, Nauli Dancer, Sanggar Lestari, Mojang Angklung, dan Band Orkes Jawi Waton Muni (OJWM). Rangkaian acara Festival Indonesia 2022 memang sejalan dengan moto yang diusung Presidensi Indonesia di G20, yakni Recover Together Recover Stronger. Gelaran festival ini diharapkan dapat menjadi sarana ajang promosi kuliner khas Indonesia, mendukung pemulihan pariwisata Indonesia pascapandemi, serta meningkatkan kembali popularitas bahasa Indonesia di benua Australia.

Acara Festival Indonesia 2022 juga bertepatan dengan Hari Batik, yakni peringatan diakuinya batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Bersamaan dengan perayaan tersebut, panitia pun mengadakan lomba foto menggunakan frame Instagram. Pemenang lomba tersebut adalah Nurhuda, mahasiswa Master of Education in Digital Learning di Monash University. Ia mengaku senang dapat berpartisipasi dan tidak menyangka akan membawa hadiah dari gelaran Festival Indonesia 2022. “Selalu membahagiakan berjumpa dengan saudara sebangsa, senasib, sepenanggungan di perantauan,” kata Nurhuda. 

“Rasanya berlipat-lipat ketika mendapat doorprize batik karena berhasil menjawab pertanyaan dari panitia. Pas sekali dengan momennya, yakni Hari Batik. Saya kemudian mengenakannya untuk lomba foto bersama anak saya, Sangjuang Lakutama. Dan ternyata masih dapat doorprize berikutnya,” jelas Nurhuda saat dihubungi Tim OZIP.

Teks : Nurfita Kusuma Dewi

Foto : Nurfita Kusuma Dewi & Jason Ngagianto