Bagi pembaca OZIP yang rindu masakan Indonesia, terutama kuliner Padang, anda wajib mencoba cafe yang satu ini. Terletak di 255 Camberwell Road, cafe Dale La Pau yang baru saja launching pada Februari lalu ini menyediakan berbagai menu masakan Padang. Tak hanya menu ‘wajib’ seperti rendang, dendeng batokok, atau lontong sayur Padang, menu khas Minang lainnya yang jarang—atau mungkin belum pernah—kita temui di Australia tersaji juga disini. Menu langka tersebut antara lain adalah nasi gulai cancang kambing, gulai ikan salai, dan ikan bilis petai. Hmm… jangan buru-buru menelan ludah, ya. Mari kita intip review OZIP kali ini.
Cozy Cafe
Di Indonesia, biasanya jika berkunjung ke rumah makan Padang tujuan utama saya hanya ingin menikmati makanannya. Kali ini ceritanya berbeda. Saat menginjakkan kaki di cafe yang baru opening di akhir Januari lalu ini, saya cukup surprised. Wah, ini sih bukan Warung Padang, batin saya, ini cafe yang cozy! Tak sekedar menjual makanan, Dale La Pau juga menawarkan suasana nyaman bagi pengunjung yang ingin menikmati hidangan mereka. Mendadak saya jadi ingin ngopi!
Disambut ramah oleh Stuart—yang merupakan founder cafe ini bersama Dale selaku chef cafe dan Intan— saya memesan secangkir cappuccino. Cafe ini didominasi warna putih dan kuning segar dipadu dengan sentuhan kayu minimalis. Pengunjung bisa memilih duduk di indoor ataupun outdoor. Ewa dan saya memilih duduk di dalam. Interior café dihiasi dengan deretan indoor plants yang eye-pleasing, setangkai bunga aster segar di meja, lampu gantung modern, dan papan tulis kayu yang catchy bertuliskan menu lunch dan special membuat pengunjung betah duduk berlama-lama dalam cafe.
Lalu bagaimana dengan cita rasa masakan Minang yang ditawarkan oleh Dale La Pau?
And the Winner is…
Terusik rasa penasaran dengan tagline Dale La Pau yaitu “The Rendang Specialist”, saya pun memilih rendang sapi sebagai salah satu lauk di nasi campur yang saya pesan. Untuk pilihan lauk lainnya, Dale merekomendasikan ikan bilis petai. Menurutnya menu ini termasuk salah satu signature Dale La Pau. “Belum ada di tempat lain,” ujarnya.
Sementara sayurnya saya memilih gulai nangka, yang mana menu ini juga termasuk paling laris di kalangan penduduk lokal asal Aussie selain rendang jengkol.
Menu lain yang kami coba adalah sate padang. Nah, sate padang ini, dari namanya saja juga sudah menimbulkan rasa penasaran saya; Sate Padang Danguang-Danguang. Merujuk pada nama salah satu daerah di Sumatra Barat, sate padang Danguang-Danguang ini memiliki cita rasa yang sedikit berbeda dengan sate padang biasa atau sate padang pariaman yang umum kita santap. Dengan racikan Dale, Sate Padang ini surely is not an ordinary sate padang. Bumbu satenya terasa lebih kaya rempah dan kental. Rasanya juga sangat nikmat! Gurih karena bumbunya ditambah dengan parutan kelapa, sampai membuat lidah menari Pasambahan!
Lalu bagaimana dengan rendangnya? Satu kata untuk para pembaca: juara! Rasanya tidak berlebihan jika Dale La Pau menyematkan The Rendang Specialist sebagai identitas café-nya. Dan tak hanya rendang sapi saja yang tersedia, Anda juga bisa memesan berbagai macam rendang lainnya seperti: rendang iga, rendang jengkol, rendang gulai nangka, rendang paru, ataupun rendang suwir. Tersedia dalam bentuk frozen, Indah sebagai salah satu founder yang juga ibunda Dale mengatakan frozen food-nya juga melayani pengiriman interstate selain untuk takeaway dan door delivery.
Ikan bilis petai nya juga tak mengecewakan. Dengan ukurannya yang besar ditambah bumbu cabe hijau yang pedas namun tidak kelewat pedas, ikan bilis ini dapat saya nikmati dengan suka cita. Gulai nangkanya? Amboi, tak heran jika menu tersebut jadi favorit penduduk lokal.
Di samping menu utama, Dale La Pau juga menyediakan dessert khas Minang yaitu ketan sarikaya khas Payakumbuh. Ketan yang satu ini juga wajib anda coba. Sausnya terbuat dari santan dan gula aren dengan tekstur yang creamy. Gurih dari kelapa dan ketan berpadu dengan manisnya gula aren membuatnya jadi pilihan yang tepat untuk hidangan penutup.
Berkaca dari pengalaman positif ini, boleh saya simpulkan kalau pesan menu apapun disini sepertinya tidak akan pernah salah. Sebetulnya ada menu lain yang ingin saya coba, sayangnya kapasitas perut saya terbatas. Kreasi menu kontemporer Dale La Pau seperti rendang turkish sandwich, padang satay matcha brioche, dan chicken pop sandwich masih menyisakan rasa penasaran bagi saya. Next time harus coba, nih!
Teks: Rika Asri
Foto: Gandiva Wisanjaka