Alun-Alun 2022 – Pesta Pora di Malam Minggu

Pelataran Old Melbourne Gaol dimeriahkan dengan acara pasar malam Alun-Alun yang berlangsung pada hari Jumat (29/7/2022) hingga Sabtu (30/7/2022) kemarin. Acara gelaran PPIA Victoria tersebut tidak hanya menghadirkan penampilan musik dari berbagai komunitas dan genre, tapi juga stand makanan khas Indonesia dalam tema “Pesta Pora Pasar Malem”.

Seakan memperkuat tema pasar malam khas Indonesia, Alun-Alun juga menghadirkan lokakarya bertema budaya bernama Cultural Day, dimana pengunjung bisa belajar membuat makanan ringan cendol dan klepon, serta belajar tari tradisional Indonesia.

Seperti dibahas sebelumnya, jajaran penampil musik yang diundang ke Alun-Alun sangat beragam. Ada penampilan band dari KJRI Melbourne, Temu Lawak, live band dari Aneka Ria Melbourne dan Orkes Jawi Waton Muni (OJWM), grup gamelan DanAnda dan Mugi Rahayu, dan duo legenda musik disko Indonesia, DISKORIA. Meskipun demikian, nuansa Indonesia yang dibawakan oleh semua penampil tetap terasa kental dan kuat.

Selain penampilan musik, Alun-Alun juga menghadirkan penampilan budaya Indonesia seperti tari-tarian dari Sanggar Sang Penari, Widya Luvtari, Nauli Dancer, serta Minang Saiyo, deklamasi puisi dari Jembatan Poetry Society oleh bapak Anton Alimin, dan juga penampilan Pencak Silat. Adapun pembacaan puisi bapak Anton Alimin didedikasikan kepada mendiang Simon Williams.

Sedangkan dari segi makanan yang bisa disantap oleh para pengunjung, Alun-Alun menghadirkan stan dari Pondok Bamboe Koening (PBK) Noodles, Dapurnya Bubu, Kaki Lima, dan IndoEats. Tidak lupa juga adalah stan Indonesian Batik Centre Melbourne dimana pengunjung bisa membeli dan mencoba berbagai pakaian dan kain batik.

Menanggapi tema ‘pesta pora’ Alun-Alun, Aurellia Meidirama selaku salah satu project officer Alun-Alun mengutarakan keinginan panitia untuk melakukan throwback. “Di Indonesia ada banyak pasar malam yang bisa ditemuin, jadi kita pingin bawa itu ke Melbourne.”

“Ketika kita kembali ke Jakarta pun, suasana sedang COVID sehingga kehilangan momen-momen pasar malem itu,” tambah Iglesias Fortuin, project officer Alun-Alun. “Lalu saat kita kembali ke sini, karena kita kangen, maka kita bawa pasar malam yang biasanya ada di Jakarta ke sini.”

Sama halnya dengan kebanyakan acara yang kembali diadakan setelah pandemi, kedua project officer mengungkapkan antusiasme mereka terhadap Alun-Alun edisi 2022.

“Menurut aku ini adalah salah satu acara offline yang bisa kita lakuin setelah pandemi panjang banget, jadi kita bisa ngumpulin segini banyak food tenants dari Melbourne dan komunitas Indonesia di Melbourne juga, menurutku sih bangga banget bisa kayak gini,” kata Aurel.

Hal senada juga diungkapkan oleh Igles. “Pastinya senang juga bisa ketemu teman-teman di acara yang kita rancang kurang lebih 8 bulan, sampai di hari H ini hampir semua berjalan dengan lancar, semoga kenangan tentang Alun-Alun kebawa terus jadi tiap tahun mereka kepikiran buat datang ke acara ini lagi.”

 Teks: Jason Ngagianto

Foto: PPIA Victoria