Spice Up Melbourne with William Wongso – Tips Masak dari Koki Legenda

Juru masak legendaris William Wongso menyambangi diaspora Indonesia pada hari Sabtu (30/7/2022) di KJRI Melbourne. William hadir sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh Australia Indonesia Youth Association (AIYA) cabang Victoria bernama Spice Up Melbourne. Penyelenggaraan acara ini juga didukung oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan restoran Garam Merica.

Dalam acara ini, William tidak hanya memberikan demonstrasi masak berbagai masakan khas Indonesia seperti soto betawi dan asinan jakarta, tapi juga tips-tips berharga dalam mengolah bumbu dan bahan makanan dalam hidangan khas Indonesia. Dalam acara demo masaknya, William ditemani oleh tim kulinernya yang terdiri dari para chef Corina Tan, Ade Putri Paramadita, dan Farida Affu.

Rangkaian acara dibuka oleh bapak Kuncoro Giri Waseso selaku Konsul Jenderal RI Melbourne dan Tasmania serta ibu Mantarina Herlianti selaku ketua DWP. “Semoga pada hari ini kita bisa memperoleh ilmu dan wawasan, terutama mengenai kuliner Indonesia dari chef dan duta masakan Indonesia, William Wongso,” ujar ibu Mantarina yang kerap dipanggil ibu Iin dalam sambutan pembuka acara.

Salah satu tips yang dibagikan oleh William dalam memasak soto betawi adalah menggunakan beef cheek sebagai bahan daging dalam hidangan soto. Selain itu, sebagai ganti santan sebagai salah satu bahan dasar kuah soto, bisa juga menggunakan fiber crème atau krimer tinggi serat.

Selain itu, William serta tim kulinernya memasak hidangan rendang daging. Uniknya, bahan daging yang digunakan dalam hidangan rendang bukanlah daging sapi seperti hidangan rendang pada umumnya, tapi daging domba cincang atau minced lamb. Daging domba cincang tersebut dibumbui dengan bumbu rendang jadi sebanyak 100 gram dan krim kelapa sebanyak 500 mililiter. Terakhir, William dan tim memasak nasi goreng pedas.

Dalam acara demo masak ini, semua hidangan yang dimasak oleh William dan tim dibagikan ke semua peserta acara untuk dicicip dan dinikmati bersama. Kehangatan hidangan berpadu dengan cita rasa pedas masakan para chef tentunya menjadi ‘penangkal mujur’ udara pagi St. Kilda yang dingin.

Mengomentari acara ini, William menekankan pentingnya memperkenalkan kuliner Indonesia, terutama diaspora Indonesia di luar negeri. “Event ini harus sering diadakan bukan hanya di Melbourne saja,” tukas William. “Memasak adalah suatu proses; bisa panjang atau pendek, tergantung kita di mana. Kalau di Indonesia, tidak ada masalah. Tapi kalau di Australia, kalau semua proses dimulai dari nol, saya rasa itu akan buang waktu.”

“[Tujuan acara ini] Agar masyarakat Indonesia hidupnya lebih santai kalau mau masak menggunakan bumbu yang diekspor dari Indonesia, yang rasanya autentik.”

Teks dan foto: Jason Ngagianto