Serba-serbi Natal Musim Panas di Australia

Hari raya Natal dirayakan di Australia sama halnya dengan negara barat seperti Inggris, Amerika, Kanada, dan negara tetangga Selandia baru. Namun, terlepas dari pernak-pernik seperti pohon natal dan hiasan rumah dominan warna hijau-merah, Australia juga memiliki tradisi Natal lokal yang menyesuaikan dengan Natal yang jatuh pada musim panas. Contoh paling sederhana adalah penggambaran Sinterklas ala ‘Australia’ yang digambarkan mengenakan topi lebar merk Akubra dan mengendarai mobil ute yang ditarik oleh kangguru alih-alih kereta salju yang ditarik oleh rusa kutub. 

Salah satu aspek Natal yang terpengaruh musim panas adalah makanan yang harus disiapkan, baik itu untuk Christmas lunch pada hari Natal atau Christmas dinner yang diadakan pada malam Natal. 

Umumnya di negara barat termasuk Australia, salah satu hidangan yang sering disajikan dalam acara makan bersama adalah kalkun (turkey) utuh. Ada juga hidangan unik turducken, yaitu daging ayam yang dimasukkan ke dalam bebek yang dimasukkan ke dalam kalkun, kemudian dibakar secara bersamaan. 

Namun karena cuaca yang lebih hangat akibat musim panas, terkadang hidangan yang disajikan lebih cenderung lebih segar dan ‘menyejukkan’ seperti seafood, salad, dan buah-buahan segar. Buah-buahan musiman segar bisa dinikmati secara langsung atau dibumbui dan dibakar bersamaan dengan hidangan natal lain. 

Beralih ke sisi hiburan, acara spesial Natal jarang menjadi bagian dari acara televisi di Australia. Meskipun demikian, program-program lokal terkadang memiliki acara spesial Natal yang tidak disiarkan di hari Natal itu sendiri. Alih-alih acara spesial Natal, saluran televisi lebih sering menayangkan tayangan ulang dari acara lama dan film-film bertema Natal seperti The Polar Express dan How the Grinch Stole Christmas.

Balap Perahu Layar Sydney-Hobart 

Selain pertandingan olahraga kriket Boxing Day Test, Boxing Day di Australia juga diperingati dengan balap perahu tahunan yang dikenal dengan Sydney Hobart Yacht Race. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Cruising Yacht Club of Australia ini dimulai di Sydney dan diakhiri di Battery Point, Hobart, Tasmania. Jarak yang ditempuh oleh para peserta mencapai 1,170 kilometer atau 630 mil laut. 

Balap yacht Sydney Hobart merupakan salah satu balap yacht terbesar di dunia dan menarik perhatian pembalap yacht dari berbagai macam negara. Balap perahu ini juga dikenal dengan medannya yang menantang, terutama di wilayah Selat Bass dan perairan Samudra Pasifik yang memiliki angin kencang yang sering berganti arah serta lautan yang seringkali tidak tenang. 

Penghargaan yang diberikan kepada pemenang perlombaan ini adalah Tattersall’s Cup, yang diberikan kepada juara umum balapan dihitung berdasarkan panjang, bentuk, berat, dan ukuran layar dari perahu yang digunakan dalam balapan. Selain itu, ada juga pemenang line honours yang diberikan kepada perahu pertama yang menyebrangi garis finis. 

Ada juga ‘penghargaan ketiga’ yaitu gelar informal “Holy Grail” bagi perahu yang berhasil menyelesaikan perlombaan di bawah dua hari. Rekor ini pertama kali dipecahkan oleh perahu Nokia pada tahun 1999. Sejak saat itu, menyelesaikan lomba di bawah 40 jam menjadi pencapaian tersendiri bagi para peserta, sebuah pencapaian yang dahulu dianggap mustahil. Rekor tersebut pecah pada tahun 2017 oleh perahu LDV Comanche yang finis dalam waktu 1 hari 9 jam 15 menit 24 detik.

Carols by Candlelight 

Tradisi Christmas Carols atau nyanyian pada malam Natal juga menjadi tradisi di Australia yang dirayakan setiap tahunnya dalam sebuah pagelaran besar bernama Carols by Candlelight. Meskipun berbagai daerah di Australia memiliki Christmas Carols versi sendiri, acara Carols yang paling dikenal di Australia adalah Carols by Candlelight yang diselenggarakan oleh Vision Australia, sebuah lembaga non-profit yang membantu warga tunanetra. 

Carols by Candlelight dicanangkan oleh Norman Banks, seorang pembawa acara radio di stasiun 3KZ pada tahun 1938. Acara Carols by Candlelight pertama waktu itu diadakan di Alexandra Gardens di dekat Yarra River. Panggung acara kemudian dipindah ke Sidney Myer Music Bowl pada tahun 1959 dan terus diadakan di sana hingga sekarang. 

Sebagai salah satu acara Natal terbesar di Australia, Carols by Candlelight tidak asing dengan bintang tamu penyanyi terkemuka di Australia, yang terus berganti setiap tahunnya. Tidak hanya itu, peserta dari The Voice Australia juga sering turut serta memeriahkan panggung Carols by Candlelight. Grup choir seperti Australian Girls Choir dan National Boys Choir of Australia juga tampil setiap tahun untuk mendukung acara. 

Carols by Candlelight juga merupakan salah satu dari sekian banyak acara yang penyelenggaraannya dipengaruhi oleh pandemi COVID-19, dimana konser tersebut harus batal untuk pertama kalinya pada tahun 2020. Carols by Candlelight kembali diadakan pada tahun 2021 dengan penonton. Uniknya, jumlah penonton yang diperbolehkan menyaksikan Carols by Candlelight pada tahun ini sama dengan acara Carols yang pertama—kurang lebih 10,000 orang. 

Teks: Jason Ngagianto 

Foto: Berbagai sumber