Seberapa Penting Pemakaian Masker untuk Mencegah Corona?

Beberapa waktu lalu Premier Daniel Andrews menyarankan seluruh warga Melbourne untuk memakai masker saat keluar rumah terutama apabila dalam keadaan dimana social distancing sulit dilakukan. Pernyataan ini dibuat menyusul laporan jumlah kasus virus korona di Melbourne yang terus meningkat dan menjadi yang terparah di Australia. Hingga tanggal 14 Juli 2020, jumlah kasus yang sudah terkonfirmasi di Victoria mencapai 4.244 kasus, dengan jumlah 2.395 yang dinyatakan sembuh, dan 26 orang korban meninggal dunia. Kenaikan jumlah pasien virus korona dalam seminggu terakhir menyebabkan dikeluarkannya kembali keputusan untuk lockdown wilayah Melbourne selama setidaknya 6 minggu.

Pemerintah Victoria dikabarkan akan mendistribusikan dua juta masker sekali pakai yang masih dalam proses pembuatan sehingga warga dianjurkan untuk setidaknya memakai masker buatan sendiri terlebih dahulu jika bepergian keluar rumah. Meski demikian, masih cukup banyak pro kontra yang muncul mengenai pemakaian masker. Ada yang setuju masker dapat mencegah atau setidaknya meminimalisir penularan virus corona, namun ada juga yang berpendapat masker tidak memiliki peran penting dalam penyebaran virus tersebut. Lantas mana yang benar?

Sebelumnya WHO memang mengumumkan bahwa masker hanya perlu digunakan oleh seseorang yang sakit dan tidak perlu dipakai oleh orang yang sehat. Namun kini WHO telah menganjurkan pemakaian masker untuk semua orang yang berada di tempat-tempat publik. Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian terbaru yang mengungkapkan banyaknya orang yang terinfeksi virus corona namun tidak menunjukkan gejala. Orang asimtomatik atau yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG) ini dinilai lebih berbahaya karena bisa bepergian kemana saja, beraktivitas normal, bahkan bersosialisasi dengan banyak orang tanpa menyadari jika dirinya sedang membawa virus. Apalagi 9 Juli lalu WHO mengeluarkan pernyataan resmi jika virus corona dapat menyebar melalui udara (airborne) dan dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup.

Menurut penelitian Roman Wolfel yang dipublikasikan oleh Jurnal Nature, kondisi orang asimtomatik bisa berlangsung selama 7 hari semenjak seseorang terpapar virus corona. Oleh sebab itu kini masyarakat dianjurkan untuk memakai masker walau tidak sedang sakit untuk mencegah penularan virus korona. Masker yang digunakan tidak perlu masker N95, melainkan masker kain 3 lapis dinilai sudah cukup efektif untuk menangkal virus sebesar 70%.

Lebih Efektif Dari Menjaga Jarak

Penyebab utama virus corona adalah melalui tetesan air liur orang yang terinfeksi saat berbicara. Partikel tersebut sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan mata telanjang, namun sebenarnya menyebar hingga setidaknya 1,8 meter. Menggunakan masker mampu mengurangi resiko dari partikel tersebut supaya tidak masuk ke pernafasan kita. Bahkan menurut penasihat WHO Prof David Heymann, menggunakan masker sama efektifnya atau bahkan lebih efektif dari menjaga jarak.

Dikutip dari The Guardian, negara-negara yang sejak awal menerapkan kewajiban untuk memakai masker memiliki tingkat kematian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak menerapkan kewajiban serupa. Mari mengambil contoh dari negara yang dinilai paling berhasil menangkal virus corona walau memiliki letak geografis yang sangat dekat dengan Tiongkok yaitu Taiwan. Belajar dari wabah SARS pada tahun 2003, sejak awal Februari 2020 pemerintah Taiwan langsung berusaha untuk memastikan pasokan masker dapat memenuhi kebutuhan seluruh warga Taiwan dengan cara melarang ekspor masker medis semenjak Januari, meningkatkan produksi masker di seluruh negeri, mendistribusikan secara menyeluruh di rumah sakit, supermarket, dan apotek, serta menjual masker dengan mematok harga 5 NTD atau sekitar Rp 2.000 per lembar. Hal ini untuk memastikan tiap warganya mampu mendapatkan masker dan menerapkan kebijakan khusus untuk mencegah penimbun. Kini penjualan masker di Taiwan sudah kembali normal dan dijual bebas tanpa kebijakan khusus. Berdasarkan data hingga 15 Juli 2020, tercatat 451 kasus virus corona di Taiwan dengan angka kematian 7 jiwa, dan 440 orang telah dinyatakan sembuh.

Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Health Affairs mengenai tingkat kenaikan kasus virus corona sebelum dan sesudah diterapkan kebijakan bermasker di 15 negara bagian Amerika Serikat dan Distrik Columbia mengungkapkan, kewajiban memakai masker terbukti memperlambat kenaikan kasus Covid-19 hingga 2% di minggu ke-tiga. Sedangkan di New York, tingkat infeksi menurun hingga 3% per hari.

Harus Dilakukan Sebagian Besar Populasi

Meski demikian, pemakaian masker untuk mencegah penyebaran virus hanya akan efektif jika dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Menurut penelitian Food and Drug Administration (FDA), jika setidaknya 80% populasi menggunakan masker, virus diperkirakan akan berkurang drastis. Selain itu penggunaan masker juga harus dengan prosedur yang benar seperti:

Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai masker

Pastikan masker terpasang dan menutup mulut, hidung, dan dagu

Hindari menyentuh masker. Jika ingin menyentuh masker, cuci tangan terlebih dahulu

Jika memungkinkan, ganti masker yang sudah dipakai selama 4 jam dengan yang bersih

Saat melepas masker, lepas dari bagian karet di telinga, hindari menyentuh bagian depan masker karena telah penuh dengan kuman yang menempel, setelah itu cuci tangan dengan sabun

Cuci masker kain yang telah digunakan setiap hari dengan deterjen dan basuh dengan air hangat

Simpan masker di tempat khusus yang bersih

Masker tidak hanya memiliki manfaat besar bagi penderita Covid-19 supaya tidak menularkan pada orang lain, tapi juga melindungi orang yang sehat dari droplets atau tetesan air liur penderita yang masih melayang di udara. Masker bedah memang memiliki perlindungan yang lebih baik dibanding dengan masker kain, namun pada dasarnya masker apapun yang menutup hidung dan mulut tetap lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali. Menurut dokter spesialis penyakit menular Peter Chin-Hong, tiga hal untuk menghindari terjangkit Covid-19 adalah memakai masker, mencuci tangan, serta menerapkan social distancing. Namun di antara tiga hal tersebut, yang paling penting adalah memakai masker.

Teks: Stefanie Grace

Foto: Berbagai sumber