Prinsip 3C, Kunci Untuk Menghadapi Perubahan

Perubahan adalah sebuah kepastian. Untuk itu, kita perlu punya kemampuan adaptasi untuk mencapai sukses sejati.

Putaran kehidupan layaknya sebuah roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Hal ini sejalan dengan sebuah pepatah bijak, “Hidup manusia ada waktunya malapetaka, ada waktunya anugerah”.

Perputaran itu sendiri, kadang berjalan lambat (bersifat evolusi), kadang pula berjalan sangat cepat (revolusi). Semua itu adalah keadaan yang tak bisa kita tolak. Apalagi, sejak kemajuan teknologi informasi (TI), batas antarnegara seolah “hilang” dan semua disatukan dalam dunia maya. Hampir semua kegiatan yang berbatas oleh jarak dan waktu, kini sudah dengan mudah tinggal klik dan kirim, maka semua bisa terselesaikan. Oleh karena ini, kita wajib punya kemampuan dan kemauan untuk beradaptasi menghadapi semua tantangan perubahan.

Kemampuan beradaptasi harus dilandasi dengan sikap yang sering saya ungkapkan dalam pernyataan: Cermat, Cermat, dan Cekatan (3C). Pertama, kita dituntut untuk cerdas dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang mengiringi perubahan di sekitar kita. Cerdas di sini bisa berarti mampu menciptakan inovasi baru untuk mengatasi berbagai masalah, hingga cerdas dengan sikap penuh bijak saat mengalami keterpurukan. Kecerdasan yang berasal dari pola pikir positif dan otak yang diasah terus-menerus akan menghasilkan tindakan terukur yang mampu jadi solusi bagi semua persoalan.

Kemudian, unsur berikutnya adalah cermat. Kita dituntut untuk mampu dan menyikapi dengan jeli, apa yang terjadi. Dengan demikian, saat terjadi perubahan, kita tidak terjebak dalam sikap yang pasif dan hanya “menunggu keajaiban”. Kita akan menjadi proaktif dengan kecermatan tersebut untuk mencari titik agar kita bisa bangkit saat terpuruk, dan tetap mampu bertahan ketika sudah di atas. Tentu, semua dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Karena itu, unsur cermat ini seharusnya mampu kita kedepankan untuk menghasilkan tindakan terukur yang membawa keberhasilan.

Terakhir, untuk menyikapi perubahan, kita juga dituntut untuk cekatan. Hal ini bisa kita maknai dengan mengedepankan unsur fleksibilitas saat beradaptasi ketika terjadi perubahan. Mereka yang tanggap terhadap perubahan akan dengan cekatan mencari berbagai kondisi yang bisa diubah jadi kesempatan meraih kemenangan. Untuk itu, kita dituntut mampu bergerak cepat, responsif, dan proaktif. Sehingga, dengan unsur cekatan tersebut, apapun bentuk perubahan yang terjadi, kita bisa dengan cepat beradaptasi.

Mari kita pacu diri untuk mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang ada, baik perubahan yang bersifat alami, ataupun karena pengaruh manusia. Dengan kesadaran penuh bahwa tak ada yang tak berubah, kita bisa menjadi “air”, yakni mampu menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun, dan mampu mengalir menerjang berbagai batasan. Dengan cara itu, kita akan jadi pemenang-pemenang dalam berbagai kompetisi perubahan kehidupan.

Salam sukses, luar biasa!

Andrie Wongso