PENAWARAN KOLABORASI DI AUSTRALIA-INDONESIA BUSINESS SUMMIT

Australia-Indonesia Business Summit (AIBS) merupakan sebuah forum yang mewadahi interaksi antara pemerintah Indonesia dengan investor dan pengusaha Australia. Konferensi tingkat tinggi ini bertujuan untuk mendukung investasi Australia yang akan secara ekonomi menguntungkan kedua belah pihak. Adapun fokus kegiatan ini untuk menjalin kerja sama di bidang pariwisata, pendidikan kejuruan, pertanian, kesehatan, energi, dan sumber daya.

Tahun 2018 sendiri merupakan pelaksanaan keempat AIBS. Kegiatan yang dilaksanakan hari Rabu dan Kamis (26-27/9) lalu di Grand Hyatt Melbourne ini terdiri atas tiga sesi. Sesi pertama membahas tentang kebijakan dan peluang investasi dalam bidang energi, termasuk setor pertambangan dan energi terbarukan. Sesi kedua membahas tentang kebijakan dan peluang investasi dalam bidang infrastruktur dan sector konektivitas. Sesi terakhir membahas tentang peluang kerja sama dalam berbagai bidang.

Forum ini dibuka dengan tarian dari grup tari Santampang Banian yang menampilkan tarian penyambutan dari Sumatera Barat, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia, Kristiarto S. Legowo. Kristiarto menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Australia sangat penting karena meningkatnya kemakmuran Indonesia akan meningkatkan kemakmuran Australia, begitu juga sebaliknya. Bahkan saat ini, pemerintah Indonesia sedang menggarap proyek 10 New Bali guna memfasilitasi penyebaran turis yang datang ke Indonesia, sehingga turis tidak terpusat di Bali saja. Adapun yang termasuk di dalam 10 New Bali ini adalah Tanjung Kelayang, Danau Toba, Pulau Seribu, Borobudur, Morotai, Tanjung Lesung, Mandalika, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru, dan Komodo.

Senator James Paterson, Senator for Victoria and Chair of Senate Finance Committe membenarkan untungnya bagi Australia untuk berinvestasi, karena 42% dari total populasi Indonesia adalah anak muda berusia di bawah 25 tahun, kelompok usia produktif yang mampu berkontribusi besar pada perkembangan ekonomi suatu negara.

Hadir pula dalam forum ini beberapa pemimpin daerah di Indonesia yaitu Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Said Assegaf (Gubernur Maluku), dan Josef Nee Soi (Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur). Mereka menjelaskan tentang kondisi daerah pimpinan mereka dan peluang kerjasama yang bisa dikembangkan di daerah tersebut. Sementara itu, ada sesi terakhir forum, Siam Nugraha, Executive Officer Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Australia, menjelaskan bahwa VITO menargetkan mampu membawa setiap bulannya 100,000 turis asal Australia untuk mengunjungi Indonesia.

Teks dan foto: Siti Mahdaria