Musim Semi di Negeri Sakura

Ketika ditanya negara mana yang ingin dikunjungi begitu pandemic berakhir berubah menjadi endemic, aku selalu menjawab Jepang. Untuk apa? Untuk mewujudkan impian masa kecil untuk melakukan hanami. Hanami atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan pertanda telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.

Dalam perjalanan ini, penulis bepergian dengan tiga orang sahabat yang memiliki peran penting masing-masing. Ada Ria (penulis) sebagai master planner, Anni sebagai navigator, Abe sebagai pengelola keuangan, dan Fahmi sebagai penerjemah. Kebetulan Fahmi sebelumnya pernah studi di Jepang dan menguasai bahasanya. Penting adanya memiliki travel buddy yang bukan hanya satu visi misi, melainkan juga memiliki perannya masing-masing, sehingga petualangan menjadi lebih seru dan smooth.

Meguro River

Tahun ini, bunga sakura mekar lebih cepat dari biasanya, mulai dari pertengahan hingga akhir Maret. Kami yang sudah menjadwalkan perjalanan di minggu pertama April pun cukup ketar-ketir jikalau sakura sudah berguguran begitu kami tiba disana. Kabar baiknya, meskipun sudah banyak bunga sakura yang berguguran, tetapi kami masih sempat menikmati banyak bunga sakura di sekitar Meguro River di Tokyo dan Osaka Castle di Osaka.

Berhubung tujuan utama kami dalam perjalanan ini adalah menikmati sakura, kami pun mengeksplorasi lokasi-lokasi lain untuk mencari Sakura yang masih mekar. Berikut beberapa area yang kami kunjungi dengan bunga sakura yang masih bermekaran, seperti: 

Ueno Park

Ueno Park, Tokyo

Taman Ueno sudah terkenal sebagai destinasi wisata sakura sejak abad ke-16. Berlokasi strategis di area Stasiun Ueno, taman ini kerap ramai pengunjung. Pastikan untuk datang lebih awal jika ingin mendapatkan spot untuk melakukan hanami. Kamu bisa mengakses area taman ini mulai pukul 5 PM hingga 11 PM dan tidak ada tiket masuk. Di hari-hari tertentu, jika beruntung, kamu bisa menikmati festival sakura atau bazar makanan di area taman. Sebelum pandemi, Ueno Cherry Blossom Festival rutin diselenggarakan disini. Namun, untuk tahun ini kami hanya sempat menikmati bazar makanannya saja.

Chidorigafuchi, Tokyo

Taman ini berlokasi di sisi barat laut Istana Kekaisaran. Terdapat sekitar seribu pohon sakura bermekaran di sini. Kamu juga bisa menikmati pemandangan sakura sembari menyewa perahu dan menaiki bebek-bebek-an di parit yang membelah taman ini. Ada jalan setapak sepanjang 700 m di area ini yang menjadi semacam ‘terowongan sakura’. Terowongan ini sangat populer di malam hari ketika bunga-bunga diterangi dari bawah dengan lampu berwarna. Taman ini bisa diakses secara gratis dan biasanya ada Festival Bunga Sakura Chiyoda yang diselenggarakan setiap musim semi. Namun, sejak COVID-19 melanda, festival ini pun ditiadakan.

Osaka Castle

Sumida Park, Tokyo

Jika mengunjungi area Asakusa, jangan lewatkan mampir ke Taman Sumida. Meskipun merupakan taman yang terkenal untuk menonton kembang api di musim panas, Taman ini terkenal dengan bunga sakuranya yang indah selama musim semi. Kamu bisa mengambil foto tidak hanya 600+ pohon sakura, tetapi juga Tokyo Skytree yang menjulang tinggi sebagai latar belakang. Bagi pecinta matcha, ada banyak opsi Café yang menyuguhkan matcha latte terbaik di sekitar Taman Sumida. Kamu bisa duduk disamping Sungai Sumida sembari menyeruput matcha yang segar.

Kiyamachi Dori

Kiyamachi Dori, Kyoto

Kiyamachi Dori, atau Jalan Kiyamachi, adalah area jalan yang indah dengan sungai yang mengalir sejajar di mana kamu akan menemukan beberapa kehidupan malam terbaik di Kyoto—toko ramen, barbekyu Jepang, dan bahkan beberapa klub. Namun, ada bagian besar dari kawasan ini yang tidak diketahui sebagian besar wisatawan karena letaknya yang tersembunyi. Kami menghabiskan sore di area ini. Melihat banyak pasangan tua duduk menikmati Sakura menambah romantisme syahdunya musim semi di Kyoto. Sepanjang aliran sungai, kamu bisa melihat pohon sakura berbaris rapi nan indah. Kamu bisa melihat banyak kelopak sakura yang gugur memenuhi permukaan sungai yang mengalir. 

Berkunjung ke Jepang di musim semi memang terbilang menantang karena merupakan salah satu musim yang sangat ramai turis. Akibatnya, kami sering mengantre di setiap tempat makan yang terbilang enak. Selain itu, harga tiket pesawat, penginapan, dan berbagai macam fasilitas lainnya menjadi mahal dan harus bersaing mendapatkannya dengan turis lain.

Terlepas tantangan yang ada selama mengunjungi Jepang di peak season, berpetualang mencari sakura mekar menjadi pengalaman tersendiri yang sangat bermakna dan penuh romantisme. Untuk kamu yang sudah lama berkeinginan mengunjungi Jepang, datang di musim semi menjadi opsi yang sangat worth it.

Teks dan foto: Siti Mahdaria