Berakhirnya bulan Februari menandakan dimulainya musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan. Musim semi seringkali menjadi sebuah pertanda awal yang baru. Dalam adat istiadat Tiongkok, hari raya Imlek sendiri merupakan perayaan kembalinya musim semi yang kemudian menjadi hari raya kalender lunar suku Tionghoa di dalam maupun luar Tiongkok. Di budaya barat sekalipun, musim semi kerap menjadi sebuah symbol kehidupan dan kembalinya musim panen setelah musim dingin yang kering. Dalam mitologi Yunani sendiri, kisah dewi kehidupan Demeter dan sang anak Persephone menggambarkan pentingnya musim semi setiap tahunnya. Dikisahkan bahwa ketika sang anak Persephone meninggalkan sisi ibunya, kesedihan sang bunda membuat tumbuh-tumbuhan di bumi layu dan mati, menandakan dimulainya musim gugur. Namun, ketika Persephone kembali ke sisi sang ibu setiap musim semi, kebahagiaan sang ibu menyuburkan tanah bumi dan tumbuh-tumbuhan pun hidup kembali. Di kota Melbourne sendiri, setiap musim tentu membawa warna berbeda dari lingkungan sekitar kota selatan Australia ini. Kali ini, OZIP mengajak pembaca sekalian untuk menikmati pemandangan dan memori indah di sekitar kota Melbourne dalam rubrik galeri OZIP edisi Maret 2020 ini. Meskipun kita tengah memasuki musim gugur yang dingin, kita juga dapat selalu mengapresiasi keindahan kota yang dapat kita lihat di sekitar kita.
Teks: Edward Tanoto
Foto: Devina Krismarina