Makan di 3 Restoran Michelin Guide Bangkok

Michelin Guide adalah sebuah buku panduan yang dikembangkan sejak tahun 1900 oleh perusahaan ban Perancis Michelin. Panduan ini adalah salah satu panduan referensi restoran tertua, dan mereka menerbitkannya setiap tahun.

Negara yang penulis jajaki kali ini, Thailand, memiliki Michelin Guide sejak 2018. Artinya, para inspektur Michelin yang tidak disebutkan namanya mengunjungi restoran-restoran Thailand secara diam-diam untuk mendistribusikan penghargaan yang paling didambakan di dunia kuliner, yaitu Michelin Star, dengan rating tertinggi sebanyak tiga Michelin Star.

Saat ini, Michelin Guide untuk Thailand mencakup Bangkok, Chiang Mai, Phuket, Phang-Nga, Nonthaburi, Samut Sakhon, dan provinsi Isaan yang baru ditambahkan (Nakhon Ratchasima, Ubon Ratchathani, Khon Kaen, dan Udon Thani). Micheline Guide Bangkok ini mencakup total 441 restoran, 35 di antaranya telah dianugerahi Michelin Star.

Berikut beberapa restoran yang termasuk dalam Micheline Guide Bangkok yang dikunjungi oleh penulis:

Salmon Salad di Jae O Chula

Jay Oh mungkin terkenal dengan Mama Noodles Tom Yum-nya, tetapi menunya berisi banyak hidangan lezat lainnya. Banyak di antaranya, seperti tahu gorengnya yang lezat dengan bawang putih renyah, nasi bebek, dan salmon salad, merupakan makanan populer di Thailand.

Meskipun stafnya hanya berbicara bahasa Thailand, tersedia menu bergambar bahasa Inggris untuk pengunjung asing. Di luar toko, kerumunan orang menunggu hingga dua jam untuk mendapatkan meja; untuk masuk lebih cepat, datanglah tepat sebelum jam buka atau mendekati jam tutup.

Salmon salad yang dipesan penulis terasa chewy. Daun mint dan dressing lemon cabai pada menu ini memberikan rasa segar. Kombinasi semuanya membuat salmon salad ini nyaman dikonsumsi dan tidak begitu terasa seperti sashimi. Jadi bagi kamu yang mungkin tidak menyukai ikan mentah seperti penulis, tetap bisa menikmati makanan ini.

Harga salmon salad: 300 Baht

Lokasi: 113 Soi Charat Mueang, Rong Muang, Bangkok

Jam operasional: 16:30 – 00:00

Papaya Salad di SomTum Der

Meskipun masakan daerah Thailand lainnya terwakili, hidangan Isan dari timur laut Thailand mendominasi menu restoran nyaman di lingkungan Si Lom yang sibuk ini. Sosis panggang buatan sendiri dan sup herbal pedas memang paling menonjol, tetapi yang paling menarik adalah Som Tam, salad pepaya Thailand terkenal yang disajikan dengan sepuluh cara berbeda. Restoran ini memiliki cabang lain di New York City, Tokyo dan Taiwan.

Rasa salad pepaya-nya cukup pedas, cocok dimakan bersama nasi. Selain itu, pepaya muda dan kacang goreng yang digunakan dalam menu ini membuat kudapan ini terkesan gurih saat dikunyah. Rasa asam dari dressing-nya juga menambah kesegaran salad ini.

Harga salad pepaya: 80 Baht

Lokasi: 5/5 Sala Daeng Road, Si Lom, Bangkok, 10500, Thailand

Jam operasional: Setiap hari 11:00 – 23:00

Es Serut Thai Tea di Pang Cha

Pang Cha Cafe adalah cabang dari restoran keluarga yang populer, Luk Kai Thong. Orang-orang pergi ke sana untuk menikmati hidangan seperti mie dan nasi goreng Hong Kong dengan daging babi dan udang, mie renyah dengan daging sapi Australia, dan nasi panggang. Namun, makanan penutup es serut teh Thailand dengan roti mereka dibuat dengan sangat enak dan mendapat respon yang positif dari pengunjung restoran mereka, sehingga mereka memutuskan untuk mendedikasikan kafe khusus untuk es serut ini.

Unsur spesial dari es serut ini adalah teh Thailand yang dibuat dari lima jenis teh berbeda hingga menciptakan rasa, warna, dan aroma yang spesial. Teh baru diseduh setiap harinya agar rasanya lebih kaya dan aromatik, dan tidak menggunakan bubuk apa pun. Untuk gigitan ekstra dan kekenyalan yang bervariasi, ada tiga jenis mutiara yang dimasukkan – mutiara tapioka, mutiara kaca, dan mutiara teh Thailand. Bahkan ketika es yang lembut mulai mencair setengahnya, bagian bawahnya akan menjadi genangan es teh susu Thailand yang bisa dinikmati dengan mencelupkan potongan roti.

Harga Royal Thai Tea: 335 Baht

Lokasi: Central World, The EmQuartier, Siam Paragon, ICONSIAM, Central Ladprao, Central Rama 2, dan Terminal 21

Jam operasional: Mengikut jadwal mall

Banyaknya restoran Thailand yang masuk ke Michelin Guide membuat penulis bertanya kenapa di Indonesia tidak ada Michelin Guide, padahal banyak sekali restoran di Indonesia yang menyuguhkan makanan enak luar biasa. Rupanya, ada beberapa alasan utama untuk itu.

Pertama non-inklusi dalam Michelin Guide. Michelin sebagai perusahaan tidak beroperasi di semua negara. Itulah sebabnya tidak ada Bintang Michelin di Indonesia.

Kemudian, adanya disparitas penawaran dan permintaan. Tidak banyak restoran yang penawarkan koki, bahan, atau staf tingkat tinggi. Selain itu, permintaan masyarakat akan makanan dari restoran berbintang juga tidak terlalu tinggi karena biaya makan di restoran Michelin Star cenderung mahal.

Teks dan foto: Siti Mahdaria