Indonesia Diaspora Network (IDN) Victoria menggelar acara get together pada hari Sabtu (3/7/2021). Diselenggarakan di Ashwood Hall, acara yang dihadiri oleh 40 anggota ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi bagi sesama anggota, tapi juga untuk membahas langkah IDN VIC untuk kedepannya sebagai sebuah komunitas diaspora Indonesia.
Sering tertunda akibat pandemi COVID-19, acara get together ini juga mencakup serah terima jabatan kepengurusan IDN Victoria. Salah satunya adalah kursi presiden IDN Victoria yang berpindah dari Iwan Wibisono (periode 2018 – 2021) ke Diana Pratiwi (periode 2021 – 2023).
Dalam pemaparannya mengenai IDN Victoria, Iwan menjelaskan bahwa IDN Victoria berkomitmen untuk mengadakan kegiatan diaspora Indonesia yang belum pernah dilaksanakan oleh komunitas diaspora lainnya. “Tujuan kami bukan untuk bersaing dengan ormas-ormas Indonesia lain,” jelasnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, IDN Victoria sudah sukses menggelar berbagai kegiatan besar, antara lain mengundang jurnalis Najwa Shihab dalam acara Catatan Najwa Goes to Melbourne pada tahun 2019 dan menyumbang alat tenun bukan mesin ke Desa Nelelamadike, NTT.
Sedangkan langkah Diana Pratiwi sebagai presiden IDN Victoria yang baru adalah membuat gugus-gugus tugas untuk berbagai bidang seperti sosial budaya, bisnis, pendidikan, kuliner, fashion, turisme, dan teknologi. Diana juga memaparkan kegiatan yang sudah dijalankan oleh IDN Victoria pada tahun ini seperti sumbangan bantuan kemanusiaan ke Desa Nelelamadike menyusul bencana angin siklon Seroja yang menghantam wilayah NTT April lalu.
Di samping itu, Diana juga mengumumkan acara IDN Victoria yang akan datang, seperti acara fundraising High Tea by the Bay yang rencananya akan dilangsungkan tanggal 3 Oktober 2021 yang juga bertujuan membantu Desa Nelelamadike.
Diskusi mengenai kegiatan masing-masing gugus tugas juga dilaksanakan dalam get together kali ini, dimana setiap anggota gugus tugas menjelaskan usulan mereka untuk setiap bidang yang digeluti oleh IDN Victoria.
Seperti misalnya gugus tugas kuliner, fashion, dan turisme dijelaskan oleh seniman Dyah Bazerghi. Berkaitan dengan tujuan gugus tugas untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, Dyah menyarankan menjual produk-produk buatan Indonesia ke orang Australia. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan produk kreatif IDN Victoria ke makers market yang tersebar di penjuru Victoria.
Sementara itu di bidang bisnis dan investasi usaha mikro kecil menengah (UMKM), Jeffy Liando menyarankan untuk berfokus di penyuluhan bidang entrepreneurship bagi usaha-usaha milik Indonesia di Victoria. “Harapannya adalah usaha-usaha ini bukan akhirnya bersaing, tapi mereka jadi tahu bagaimana seharusnya [usaha] dijalankan di antara orang Indonesia,” pungkas Jeffry.
Meskipun belum semua program gugus tugas rampung pembentukannya, IDN Victoria akan terus memantau perkembangan setiap bidang melalui rapat yang akan diadakan tiap bulan baik secara virtual maupun secara tatap muka.
Teks dan foto: Jason Ngagianto