Selama ini, banyak dari kita yang takut dahulu jika mendengar kata “investasi”. Namun jangan salah, berinvestasi tidaklah harus rumit atau memerlukan modal yang besar. Melainkan, investasi dapat dimulai dengan mudah dan bermodalkan seadanya, asalkan ada kemauan untuk belajar.
Salah satu cara berinvestasi bagi investor pemula adalah dengan berkecimpung di dunia reksa dana. Reksa dana sendiri didesain untuk memudahkan orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu dan pengetahuan yang terbatas untuk bisa berinvestasi.
Apa itu reksa dana? Reksa dana adalah wadah penghimpunan dana masyarakat pemodal, yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio saham oleh manajer investasi. Ada beberapa tipe reksa dana, namun pada umumnya semua reksa dana mencakup tiga hal:
Penghimpunan pendanaan dari masyarakat
Dana tersebut kemudian diinvestasikan di portfolio efek
Portofolio tersebut dikelola oleh manajer investasi
Apa keuntungan reksa dana dari jenis investasi lainnya? Jawabannya adalah: diversifikasi. Dengan diversifikasi ini, maka risiko investasi kamu akan menjadi lebih kecil. Modalmu pun akan ditangani oleh seorang manajer investasi yang memang ahli di bidangnya.
Mari kita cari tahu, apa saja empat jenis reksa dana yang ada:
1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang investasinya ditempatkan 100% pada instrumen pasar uang, dengan masa jatuh tempo kurang lebih satu tahun. Apa itu pasar uang? Pasar uang adalah di mana para pihak bank, bisnis dan pemerintah menghimpun uang dengan cara menjual utang jangka pendek pada investor yang digunakan untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang valuta asing.
Keuntungan reksa dana jenis ini adalah risikonya yang minim, namun menghasilkan pendapatan yang paling kecil dari jenis reksa dana lainnya. Biasanya digunakan untuk investasi jangka pendek.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana di mana para investor mengalokasikan 80% dari modal yang dimiliki ke dalam bentuk obligasi atau surat utang. Surat utang ini dapat dikeluarkan oleh pihak bank maupun pemerintah, dan dikenakan pendapatan tetap per tahunnya. 20% sisanya kemudian akan dialokasikan di pasar utang. Risiko reksa dana ini termasuk rendah, dengan pengembalian yang stabil.
3. Reksa Dana Campuran (Balance Mutual Fund)
Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang mengombinasikan modal tersebut ke beberapa efek sekaligus, termasuk saham, surat utang dan pasar uang. Tujuannya adalah untuk diversifikasi — agar adanya pertumbuhan harga dan pendapatan yang lebih pesat, tanpa risiko yang terlalu tinggi.
4. Reksa Dana Saham (Equity Fund)
Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan paling sedikit 80% dari modal di efek saham. Sisanya dapat dialokasikan ke pasar uang maupun surat utang.
Jenis reksa dana ini memiliki risiko tertinggi, namun dapat menghasilkan pendapatan yang cukup pesat jika pasar saham lagi naik. Biasanya, reksa dana jenis ini adalah untuk investasi jangka panjang.
Mari kita mulai berinvestasi reksa dana!
Sekarang kita sudah tahu apa saja jenis reksadana yang ada. Lalu bagaimana kita bisa mulai berinvestasi? Mulailah berinvestasi dengan mencari manajer investasi yang kamu percayai. Hal ini sangatlah penting, karena mereka akan menjadi pemandu kamu berbelanja di portofolio efek. Salah satu cara untuk menemukan manajer investasi terpercaya adalah melalui bank. Biasanya, bank-bank ternama sudah memiliki beberapa partner perusahaan-perusahaan manajemen reksa dana di katalog mereka. Keuntungannya berinvestasi reksa dana lewat jalur ini adalah adanya fitur auto-debet, dimana kamu dapat memulai gol investasi bulanan maupun mingguan.
Cara lain adalah melalui marketplace reksa dana online dan membandingkan portofolio, aktifitas dan penghasilan tahunan mereka. Beberapa contoh reksa dana di Australia adalah: Vanguard, BlackRock, AMP Capital, Raiz, Spaceship Voyager. Jika kamu lagi di Indonesia, beberapa marketplace reksa dana terkemuka adalah: Bibit, Bareksa, Tanamduit, Invisee, dan Raiz. Bagi sobat pembaca yang ingin berinvestasi dengan sistem syariah, pilihlah marketplace yang menyediakan investasi reksa dana jenis syariah. Aplikasi seperti Bibit juga telah menyediakan pilihan syariah ini dalam daftar mereka. Semoga membantu. Selamat berinvestasi.
Teks: Rachel Melisa
Foto: Berbagai sumber