Pimpinan Oposisi: Victoria Bisa Buka Lebih Cepat

Anggota Majelis Legislatif Victoria, Michael O’Brien, menyatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan kebijakan lockdown Victoria terkait pandemi COVID-19. Hal ini diutarakan beliau dalam sebuah konferensi media multikultural pada Rabu (30/9/2020) lalu. 

Dalam konferensi pers yang diadakan via platform Zoom tersebut, Michael yang juga merupakan pimpinan pihak oposisi Victoria mengakui bahwa negara bagian Victoria sedang melalui masa sulit. 

“Situasi dalam Victoria adalah yang terparah di Australia,” katanya. “Dan di dalam Victoria itu sendiri, situasi Melbourne adalah yang tersulit.” 

Seperti diketahui, Victoria sedang menjalani lockdown sebagai imbas dari pandemi COVID-19. Wilayah Victoria yang mencakup perkotaan Melbourne sedang dalam langkah kedua menuju fase new normal COVID di mana warga dilarang keluar rumah selain untuk berbelanja, bersenam, bekerja, dan keperluan mengasuh. Sementara itu, daerah Victoria di luar wilayah Melbourne sedang dalam langkah ketiga: tidak ada larangan untuk keluar rumah namun tetap ada himbauan menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan menggunakan masker. 

Menurut Michael, langkah pemerintah Victoria tidak masuk akal. “Pemerintah tidak semestinya menetapkan lockdown terhadap beberapa daerah di Victoria.” 

Michael yang merupakan pimpinan Partai Liberal dalam Majelis Legislatif Victoria menambahkan bahwa pihaknya sudah berkonsultasi dengan para ahli mengenai permasalahan COVID-19 di Victoria. “Mereka juga mengatakan bahwa kita sedang dikekang dengan cara yang tidak semestinya,” ujarnya. 

Dengan begitu, Michael menyatakan bahwa Victoria sebenarnya bisa mengakhiri lockdown lebih cepat sambil mematuhi aturan bebas COVID-19 yang berlaku. “Kita bisa membuka negara bagian secara aman sambil menggunakan masker,” jelas Michael. “Harus ada pelonggaran larangan yang berakal sehat, dengan begitu warga bisa kembali masuk kerja.” 

Michael juga menyayangkan kebijakan single social bubble yang diimplementasikan oleh pemerintah Victoria. Yang dimaksud dengan single social bubble adalah warga Victoria yang tinggal sendirian diperbolehkan untuk menominasikan satu orang dari luar rumah mereka sebagai teman berkunjung. Dalam peraturan pemerintah, teman berkunjung ini juga bisa dikunjungi di rumah mereka apabila mereka sedang sendirian di rumah mereka. Menurut Michael, hal ini menjadi masalah apabila satu warga Victoria tersebut menominasikan seorang anggota keluarga yang tinggal di bawah satu atap. 

“Hubungan dengan keluarga sangatlah penting,” kata beliau. “Seorang warga semestinya bisa menominasikan satu rumah tangga untuk dikunjungi.”    

Sebagai perbandingan, Michael mengambil contoh dari negara bagian lain yang sudah melepas aturan lockdown. “Seperti negara bagian New South Wales (NSW) misalnya, mereka memiliki sistem pelacakan kontak (contact tracing) yang baik. “NSW menunjukkan bahwa mereka bisa tinggal dan hidup meskipun virus-nya masih ada.” 

Terkait dengan lockdown di Victoria, Michael menganggap lockdown memberikan pengaruh negatif terhadap ekonomi Victoria. “Peran usaha kecil tidak bisa diremehkan,” kata beliau. “Keputusan yang dibuat pemerintah saat ini melukai usaha kecil di Victoria.” 

Selain itu, Michael juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap syarat yang ditetapkan pemerintah Victoria agar wilayah Melbourne bisa mencapai langkah ketiga menuju new normal COVID. 

Untuk bisa mencapai langkah ketiga di perkotaan Melbourne, jumlah rata-rata kasus harus lebih sedikit dari 5 di seluruh negara bagian Victoria dalam kurun waktu 14 hari. Selain itu, negara bagian Victoria juga harus mencatatkan lebih sedikit dari 5 kasus yang sumbernya tidak diketahui, juga dalam kurun waktu 14 hari. 

“Di sinilah dimana saya tidak setuju dengan Perdana Menteri Dan Andrews,” kata Michael. “Bila kita terus menjalani skema 14 hari yang ditetapkan pemerintah, kita tidak akan pernah buka.” 

“Kita harus berpikir berani, kita tidak bisa melakukan hal yang kita lakukan selama ini dan mengharapkan hasil yang berbeda,” tandasnya.

Teks: Jason Ngagianto

Foto: Berbagai sumber