Indonesian Diaspora Network (IDN) Victoria menyelenggarakan Diaspora Fair pada 22 – 23 Oktober 2022 di Collingwood Town Hall. Perayaan tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat multikultural di Melbourne karena menjadi ajang pelepas rindu setelah melewati pandemi selama 2 tahun. Selama 2 hari, Diaspora Fair digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan berupa pameran produk-produk Indonesia, booth kuliner, serta pertunjukan budaya multikultural.
Acara diawali dengan sambutan Presiden Indonesian Diaspora Network Victoria Diana Pratiwi dan dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Giri Waseso. Juga hadir Vivienne Nguyen selaku ketua Victoria Multicultural Commission (VMC) dan Mayor City of Yarra Council, Sophie Wade.
Pada hari pertama, penampilan pembuka tarian tradisional dari Lampung oleh Sanggar Budaya Indonesia. Dilanjutkan dengan tari Gandrung (Bali) & tari Menjeng (Banyuwangi) oleh Sanggar Widya Luvtari. Selain penampilan seni dan budaya, juga ditayangkan film animasi series FICUSIA oleh Lusia Kiroyan. Menjelang siang, alunan lagu yang merdu dinyanyikan oleh diaspora Batak komunitas Bonapa Sogit. Dari Medan, penonton dibawa ke Padang dengan tarian khas Minangkabau – Tari Payung Limpapeh yang ditampilkan oleh Sanggar Limpapeh Melbourne Maimbau dan Tari Piring oleh Sanggar Seni Citra Kembara.
Penampilan yang tak kalah serunya dari diaspora Yunani dengan Greek Choir Parikia, South Indian Classical dance oleh Shakthiswaraa School of Dance, bahkan pertunjukkan Haka Dance dari suku Maori asal Selandia Baru yang memukau penonton.
Hari kedua, Diaspora Fair dimeriahkan dengan Extravaganza Fashion Show yang menampilkan mahakarya desainer Ganda Marpaung. Yannie Addison, seorang diaspora Indonesia yang ikut tampil menjadi model untuk peragaan busana kontemporer Indonesia berbagi pengalamannya.
“Sebagai salah satu performer di acara Diaspora Fair 2022, tentunya sangat bangga bisa mempersembahkan warisan budaya Indonesia dalam parade mode. Saya berterima kasih telah diizinkan untuk memeragakan busana and letting me to share Indonesian heritage through modelling in costume dari perancang busana bang Ganda Marpaung dan penata rias mbak Yuli Thompsons.”
Selain itu, Yannie juga mengaku takjub dengan rangkaian acara Diaspora Fair.
“Sangat mengesankan dan takjub melihat penampilan-penampilan para artis lainya yang berasal dari Indonesia juga bahkan dari berbagai negara lainnya. Berkat Diapsora Fair, saya juga menambah jaringan baru, teman baru yang creative dan berjiwa seni. Saya juga suka karena banyak jajanan tentunya Indonesian food, obat kangen keluarga saya.”
Selain itu, Diaspora Fair dilengkapi dengan hiburan keluarga dan anak-anak, pijat gratis, expo maskapai penerbangan dengan banyak hadiah, info komunitas, pameran produk Indonesia, dan tidak lupa juga, stan-stan berisi makanan khas Indonesia.
Teks: Evelynd
Foto: Indonesia Diaspora Network Victoria