Kuliner Lebaran Indonesia dan Mancanegara

Bila berbicara soal perayaan Lebaran, silaturahmi dan makan bersama menjadi salah satu topik yang paling sering muncul. Hidangan yang disajikan saat hari raya Idul Fitri sangat beragam bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri di mana Lebaran dirayakan. Uniknya, ada juga beberapa hidangan khas Lebaran yang dapat ditemukan di lebih dari satu negara, dengan bahan dasar atau bahkan resep yang sama. Oleh karena itu, OZIP sudah merangkum berbagai hidangan kuliner Lebaran yang dinikmati oleh warga Muslim Indonesia dan mancanegara. Selamat membaca! 

Ketupat – Jawa

Ketupat atau yang dikenal dengan kupat bisa dibilang sebagai hidangan yang identik dengan perayaan Lebaran di Indonesia. Terbuat dari beras, ketupat biasa dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda atau daun palma. Ketupat tidak hanya dimanfaatkan sebagai hidangan saat puasa, tapi juga sebagai sebuah jimat yang digantung di atas pintu masuk rumah. Tradisi menggantung ketupat sebagai jimat ini bisa ditemukan dalam beberapa kalangan di Pulau Jawa. 

Ketupat sebagai sebuah hidangan tidak hanya dinikmati di Indonesia, tapi juga di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Makanan sejenis ketupat juga bisa ditemukan di Filipina dengan nama bugnoy. Selain bahasa Filipina, ketupat juga memiliki nama-nama tersendiri dalam bahasa daerah di Indonesia, seperti tipat dalam bahasa Bali, ketopak dalam bahasa Madura, katupa’ dalam bahasa Makassar, dan katupek dalam bahasa Minang. 

Opor Ayam – Jawa

Opor ayam sebenarnya merupakan semacam hidangan kari ayam (chicken curry) versi Indonesia. Berasal dari daerah Jawa, opor ayam sudah dikenal di seantero Indonesia dan dihidangkan bukan hanya saat Lebaran. Namun saat Lebaran dalam tradisi Jawa, opor ayam biasanya disajikan dengan ketupat dan sambal goreng hati. 

Bahan dasar bumbu opor ayam adalah santan kelapa. Namun untuk memperkuat rasa dalam opor ayam, opor ayam ditambahi berbagai macam rempah seperti jahe, ketumbar, daun jeruk, kemiri, serai, daun salam, lengkuas, kunyit, dan bawang merah-bawang putih. Oleh karena itu, bumbu kuah opor ayam tidak melulu harus dihidangkan dengan daging ayam, tapi bisa juga dengan daging kambing atau daging bebek. Daging ayam yang digunakan dalam opor ayam juga tidak selalu direbus; ada yang dipanggang seperti opor panggang Jepara atau dibakar seperti opor bakar Kudus. 

Rendang – Sumatra Barat

Rendang, hidangan khas Minangkabau yang sempat dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia pada tahun 2011. Keunikan rendang bukan hanya berasal dari rasanya yang kaya berkat banyaknya bumbu yang digunakan, tapi juga dari teknik memasaknya yang menyebabkan bumbu terserap ke dalam daging secara sempurna. Agar rendang dapat matang sempurna, memasak rendang bisa memakan waktu hingga empat jam. Namun berkat teknik memasak tersebut, rendang menjadi makanan tahan lama yang bisa disimpan hingga empat minggu. 

Rendang memiliki makna tersendiri untuk masyarakat Minang, dimana hidangan tersebut melambangkan peran musyawarah dan mufakat dalam struktur masyarakat Minang. Oleh karena itu, rendang wajib disajikan dalam setiap upacara adat Minangkabau. Tidak hanya itu, rendang juga menjadi hidangan perayaan keagamaan seperti Idul Adha dan tentu saja, Idul Fitri. Selain di Indonesia, rendang juga popular di negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. 

Manti – Turki

Manti adalah hidangan ringan berjenis pangsit (dumpling) yang berasal dari Turki, namun dikenal secara luas dalam negara-negara Asia Timur dan Asia Tengah. Asal-usul manti belum diketahui secara pasti; ada spekulasi yang menyatakan kalau manti merupakan adaptasi dari hidangan asal Tiongkok bernama mantou, dan ada pula yang menyatakan kalau manti berasal dari Kerajaan Mongol. 

Sama halnya dengan hidangan jenis pangsit seperti jiaozi dari Tiongkok atau mandu dari Korea, manti biasanya berupa daging sapi atau domba berbumbu yang dibungkus adonan tipis yang direbus atau dikukus. Penyajian manti bergantung dari tempat hidangan manti tersebut disajikan; misalnya di Kazakhstan atau Kyrgyzstan, manti biasanya diisi oleh daging domba domba cincang yang dibumbui oleh lada hitam dan labu potong. 

Asida – Afrika Utara

Asida adalah hidangan penutup asal Afrika Utara yang juga dikenal di negara-negara Arab. Pada dasarnya asida terbuat dari tepung terigu yang diaduk dalam air mendidih yang seringkali ditambahkan mentega atau madu. Asida disajikan bukan hanya saat perayaan hari besar seperti Lebaran atau Maulid, tapi juga dalam upacara tradisional lainnya seperti kelahiran seorang anak. Selain itu, asida juga disajikan sebagai bentuk sarapan. 

Hidangan asida terkenal dalam berbagai negara Afrika Utara seperti Libya, Algeria, Tunisia, Etiopia, dan Eritrea. Sama halnya dengan berbagai masakan tradisional dalam negara Afrika Utara, asida dimakan menggunakan tangan. Variasi penyajian asida juga berbeda dalam setiap negara, seperti misalnya di Libya asida disajikan dengan sirup manis atau madu. 

Teks: Jason Ngagianto 

Foto: Berbagai sumber