Siapa yang ngga tau kalau Bogor, si Kota Hujan, sangat terkenal dengan wisata kulinernya yang menggoda? Hawa yang sejuk, dan kerap diguyur hujan, membuat perut sering “kukuruyuk” sekalipun belum jatuh di jam makan. Efek “lapar mata” dan berlanjut menjadi lapar beneran, membuat ingin terus mencicipi ragam kekayaan kulinernya.
Sebut saja mulai dari kudapan kecil yang sudah sangat popular, Roti Unyil Venus yang terletak di Jl. Padjajaran. Roti berukuran mungil dengan aneka pilihan rasa tersebut termasuk tidak termakan zaman. Mulai dulu hingga sekarang tetap saja ramai. Yang baru “happening” belakangan yakni aneka olahan yang berasal dari Talas Bogor, seperti Lapis atau Roll Talas, juga menjadi jajanan favorit. Tak afdol rasanya setelah mengunjungi Bogor tidak membawa oleh-oleh berupa Lapis atau Roll Talas yang tersedia dalam berbagai pilihan rasa seperti tiramisu, keju, strawberry, mocca, atau yang original.
JL. Padjajaran memang marak dengan berbagai pilihan kuliner. Tempat-tempat wisata kuliner popular lain di Bogor seperti Surya Kancana, Bogor Permai, Taman Kencana, dan lain – lain menghadirkan berbagai hidangan tradisional maupun yang lebih modern. Memang di akhir pekan, tempat-tempat tersebut selalu ramai dikunjungi warga lokal hingga pendatang, bahkan terkadang sampai macet. Tapi itu tak menyurutkan niat untuk menikmati berbagai macam pilihan jajanan.
OZIP sengaja memilih hidangan-hidangan khas tradisional Bogor. Kapan lagi bisa menikmati sajian asli Indonesia dari tempat asalnya. Rasa yang otentik, penjual yang ramah, suasana ramai yang hiruk pikuk yang kerap dimeriahkan nyanyian pengamen jalanan, menambah nikmatnya penjelajahan kuliner kami. Tak kurang Tauge Goreng, Siomay, Soto Kuning, Soto Mie, dan diselingi minuman segar seperti Es Sekoteng, Es Cincau Hijau, hingga hidangan penutup yang manis legit Gemblong, melengkapi rasa kangen kami terhadap sejuta rasa manis-asam-asin-pedas nya kuliner Bogor.
Bagi yang belum berkesempatan langsung menikmati hidangan-hidangan tersebut, jangan khawatir, cari saja resep-resepnya lewat internet. Rasa mungkin tak bisa persis sama, tapi setidaknya mengurangi rasa penasaran kita sekaligus obat rindu akan kekayaan kuliner Indonesia.
Text dan photo: Katrini Nathisarasia