Festival kuliner Indonesia bertajuk “From Bali to Jakarta” berlangsung pada 16 – 17 Maret 2024 di Melbourne, Australia. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Melbourne Food and Wine Festival yang diadakan selama sepuluh hari, yakni pada 15 hingga 24 Maret 2024.
“From Bali to Jakarta” diselenggarakan oleh Indonesian Culinary Association Victoria (ICAV) dan mengedepankan festival jajanan pasar. William Young, salah satu co-founder ICAV, menyebut kegiatan perdana festival ini berlangsung memuaskan.
“Ada 13 booth yang berpartisipasi, [terdiri dari] sembilan kuliner dan empat lainnya non-kuliner,” jelas William ketika ditemui di tengah pelaksanaan acara pada hari Sabtu (16/3/2024).
Menurut William, persiapan acara berlangsung begitu singkat yakni sejak awal tahun ini. Selama sepuluh tahun berdiri, William mengatakan ini adalah festival kuliner pertama yang diselenggarakan oleh ICAV.
Dalam penyelenggaraannya, booth festival nampak ramai dengan pengunjung. Mayoritas adalah orang Indonesia yang tinggal di Melbourne atau tengah berlibur. Selama dua hari pelaksanaan, festival berlangsung dari pukul sembilan pagi hingga empat sore waktu Melboure.
Meski sempat menemui beberapa kesulitan, khususnya terkait lokasi, William mengaku secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar. “Karena kita belum pernah bikin (acara) di Victoria Market, jadi banyak peraturan karena ini termasuk heritage. Peraturan cukup ketat, dari listrik, gas, hingga makanan. Awalnya ada hiccup, tapi seiring berjalannya waktu kami bereskan semua,” jelas William.
Salah satu pihak yang mendukung kegiatan ini adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bahkan Willliam menyebut Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sempat menambah bantuan untuk acara ini. Awalnya, Kemenparekraf menyediakan $ 3000, namun jumlah itu meningkat ketika Sandi berkunjung langsung ke Melbourne beberapa waktu lalu.
“Kebetulan kemarin pak Sandi kemari kan dan kami bertemu, ngobrol. Wah kami beruntung sekali dibantu, total dibantu awalnya $ 3000, lalu ditambahin lagi $ 5000. Luar biasa,” ujar William.
Selama dua hari pelaksanaan, festival jajanan Indonesia “From Bali to Jakarta” menawarkan kekayaan dan keanekaragaman kuliner Nusantara. Beragam makanan dari ayam penyet, sate, hingga rendang disediakan. Ada pula booth yang menjual produk fesyen, seperti batik. Secara bersamaan penampilan budaya dan seni Indonesia, termasuk musik live dengan alat musik tradisional, berlangsung di panggung kegiatan acara. Beberapa kali penyelenggara dan pengunjung menari tarian tradisional Indonesia bersama.
William menyatakan bahwa festival acara yang bertujuan untuk menampilkan kekayaan kuliner Indonesia ini diharapkan akan menjadi acara tahunan. Selama dua hari pelaksanaan, William merasa puas melihat ribuan orang berkunjung ke festival tersebut. Meski tak sedikit pengunjung yang tengah berpuasa, William mengaku kemeriahan acara tetap bisa dirasakan.
Salah satu pengunjung, Rai, yang baru tiba di Melbourne untuk memulai studi, mengaku senang dengan pilihan makanan Indonesia dan suasana kegiatan “From Bali to Jakarta”.
“Meski belum bisa makan sekarang karena masih puasa, namun tetap seru. Jadi, ini seperti berburu takjil,” ujar Rai, salah satu pengunjung yang hadir.
Tak sedikit pengunjung juga datang jauh dari sejumlah wilayah regional di Victoria. Beberapa dari mereka mengetahui adanya kegiatan ini, namun tak sedikit yang baru melihatnya di lokasi.
“Setiap akhir pekan memang sering ke sini, awalnya tidak tahu ada festival makanan Indonesia. Ya terus berkunjung dulu deh. Seru, ramai. Mungkin marketing-nya bisa lebih agresif lagi untuk tahun mendatang,” ujar Caroline, seorang pengunjung lain.
Teks: Rivi Satrianegara
Foto: Berbagai sumber