Rangkaian lokakarya Bootcamp Teman Belajar milik Komunitas Teman Mama kembali berlanjut pada hari Selasa (18/01/2022) dengan mengangkat fitur Reels pada aplikasi media sosial Instagram. Workshop ini merupakan sesi kedua dari tiga sesi yang diadakan Teman Mama sebagai bagian dari program #TemanSEHATi yang bertujuan berbagi ilmu digital untuk kelompok ibu muda.
Kali ini, Bootcamp Teman Belajar dipandu oleh Zantia Karinka, Koordinator Marketing and Operations dari komunitas Ibu Punya Mimpi. Dalam sesi ini, peserta dikenalkan pada fitur Reels dan kegunaannya bukan hanya dalam ekspresi diri, tapi juga dalam mempromosikan sebuah usaha atau persona daring.
Mengutip Adam Mosseri selaku CEO Instagram, Zantia mengatakan bahwa Instagram akan berfokus pada distribusi video, salah satunya Instagram Reels. Hal ini menjadi sebuah insentif bagi kreator konten untuk mulai memanfaatkan Reels, terutama sebagai bagian dari personal branding.
Selain itu, Zantia juga memaparkan beberapa alasan untuk mencoba fitur yang dirilis pada tahun 2020 tersebut, salah satunya sebagai cara baru untuk menambah exposure dengan meningkatnya kesempatan memasuki laman Explore mencapai 50%.
Kendati demikian, Zantia tidak menampik kemungkinan angka views yang rendah meskipun sudah menggunakan Reels. Oleh karena itu, ia berpesan kepada peserta untuk konsisten. “Views rendah jangan dijadikan patokan untuk berhenti bikin Reels, karena Reels kita bisa berkembang sampai 3 minggu ke depan,” katanya. “Sebisa mungkin dalam 3 minggu itu bisa terus improve [kualitas konten].”
Dalam Instagram Reels, pengguna bisa merekam video pendek sepanjang 30 detik dengan cuplikan suara—biasanya berupa lagu–yang didapatkan dari postingan Reels lain, tidak jauh berbeda dari media sosial TikTok. Sama halnya dengan media sosial kebanyakan, terdapat kecenderungan dalam kreasi konten Reels untuk bersandar pada konten trending. Meskipun begitu, Zantia mengingatkan untuk tidak serta-merta mengikuti tren konten.
“Yang penting adalah memilih konten yang sejalan dengan brand, sesuai dengan bisnis yang dijalankan,” pungkas Zantia. “Gak perlu terlalu mengikuti trend.”
Meskipun mengikuti tren konten tidak menjadi kewajiban kreator konten Reels, menarik perhatian penonton tetaplah menjadi prioritas utama. Berhubungan dengan durasi video Reels yang selama 30 detik, Zantia menekankan mengambil perhatian penonton dalam dua detik pertama.
“Dua detik pertama adalah penentu penonton akan menyukai [sebuah video Reels] atau tidak,” ujarnya. “Satu sampai dua detik pertama video sudah harus memberitahu [penonton] video tersebut tentang apa, ditambah konten yang bisa engage audienssampai akhir video.”
Zantia juga menjabarkan aspek teknis dalam kreasi konten Reels, seperti menggunakan audio trending atau cover video yang dianggap penting untuk performa konten Reels. Kombinasi fitur ini bisa membantu sebuah video Reels memasuki laman Explore dalam Instagram.
Namun di atas itu semua, Zantia menekankan konsistensi dalam kreasi konten. “Konsistensi bisa membuat audience lebih dekat ke kita, dan merasa banyak masalah mereka yang dijawab dengan konten kita.”
“Mereka jadi relate, dan dengan mereka relate, mereka lebih bersedia engage dengan konten kita.”
Teks dan foto: Jason Ngagianto