Menyisir Wenchang, Daerah Asal Nasi Ayam Hainan

Beragam kuliner kerap terasosiasi dengan nama tempat, tak terkecuali nasi ayam Hainan. Sajian ini barangkali merupakan salah satu sajian nasi ayam paling populer yang dikenal orang. Sajiannya sendiri sebenarnya cukup sederhana, hanya berupa nasi tim dan ayam yang dikukus atau dipanggang hingga garing. Bumbunya pun tidak tergolong rumit, hanya berupa saus tiram saja. Namun, resep yang sederhana tidak bemakna makanan yang tidak enak. 

Lekat dengan nama Hainan, kuliner ini sebenarnya lahir di Singapura. Masyarakat Hainan yang bermigrasi ke Singapura pun rindu akan makanan dari tempat asal mereka, lantas terciptalah nasi ayam Hainan. Tanpa disangka, resep sederhana ini ternyata menuai suka dari berbagai pihak. Dari ketenaran tersebut, terciptalah menu nasi ayam Hainan yang digemari masyarakat.

Nasi ayam memang merupakan salah satu comfort food yang digemari banyak orang. Rasa dan tekstur ayam yang lembut pun menjadi daya Tarik tersendiri bagi penggemar nasi ayam. Namun, di Hainan sendiri, menu ini dikenal dengan nama Wenchang chicken rice dan bukan Hainan chicken rice. Di tempat asalnya di Wenchang, nasi ayam dibuat dengan potongan ayam lokal dan bumbu khas yang kemudian disebarkan oleh diaspora Hainan di luar negeri. Merujuk kepada pulau asal santapan ini, para diaspora Hainan pun menamai menu ini nasi ayam Hainan, berbeda dari nasi ayam Wenchang yang dikenal di daerah asalnya.

Wenchang sendiri merupakan salah satu area di timur laut pulau Hainan. Lokasinya menghadap ke laut dan merupakan kota asal berbagai diaspora Hainan. Dari Wenchang, orang Hainan pun menyebar ke daerah Semenanjung Malaya, Thailand dan Vietnam. Sungguh tidak mengherankan bahwa Wenchang chicken rice kemudian menjadi awal mula nasi ayam Hainan. Siapa yang tidak sesekali rindu dengan masakan khas kampung halamannya sendiri? 

Dari segi ukuran kota, Wenchang sendiri pun tidak terlalu besar. Kota Wenchang justru lebih terkenal dengan bangunan tua dan pasar tradisional yang selalu sibuk. Kesibukan pasar kota ini pun sudah tampak sejak era dinasti-dinasti Tiongkok dan Wenchang pun menjadi salah satu pelabuhan dan kota dagang penting di pulau Hainan. 

Jejak-jejak kejayaan kota Wenchang ini juga tampak lekat di Wennan Old Street. Jalan ini sendiri berupa seruas jalan sepanjang satu kilometer dengan toko-toko tua di kiri dan kanan jalanan. Toko-toko tua ini kemudian dilestarikan oleh pemerintah kota dan diberikan status perlindungan yang melarang perombakan bangunan dalam bentuk apapun. 

Bangunan-bangunan di area Wennan ini sekilas mirip dengan gaya arsitektur Tong Lau yang tidak asing. Tong Lau sendiri merupakan gaya arsitektur Tiongkok yang menjamur pada abad ke-19 dan dikenal karena penggabungan gaya arsitektur barat dan Tiongkok. Konon, gaya arsitektur ini pertama muncul di Hongkong sebelum akhirnya menyebar ke daerah Tiongkok dan Asia Tenggara lainnya. 

Boleh dibilang gaya bangunan di Wennan ini memang identik dengan gaya Tong Lau. Bangunannya terdiri dari dua atau tiga lantai dengan bentuk bangunan kotak yang kokoh dan pilar besar di bagian depan. Nuansa Tiongkok juga tampak di desain atap dan dari ukiran dinding bagian depan. Bagi yang belum akrab dengan gaya ini, biasanya Tong Lau dibangun sebagai rumah toko, bagian bawah digunakan sebagai took sementara bagian atas digunakan sebagai tempat tinggal. Keidentikan ini turut mengafirmasi bahwa bangunan di Wennan Old Street memang mayoritas dibangun pada abad ke-19. 

Selain area toko tua, Wennan juga memiliki daya tarik tradisional lainnya. Di balik toko-toko tua berjejeran pasar kaki lima yang berlokasi di tepi sungai. Pasar ini menjual beragam kuliner, buah-buahan hingga barang-barang kecil kebutuhan rumah tangga. Kurir pengantar barang masih menggunakan sepeda dengan keranjang besar berisi barang di belakang sepeda. Di sisi kota lainnya, para lelaki masih sibuk bermain mahyong dari pagi sampai siang. 

Wenchang memang tidak termasuk kota besar Hainan. Mengingat bagaimana Tiongkok membangun Hainan dengan masif, masih ada kota yang lebih besar di Hainan seperti Haikou. Namun, Wenchang masih menyimpan dengan baik warisan masa lalu Hainan. Sebuah warisan yang mungkin tidak setenar nasi ayam Hainan, namun tetap patut diingat.

Teks dan foto: Farchan Noor Rachman