OZIPmates yang budiman,
Dalam seri kali ini bersama-sama kita akan menjelajah ke timur Indonesia, menuju Desa Negeri Hila yang berada di Maluku Tengah, di pantai utara Pulau Ambon. Desa ini berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Ambon yang terkenal sebagai Kota Musik dan acara tahunan Yacht Race Darwin – Ambon.
Desa Negeri Hila sendiri dikenal sebagai desa tertua dan “titik nol” jalur rempah dunia, yakni wilayah bersejarah yang diketahui sebagai titik awal perdagangan rempah masa lalu. Salah satu destinasi wisata yang populer di Desa Wisata Negeri Hila yaitu Benteng Amsterdam yang dibangun oleh Gubernur Gerrard Demmer pada tahun 1642 yang merupakan sekaligus gudang rempah pertama di Indonesia. Selain peninggalan sejarah dunia rempah tersebut, ada pula heritage architecture Gereja Kuno Imanuel Hila (dibangun Portugis 509 tahun lalu) dan Masjid Tua Wapauwe (berusia 609 tahun) serta Mushaf Al-Quran yang ditulis tangan dan diperkirakan berusia lebih dari sembilan ratus tahun.
OZIPmates yang ingin mengenal lebih dekat dengan keseharian warga lokal dapat berkeliling kawasan desa dengan berbagai profesi yang digeluti seperti pengrajin kayu, pekebun pala, cengkeh, dan kakao yang diekspor ke pasar Amerika, Eropa, China, Kanada hingga India. Selain itu, OZIPmates bisa juga datang bersamaan dengan perhelatan budaya lokal seperti Cakalele (tarian perang Maluku), Bambu Gila, Lenso (tarian menyambut tamu), Hadrat (tradisi mengarak hewan sebelum disembelih), Sawat (tarian perdamaian dan persaudaraan), Leka-leka wae (tari jelang buka puasa di bulan Ramadhan) dan Saureka-reka (tarian yang dibawakan oleh empat laki-laki dan empat perempuan). Semua acara ini kemudian berkembang menjadi daya tarik ekowisata Maluku.
Maluku Tengah memiliki kuliner unik dan lezat yang sangat didominasi oleh hasil laut (seafood) dengan makanan olahan umumnya berbahan sagu dan singkong. Hidangan favorit termasuk nasi kalapa (nasi kukus bersantan dengan daun jeruk dan pandan wangi), sayur lilin (tebu telur dan bunga rumput gajah), gogos ikan (semacam lemper bakar dari ikan tuna), lapis palaro (irisan daging sapi tipis), hingga dessert bubur-ne (bubur sagu mutiara) dan kue sagu gula sebagai teman teh dan kopi.
Travel, enjoy and learn. Ayo kunjungi Indonesia.
Teks: Rio S. Migang | EcoPlan Australia & Singapura
Foto: Istimewa (berbagai sumber)