Siapa yang tidak senang mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar negeri, dan perasaan itu pasti dirasakan semuanya baik yang pergi belajar atas biaya pribadi, mendapat beasiswa, maupun yang ditugaskan oleh perusahaan. Sebagai pelajar yang tinggal di rantau, memang banyak tantangannya. Bukan saja dari segi penyesuaian adat budaya, bahasa, serta rutinitas, tetapi tentunya sangat banyak hal yang harus dilakukan saat pertama tiba di tempat tujuan. Salah satu yang wajib dipenuhi adalah melengkapi perabot untuk menunjang kebutuhan dan rutinitas hidup sehari-hari.
Mungkin tidak berlaku bagi semua orang, tapi sebagian mungkin punya masalah keuangan untuk belanja perabot-perabot tersebut. Sudah lumrah bahwa dengan nilai mata uang Australia yang cukup tinggi, banyak mahasiswa yang dipusingkan dengan biaya hidup yang mahal, sedangkan mereka hanya memiliki dana yang pas-pasan. Untuk menyiasati kondisi ini, diperlukan strategi yang taktis dalam memenuhi berbagai keperluan belanja perabot dan perlengkapan sehari-hari. Dalam edisi ini, OZIP berbagi tips untuk menyiasati belanja murah dan hemat selama menjalankan studi di luar negeri.
1. Selektif dan Membeli Sesuai Kebutuhan
Belilah barang sesuai dengan kebutuhan, dan bukan berdasar keinginan. Selalu bertanya pada diri sendiri, “Apakah ini butuh, atau sekedar ingin?” Dan bila memang butuh, apakah harus membeli barang dengan kualitas terbaik? Bisakah hanya dengan membeli barang yang berkualitas standar saja, sebatas bisa memenuhi fungsinya? Contohnya bila membeli barang elektronik untuk keperluan sehari-hari seperti setrika, atau alat pemanggang roti, apakah harus membeli dengan kualitas terbaik dari merek terkemuka? Padahal banyak pilihan barang-barang elektronik home brand, dengan harga ekonomis keluaran department store seperti Kmart, Big W, Target, dan lain-lain. Terlebih jika mengingat bahwa masa tinggal overseas student hanya sementara, sebaiknya dalam memilih dan berbelanja barang-barang lebih ditekankan pada sisi fungsi, dan bukan dari segi kualitas maupun merek yang prestisius.
2. Membeli Barang Bekas
Cara ini dianggap cukup efektif untuk menghemat budget. Untuk para pelajar, apabila memerlukan referensi buku-buku, bisa mencari di Second Hand Book Shop, maupun di online shop yang menjual buku-buku bekas dalam kondisi baik dan layak pakai. Harga buku-buku bekas tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan buku baru. Jika memungkinkan, akan lebih berhemat lagi jika bisa meminjam buku bekas dari kakak kelas, sejauh edisinya masih sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Untuk perabot rumah tangga, dan perlengkapan sehari-hari termasuk pakaian, ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti misalnya berburu barang bekas layak pakai di Pasar Loak yang dikenal dengan sebutan “Trash and Treasure Market”. Ada banyak Trash and Treasure Market yang patut dikunjungi di Melbourne, seperti: Camberwell Sunday Market, Laverton Rubble & Riches Market, Dandenong Trash & Treasure Market, Coburg Trash & Treasure Market, Docklands Sunday Market, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan informasi mengenai pasar-pasar loak tersebut, silakan klik link berikut ini: http://www.weekendnotes.com/trash-and-treasure-markets-melbourne/
Alternatif lainnya yaitu datang ke toko barang-barang bekas atau lebih dikenal dengan istilah “Opportunity Shop” , yang diantaranya adalah: Salvations Army (Salvos), Savers, Vinnies Shop, Sacred Heart Opportunity Shop, dan masih banyak lagi nama-nama opshop yang tersebar di hampir seluruh suburbs di wilayah Melbourne.
Untuk barang-barang bekas khusus dengan spesifikasi tertentu yang tidak dapat ditemukan di toko-toko second hand, maupun pasar loak, bisa mencari secara online di situs-situs seperti: gumtree, cash converter, trading post, sellup, dan lain-lain.
3. Belanja Saat Ada Discount
Siasat ini bisa digunakan bagi yang menginginkan belanja barang baru, namun dengan harga hemat. Caranya dengan berbelanja disaat toko mengadakan cuci gudang atau memberikan diskon besar-besaran. Ada dua periode penting diskon besar-besaran di Australia, yakni di pertengahan tahun (sekitar bulan Juni – Juli) yang dikenal dengan nama “End of Financial Year Discount”. Dan di akhir tahun tepat setelah hari Natal, yang dikenal dengan sebutan “Boxing Day Sale” yang berlangsung sejak tanggal 26 Desember sampai dengan akhir bulan Desember.
4. Memakai Barang Bekas
Tidak perlu ragu dan malu memakai dan memanfaatkan barang bekas, baik dari sesama pelajar Indonesia yang akan kembali “For Good”, maupun dari penduduk setempat. Secara berkala umumnya beberapa city council di Australia mempunyai program untuk mengambil perabot rumah tangga dan elektronik yang sudah tidak terpakai oleh pemiliknya. Program ini disebut “Renew Drop Off Day for recycling larger household and electrical items”. Biasanya selama periode tertentu yang tanggalnya sudah ditentukan para penghuni rumah diperbolehkan untuk meletakkan perabot rumah tangga bekasnya di pinggir jalan raya untuk kemudian siap diangkut oleh mobil council. Terkadang, banyak barang-barang tersebut yang kondisinya masih bagus dan layak pakai diletakan begitu saja oleh pemiliknya dipinggir jalan.
Demikianlah beberapa tips untuk berhemat selama belajar diluar negeri. Semoga bermanfaat sehingga dapat membuat pengeluaran lebih efisien, terhindar dari pengeluaran yang tak diperlukan, namun tetap mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Atje Dewi Ratih Naim