Bingung apakah harus mencuci baju saat sudah keluar rumah atau gak di masa pandemi ini? Apakah harus membersihkan handphone secara berkala? Kalau pakai masker kain, apa sudah cukup efektif? Bagi pembaca OZIP yang memiliki pertanyaan yang sama, jangan lewatkan artikel satu ini. Dokter Celyanda Goeltom, general practitioner yang berpengalaman sekaligus dokter di Eastern Medical Center ini membagikan tips-tips melawan COVID-19 yang berhasil dirangkum OZIP. Dari membersihkan handphone sampai tentang mencuci baju akan dibahas disini. Yuk simak obrolannya!
Q: Siapa dan apa itu COVID-19?
A: Sedikit mengenai siapa dan apa COVID-19.
COVID 19 (COrona VIrus Disease) 2019 ini disebabkan oleh Corona virus SARS CoV-2. Jalan masuk ketubuh kita terutama melalui hidung dan mulut, tetapi diketahui juga ada yang melalui mukosa mata walau sangat jarang. Biasanya periode inkubasi sekitar 1-14 hari dan umumnya gejala mulai terlihat setelah beberapa hari (4-7 hari) tapi banyak juga yang tidak timbul gejalanya. Terjadinya penularan terutama dari droplet (partikel kecil yang keluar pada waktu kita batuk, bicara, bersin, dan lain sebagainya) atau melalui benda yang terkontaminasi yang kita pegang dan bawa ke mulut atau hidung; dan ada kemungkinan dapat juga melalui udara. Ini tergantung dari konsentrasi virus diruang tersebut, banyaknya orang diruang tersebut, jarak dari setiap orang serta banyaknya virus yang dikeluarkan si penderita.
Oleh karena itu, pemakaian masker, penjagaan jarak, mengurangi kepadatan orang, dan menghindari penderita merupakan langkah yang paling penting. Gejala yang sering terlihat adalah gejala yang terdapat pada saluran pernapasan seperti sakit tenggorokan, batuk, sedikit pilek, serak suara, gangguan penciuman dan perasa, pusing, sakit-sakit pada badan, suhu tinggi, dan lain sebagainya. Selain saluran pernapasan, diperkirakan virus ini juga dapat menyerang organ-organ lain dalam tubuh kita seperti jantung dan otak.
Angka kematian dari COVID-19 sekitar 3% dibandingkan dengan flu yang berkisar di 1%. Sama seperti flu, manula dan orang-orang yang mempunyai penyakit seperti diabetes, jantung, dan lain-lain lebih rentan terpapar. Sampai sekarang belum ditemukan obat yang sepenuhnya efektif, beberapa obat masih dalam tahap percobaan. Demikian juga dengan vaksin, beberapa centre sedang melakukan fase 3 dari pembuatan vaksin dan apabila berhasil (safe dan efektif) barulah akan diproduksi untuk dapat dipakai masyarakat. Sampai sekarang, kita masih belum tahu apakah orang yang pernah terkena COVID-19 akan imun selamanya artinya tidak bisa kena lagi atau masih bisa kena karena imunitasnya tidak bertahan lama.
Q: Apa yg wajib dilakukan sehabis keluar rumah?
A: Tergantung tempat kita berada sewaktu diluar rumah. Kalau dari tempat-tempat yang bisa jaga jarak dan tidak terlalu banyak orang (seperti di park atau store) yang perlu dilakukan adalah cuci tangan (hand hygiene). Kalau dari tempat yang super penuh seperti overcrowded market dan tempat lain yang serupa, sebaiknya ganti baju selain cuci tangan. Jika bekerja sebagai healthcare worker, sebaiknya juga mengganti baju yang dikenakan.
Q: Bagaimana syarat masker yang baik?
A: Masker dipakai untuk membantu mencegah penularan virus kepada kita dan mencegah kita menularkan kepada orang lain saat kita berbicara, batuk, bersin, dan lain sebagainya. N95 biasanya dibuat secara profesional dan dapat mencegah transmisi sebesar 95% untuk kuman atau virus. Surgical mask, walau tidak N95, tetapi cukup efektif karena pembuatannya yang 3 lapis dan bagian luar yang waterproof. Masker yang dibuat dirumah walau tidak seefektif surgical mask tetapi masih jauh lebih baik daripada tidak memakai masker.
Jadi pemakaian masker tertentu tergantung dimana, dengan siapa, dan berapa padat tempat kita berada. Kalau berada dengan orang sakit atau di rumah sakit atau ditempat yang padat, sebaiknya memakai masker yang tertinggi kemampuan menahan virusnya. Yang sangat penting juga adalah pemakaiannya, harus menutup separuh muka, dari hidung ke dagu, dan usahakan sampingnya tidak terbuka. Juga penting cara memakai dan membukanya yaitu buka dari sangkutannya di belakang kuping, cuci tangan sebelum dan sesudahnya. Perlu diingat, surgical mask tidak bisa dicuci dan dipakai ulang.
Kalau ingin membuat masker, sebaiknya buatlah yang 3 lapis dan bahan apa yang sebaiknya dipakai, dapat dilihat di laman Australian Goverment www.health.gov.au atau DHHS www.dhhs.vic.gov.au
Q: Bagaimana cara menyimpan dan mencuci pakaian yang telah dipakai saat keluar rumah?
A: Sampai saat ini pakaian tidaklah dianggap sebagai penyebar virus ini. Diperkirakan virus ini bisa hidup dipermukaan benda solid untuk beberapa hari tapi tidak berkembang biak. Jadi kalaupun ada dibaju, hanyalah kalau kita pegang daerah yang ada virusnya lalu kita bawa ke hidung atau mulut, maka baru terjadi penularan. Virus ini mudah terpecah walaupun hanya dengan sabun biasa, jadi pencucian baju dapat dilakukan seperti biasanya.
Q: Apakah semua jenis sabun bisa digunakan untuk mencuci tangan?
A: Iya, semua jenis dapat dipakai. Sabun akan mengurangi/mematikan sebagian virus dan sisanya dihanyutkan air yang mengalir dari tangan kita. Yang penting adalah mencuci dibawah air mengalir, menyabuni seluruh bagian tangan dan pergelangan dan biasanya memerlukan waktu sekitar 20 detik.
Q: Apakah hand sanitizer mampu menggantikan fungsi sabun? Manakah yg lebih utama, menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun?
A: Lebih baik kalau memungkinkan adalah mencuci tangan apalagi jika tangan kotor (misalnya memegang miyak-minyakan, lumpur, dan lain-lain) karena hand sanitizer akan kurang berfungsi. Akan tetapi karena sabun dan air tidak selalu tersedia dan tidak mudah dibawa-bawa, maka hand sanitizer bisa menggantikannya
Q: Apakah perlu membersihkan handphone secara berkala? Jika iya, berapa frekuensi yang disarankan?
A: Barang-barang yg sering dipegang seperti handphone, gagang pintu, laptop, dan lain sebagainya, sebaiknya sering dibersihkan dengan disinfectant sesering mungkin, sepraktikal mungkin.
Q: Apa hal paling dasar yang bisa digunakan untuk membedakan flu biasa dan COVID-19?
A: Secara klinis, keduanya bisa saja kelihatannya sama bahkan bisa hampir atau tidak ada gejala. Keduanya pada umumnya menyerang saluran pernapasan walaupun ada juga bagian tubuh lain yang diserang. Yang memastikan perbedaannya adalah hasil laboratorium termasuk PCR swab yang menunjukan virus apa. Flu disebabkan Influenza virus dan COVID-19 disebabkan Corona virus.
Q: Selain kesehatan fisik. seberapa penting kesehatan psikologis untuk melawan COVID-19?
A: Wellness itu adalah kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Biasanya orang yang sehat mentalnya dapat melawan ataupun melewati masa sakit lebih baik. Tetapi yang lebih banyak terlihat adalah gangguan psikologis sehubungan dengan isolasi dan restriction, kehilangan pekerjaan, keuangan serta ketidakpastian akan apa dan bagaimana nantinya sesudah pandemi. Angka penderita depresi, anxiety, bahkan bunuh diri (suicide) meningkat.
Yang juga harus diingat oleh karena penyakit ini benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, maka penanganannya juga masih belum sempurna sehingga setiap langkah dan anjuran bisa berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, tetap ikutilah anjuran dan peraturan pihak berwenang.
Semoga artikel kali ini bermanfaat ya, terutama bagi sobat pembaca yang sering bepergian keluar. Stay safe and happy, buat semua pembaca OZIP!
Penulis: Mutia Putri
Foto: Berbagai sumber