Kiprah Greta Thunberg Sebagai Aktivis Muda Perubahan Iklim Dunia

Bagi banyak orang yang tertarik dengan isu perubahan iklim, nama Greta Thunberg tentu sudah tidak asing lagi. Gadis muda asal Swedia kelahiran 3 Januari 2003 ini mulai dikenal masyarakat dunia dengan keberaniannya untuk mengkampanyekan isu–isu terkait lingkungan dan pemanasan global pada bulan Agustus 2018. 

Saat itu, ia memulai langkah dengan melakukan aksi pemogokan sekolah pertama untuk iklim dan hal itu dilakukannya dengan duduk di luar Gedung Parlemen Swedia. Sejak momen tersebut, namanya mulai menjadi perbincangan di berbagai platform social media dan pada November 2018 ia kemudian didapuk menjadi salah satu pembicara di TEDx Stockholm.

Kegiatan awalnya yang berupa “mogok sekolah” itu berkaitan dengan kejadian yang terjadi di 9 September 2018 setelah gelombang panas dan kebakaran hutan terjadi. Saat itu, ia memutuskan untuk tidak bersekolah sampai pemilihan umum diselenggarakan di Swedia pada tahun yang sama. Tuntutan Greta saat itu adalah agar pemerintah Swedia mengurangi emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement. Aksi protesnya dilakukan dengan cara duduk di luar Riksdag (Lembaga Legislatif Nasional dan badan Pengawas Tertinggi di Swedia) setiap hari selama jam sekolah dengan tanda bertuliskan Skolstrejk för klimatet atau mogok untuk sekolah iklim. 

Greta Thunberg

Lalu minggu–minggu selanjutnya, Greta juga mengajak teman–temannya di sekolah untuk menyuarakan hal yang sama mengenai perubahan iklim yang biasanya dilakukan setiap hari Jumat.  Aksi kolektif yang dilakukannya bersama teman–temannya meluas menjadi bentuk demonstrasi “Fridays for Future”. Bahkan sebuah riset yang dilakukan oleh majalah Time pada tahun 2019 mencatat bahwa sudah ada 1,6 juta siswa di 1.600 kota di 125 negara yang mengikuti jejak Greta dengan melangkah keluar dari gerbang sekolah untuk mendesak pihak berwenang mengambil langkah tegas mengenai isu perubahan iklim.

Di salah satu acara yang ia hadiri di sebuah kegiatan PBB pun Greta berujar bahwa ia seharusnya “tidak berada di sana dan tetap pergi ke sekolah namun kalian (para pemimpin dunia, red) menumpahkan harapan kalian kepada anak–anak muda”. Bahkan pada salah satu pidatonya yang cukup fenomenal di tahun 2020 saat World Economic Forum di Davos, Swiss ini Greta mempertanyakan kepada para pemimpin dunia tentang komitmen mereka untuk menceritakan pada anak cucu mereka di masa depan terkait alasan kegagalan dalam memelihara ekosistem bumi. 

Aksinya tentu mengandung pro dan kontra, tetapi keberanian Greta Thunberg dalam menyuarakan isu lingkungan sedari dini tidak hanya patut diacungi jempol tetapi juga harus kita dukung sebagai wujud kesadaran menjaga bumi yang kita huni.

Teks: Destari Puspa Pertiwi 

Foto: Berbagai sumber