Jalan-jalan ke Lokasi Pembuatan Film The Lord of The Ring

Rumah Hobbit yang didesain persis seperti dalam film

Siapapun yang menginjakkan kaki di Australia, pasti pernah tertarik untuk mengunjungi Selandia Baru. Lokasi yang dekat dan biaya hidup yang mirip merupakan faktor utamanya. Namun tentu saja, kekayaan alam Selandia Baru menjadi pesona tersendiri bagi orang-orang yang suka jalan-jalan. Selain itu kedua pulau di negara ini menyuguhkan dua hal berbeda yang bisa dipilih berdasarkan kesukaan masing-masing. Pulau bagian selatan terkenal dengan pemandangan gunung bersalju yang berbaris di sepanjang pulau. Sementara pulau bagian utara terkenal sebagai cagar budaya Suku Maori.

Hobbit Hole di tengah padang rumput di The Shire

Satu hal yang bukan rahasia umum lagi mengapa banyak turis mengunjungi pulau bagian utara adalah karena di sana terletak The Hobbiton Movie Set. Lokasi pembuatan film “The Lord of The Ring” yang sangat terkenal. Berlokasi di 501 Buckland Road, Matamata, New Zealand, daerah ini bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun bergabung dengan sebuah grup tur. Anda bisa menggunakan jalur dari lima daerah berbeda, termasuk Auckland, Hamilton, Taupo and Tirau, Rotorua, dan Tauranga. Informasi lengkap bisa diakses melalui websitenya, yaitu www.hobbitontours.com

Area wisata ini banyak dikunjungi oleh turis mancanegara seperti Australia, Indonesia, Cina, Jepang, Jerman, Belanda, dan berbagai negara lain di belahan dunia. Satu tiket masuk seharga 850 ribu rupiah, hanya untuk tur di daerah pembuatan film dengan segelas beer atau ginger beer dari The Green Dragon Inn. Pengunjung bisa membayar lebih jika ingin ikut tur yang disertai dengan pesta makan malam.

Jemuran baju para Hobbit

Dalam sejarah pembuatan lokasi syuting ini, pada tahun 1998, tim pemantau lokasi Sir Peter Jackson mencari lokasi yang merepresentasikan Hobbiton, pemukiman bagi para Hobbit, sebagaimana diceritakan dalam novel The Lord of The Ring karangan JRR Tolkien. Hobbiton dikelilingi oleh bukit-bukit yang ikonik dan padang rumput hijau subur, maka tim produksi film mencari lokasi yang demikian di atas bumi. Pencarian udara membawa mereka ke peternakan Alexander, sebuah peternakan domba seluas 1.250 hektar yang menakjubkan di jantung Waikato. Mereka mencatat kesamaan yang mencolok di daerah itu dengan The Shire dan Hobbiton, seperti yang dijelaskan oleh Tolkien dalam novelnya. Di salah satu bagian peternakan itu, terdapat dereta pohon pinus yang megah menjulang bersanding dengan sebuah danau yang tenang. Di dekatnya ada perbukitan, dengan daerah sekitar yang tampak belum tersentuh manusia. Tidak ada kabel listrik, tidak ada bangunan, dan tidak ada jalan yang terlihat.

Penulis di depan rumah Bilbo dan Frodo Baggins, sang pewaris cincin keramat dalam film The Lord of The Ring

Pemandangan ini membuat Sir Peter Jackson dan timnya dengan cepat menyadari bahwa para Hobbit telah menemukan “rumah”-nya. Mereka merasa meninggalkan abad 20 sepenuhnya dan tenggelam dalam dunia fantasi Middle-Earth.

Pada bulan Maret 1999, para kru memulai produksi selama sembilan bulan untuk mewujudkan Hobbiton. Bantuan diberikan oleh Angkatan Darat Selandia Baru, dan dengan segera 39 Hobbit Holes yang sementara itu tersebar di area seluas 12 hektar siap digunakan untuk syuting. Semuanya dilakukan dengan sangat rahasia, dan langkah-langkah keamanan yang ketat diberlakukan oleh perusahaan produksi selama konstruksi dan pembuatan film. Pembuatan film-nya sendri dimulai pada bulan Desember 1999, dan butuh waktu sekitar tiga bulan untuk mendapatkan gambar yang pas di The Shire.

Trilogi The Lord of The Ring rilis berturut-turut pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Sepuluh tahun kemudian, Sir Peter Jackson kembali ke lokasi syuting untuk memproduksi trilogi The Hobbit, pre-quel dari serial The Lord of The Ring. Selesai syuting tahun 2012, di lokasi syuting Hobbiton kemudian dibuat 44 Hobbit Holes permanen, yang direkonstruksi dengan detail fantastis persis seperti yang terlihat di dalam film. Pembuatan rumah-rumah Hobbit permanen ini menandai dibukanya tur Hobbiton bagi khalayak umum. Sebagai bagian dari rangkaian tur, The Green Dragon Inn dibuka sebagai penutup perjalanan. Saat ini, para pengunjung dapat merasakan pengalaman Hobbiton Movie Set yang diakhiri dengan suguhan minuman yang menyegarkan dari Hobbit Southfarthing Range di The Green Dragon Inn.

Pilihan minuman produksi Hobbiton Southfarthing Range di restoran The Green Dragon Inn

Tidak banyak orang yang sadar bahwa terdapat beberapa pepohonan artifisial yang terletak di lokasi ini, terutama pohon paling besar yang berada di tengah-tengah The Shire. Namun apabila Anda berkunjung, tour guide Anda akan menunjukkan dan menjelaskan mana hal-hal asli dan hal-hal buatan yang bertebaran di sekitar lokasi. Bahkan ternyata syuting adegan Gandalf yang berkunjung ke dalam rumah Hobbit disyuting di studio, bukan di Hobbit Hole. Akan ada banyak fakta menarik lainnya yang tidak ditemukan di internet jika Anda mengunjungi langsung lokasi ini.

Teks dan foto: Siti Mahdaria