International Day of Women and Girls in Science: Pentingnya Peran Perempuan dalam Sains

Perayaan International Day of Women and Girls in Science menjadi sebuah selebrasi penting dalam menggambarkan krusialnya peran perempuan dan anak perempuan dalam sains. Dihelat setiap tanggal 11 Februari, tahun 2021 menjadi tahun ke-6 perayaan hari internasional ini. Tidak hanya sekadar narasi, PBB mengagendakan majelis pertemuan yang diadakan secara virtual yang bertempat di kantor pusat PBB. Adapun tema yang diambil tahun ini adalah “Women scientists at the forefront of the fight against COVID-19” dengan mengundang para ahli di bidang terkait pandemi ini. 

Lalu mengapa perayaan ini menjadi penting? 

Sebelumnya, fakta di lapangan membuktikan bahwa angka partisipasi perempuan dalam sains relatif kecil dibandingkan dengan partisipan pria. Berdasarkan data yang dihimpun dalam laman PBB, ilmuwan perempuan di seluruh dunia berjumlah kurang dari 30%. Angka ini lebih kecil lagi yaitu di bawah 10% jika dijabarkan dalam bidang-bidang seperti ICT maupun teknik. 

International Labour Organization (ILO) meproyeksikan setidaknya 56% pekerja berisiko disubstitusi oleh otomatisasi. Disrupsi otomatisasi ini akan membuat posisi perempuan menjadi lebih rentan, di mana terdapat sedikit sekali perempuan yang memilih menekuni bidang yang bersinggungan dengan sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Lebih lanjut ILO juga menemukan bahwa kaum wanita berpotensi 1,2 kali lebih besar terdampak risiko otomatisasi di semua industri.

Hal ini tentu bukan kabar baik. Tidak hanya bagi kaum perempuan saja, namun juga bagi negara yang terlibat. Mari kita lihat fakta menarik yang dipaparkan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) terkait gender. Organisasi yang beranggotakan 34 negara termasuk di dalamnya Indonesia dan Australia ini memproyeksikan bahwa “jika tingkat partisipasi perempuan menyamai pria pada 2030, produk domestik bruto (GDP) akan naik sebanyak 12%”. Angka yang relatif besar ini memperjelas pentingnya posisi perempuan dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. 

Untuk mencapai Sustainable Develompent Goals di 2030 yang dicanangkan PBB, gender equality in science menjadi isu penting yang harus diangkat. Semoga lebih banyak ruang dan kesempatan yang bisa diberikan kepada perempuan-perempuan untuk berkarier di bidang tidak hanya sains, namun juga teknologi, teknik, dan matematika ke depannya.

Teks: Mutia Putri

Foto: United Nations