Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berkomitmen untuk membantu warga Indonesia di luar negeri untuk segera pulih pasca pandemi COVID-19. Hal ini disampaikannya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) yang diselenggarakan hari Rabu (6/1/2021) melalui kanal Youtube dan website Menlu. PPTM tahun ini merupakan pertama kalinya PPTM diselenggarakan sepenuhnya secara virtual.
Bertajuk “Recover Together, Recover Stronger”, Menlu Retno menyampaikan empat misi utama Kemenlu RI selama tahun 2020 dan untuk tahun 2021 dalam memfokuskan kembali prioritas diplomasi RI: perlindungan WNI, respons terhadap pandemi COVID-19 dari segi kesehatan maupun ekonomi, menjaga perdamaian dan stabilitas, serta menjaga kedaulatan NKRI.
“Pandemi memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya kerjasama global dalam memperkokoh multilateralisme dan mengesampingkan rivalitas,” buka Retno. “Diplomasi Indonesia dituntut untuk antisipatif, adaptif, dan agile.”
Dari segi perlindungan terhadap WNI di luar negeri, Retno menyampaikan pencapaian Kemenlu selama tahun 2020: sebanyak 172,000 WNI telah dipulangkan, sebanyak 54,000 kasus telah ditangani, dan sebanyak 4 sandera WNI telah dibebaskan. Sedangkan untuk tahun 2021, Kemenlu berjanji akan memberikan dukungan anggaran khususnya untuk penanganan COVID serta meningkatkan status konsulat Indonesia di berbagai negara menjadi konsulat jenderal.
Menyangkut isu pandemi COVID-19, Retno menyampaikan bahwa Kemenlu sudah mengambil berbagai langkah sebagai respon terhadap pandemi. Langkah tersebut antara lain mendorong agar Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok APD dunia, mendorong prinsip vaksin sebagai public goods, dan implementasi berbagai kesepakatan ASEAN dalam respons COVID-19.
Sementara itu dari segi ekonomi, Kemenlu berusaha mendorong aktivasi ekonomi tanpa mengorbankan kesehatan. Hal ini dicapai dengan memperkuat networking Indonesia untuk menarik investasi dan memperluas akses pasar melalui berbagai perjanjian, salah satunya perjanjian IA-CEPA yang rampung bulan Juli lalu. Kedepannya untuk tahun 2021, Kemenlu Indonesia berjanji akan memperkuat ekonomi kreatif, salah satunya melalui partisipasi dalam World Conference on Creative Economy (WCCE).
Turut serta dalam menjaga perdamaian dunia merupakan salah satu tujuan dari NKRI. Hal ini tercermin dalam pencapaian Indonesia selama tahun 2020, antara lain sebagai salah satu negara penyumbang peacekeepers (pasukan penjaga perdamaian) terbanyak di dunia. Selain itu, Indonesia juga berpartisipasi dalam Joint Statement on Family Violence bersama Australia.
Dalam pernyataannya, Retno juga menyampaikan pendirian Indonesia dalam konflik Israel-Palestina. “Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan parameter internasional,” ungkapnya. “Indonesia tidak memiliki niat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.”
Indonesia juga berpartisipasi dalam usaha perundingan perdamaian di Afghanistan. Retno menyampaikan, Indonesia hadir dalam kesepakatan Amerika dan Taliban di Doha tahun lalu serta Afghanistan Peace Process yang berlangsung pada September 2020. Untuk kedepannya, Retno berjanji Indonesia akan terus mendukung proses perdamaian di Afghanistan.
Dalam menjaga kedaulatan NKRI, Retno menyampaikan berbagai kebijakan Indonesia, terutama menyangkut perundingan perbatasan. Menurut Retno, perundingan terus dilakukan dengan berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Palau. Hal ini akan terus dilakukan untuk kedepannya pada tahun 2021, antara lain dengan melanjutkan perundingan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dengan Vietnam dan menyelesaikan OBP (Outstanding Boundary Problem) dengan Malaysia tentang Pulau Sebatik.
Retno juga menyampaikan bahwa “klaim apapun oleh pihak manapun harus sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982”.
“Indonesia akan terus menolak klaim yang tidak memiliki dasar hukum,” tegasnya. “Penghormatan terhadap kedaulatan adalah prinsip utama hubungan persahabatan antar negara yang didasari oleh piagam PBB dan hukum internasional.”
Menlu Retno kemudian menutup pernyataan pers dengan menyampaikan belasungkawa terhadap pegawai kedubes RI yang berpulang pada tahun 2020 akibat COVID-19 serta menyampaikan apresiasinya kepada seluruh diplomat yang bertugas di luar negeri.
“Kita jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri,” tutup Retno mengutip kata-kata Bung Hatta.
teks: Jason Ngagianto
foto: berbagai sumber