Agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia ini kembali hadir di tahun 2020 dengan menampilkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia. Pada gelaran di tahun kelima ini, Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) memperluas jangkauan tayang ke lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Mataram, Makassar, dan Surabaya dan Yogyakarta. Rangkaian penayangan film berlangsung selama tiga akhir pekan mulai tanggal 14 – 29 Februari 2020.
“Film merupakan jendela menuju budaya lain dan pilihan film Australia di FSAI 2020 memberikan wawasan tentang masyarakat Australia yang beragam, multikultural dan kreatif,” papar Gary Quinlan AO, Duta Besar Australia untuk Indonesia.
Dengan kategori ”Aussie Panorama”, terpilih lima film yang menampilkan keragaman budaya dan keindahan alam Australia, seperti komedi romantis yang berlatarkan keindahan wilayah utara Australia ‘Top End Wedding’, drama keluarga penduduk asli ‘Emu Runner’, thriller psikologis ‘Angel of Mine’, film horor The Babadook dan film dokumenter inovatif dan futuristik ‘2040’.
Untuk pilihan film Indonesia, dengan kategori “Indonesia Spot-On”, karya-karya terbaik yang diproduksi oleh anak bangsa yang juga alumni Australia berada dalam jajaran festival tahun ini. Diantaranya ‘Susi Susanti – Love All’ karya Daniel Mananta menceritakan kisah atlit bulutangkis keturunan Tionghoa kebanggaan Indonesia. Dua film lainnya dari Mira Lesmana, film bertema persahabatan ‘Bebas’ dan film keluarga berlatar pantai di Banyuwangi, Jawa Timur ‘Kulari ke Pantai’.
“The FSAI demonstrates how our country’s values of openness, multiculturalism and egalitarianism are expressed through the arts including film. I particularly liked how this year the film included positive representations of Indigenous peoples,” jelas Bayan, mahasiswa asal Adelaide yang hadir pada Opening Reception FSAI di Jakarta.
“Saya sangat menyukai film Susi Susanti karena saya tertarik dengan olahraga dan sejarah politik di Indonesia. Film ini menggabungkan keduanya menjadi cerita yang menarik,” ungkap Lotte, mahasiswa asal Belanda yang hadir pada pemutaran FSAI di Bandung.
Kedubes Australia juga menjalin kerjasama dengan beberapa organisasi dan komunitas film di lokasi penayangan FSAI 2020, seperti Australia – Indonesia Youth Association (AIYA) chapter Jakarta, Bandung dan Yogyakarta, Jakarta Cinema Club, Bandung Film Commission dan Jogja Film Academy.
Teks dan foto: Evelynd