Dedikasi Tom Mckenzie untuk Indonesia

Tom McKenzie, salah satu pemenang NAILA awards 2018 lalu, memulai kariernya sebagai pengajar Bahasa Indonesia di Christian College Geelong, Melbourne. Ia mengaku telah belajar dan mendalami keahliannya dalam berbahasa Indonesia selama kurang lebih 23 tahun.  Selain menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah di Australia, Tom mengaku mulai merasakan kecintaannya terhadap bahasa dan budaya Indonesia seiring berjalannya waktu. Rasa cinta itulah yang membuatnya memiliki antusiasme tinggi untuk menularkannya pada anak-anak didiknya.

Pada kesempatan wawancara beberapa waktu lalu, Tom bercerita tentang pengalamannya belajar Bahasa Indonesia. Sambil berkelakar, ia mengaku memiliki satu kalimat favorit dalam Bahasa Indonesia lantaran memiliki makna yang unik baginya. Kalimat tersebut yaitu “single itu pilihan, sedangkan jomblo itu nasib”. Dari situ ia mengungkapkan bahwa belajar bahasa asing tidak melulu menjadi suatu kegiatan yang membosankan, namun juga dapat diolah menjadi mata pelajaran yang lucu dan menyenangkan bagi peserta didik. Ia juga memperlihatkan benda kesukaannya yang terus membuatnya ingat tentang Indonesia. Benda tersebut adalah baju batik pemberian rekan mengajranya dari Mataram, Lombok.

Seiring dengan perjalanan kariernya sebagai pengajar Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia, Tom juga memiliki kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam perlombaan pidato Bahasa Indonesia NAILA Awards 2018 dan berhasil menjadi salah satu pemenangnya. Ia mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa ia ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut. “Saya ingin anak didik saya paham bahwa belajar bahasa asing dapat memberikan manfaat banyak untuk diri mereka sepanjang hidup. Sebab, belajar bahasa bukan hanya perihal belajar angka namun juga mencakup budaya dan keahlian”, tuturnya.

Selain mendalami metodologi baru dalam mengajar bahasa asing agar dapat dinikmati secara penuh dan menyenangkan bagi peserta didik, Tom saat ini juga aktif bergerak dalam bidang hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. Ia juga berkesempatan untuk bergabung dalam program AIYEP 2015-2016 serta program inisiatif lainnya. Ketika ditanya tentang rencana jangka panjang, ia mengutarakan ingin meningkatkan kesukaannya terhadap Indonesia dengan terus turut mempromosikan negara dan Bahasa Indonesia ke komunitas yang lebih besar. Ia juga berharap dapat meningkatkan hubungan baik bilateral antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang.

Teks: Nudia Imarotul Husna

Foto: dok. NAILA