CATATAN HARIAN WISATA INDONESIA #64: Maluku Utara dan Desa Lapasi Halmahera 

OZIPmates yang budiman,

Salah satu pulau terindah di Indonesia adalah Pulau Maluku. Bila pada seri sebelumnya kita berkunjung ke Maluku Tengah, kali ini bersama-sama mengunjungi Maluku Utara, tepatnya ke suatu desa yang sangat menakjubkan, Desa Lako Akelamo.

Desa Lako Akelamo lebih dikenal dengan sebutan Desa Lapasi (singkatan dari Lako Pasir Indah atau desa indah di tepi pantai) terletak di Kabupaten Halmahera Barat. Sesuai namanya, Lapasi benar-benar memancarkan kehangatan dan keramahan masyarakat desa dengan lingkungan perkampungan tepi pantai yang bersih dan tertata rapi.

Akses termudah menuju Desa Lapasi yakni melalui ibu kota daerah yang ada yaitu kota Jailolo dengan menggunakan transportasi darat selama 25 – 30 menit perjalanan. Di sepanjang jalan menuju kawasan Lapasi masih sering terlihat anak-anak bermain permainan tradisional Boi Tempurung. Ada pula remaja berlatih tarian seperti Sasadu on the Sea, hingga Cry Jailolo, yang kerap ditampilkan di sejumlah event internasional.

Tidak hanya itu, beberapa tarian unik daerah seperti Tarian Salai Jin, Soya-Soya, Dana-Dana, Cakalele, dan Tari Kieraha merupakan ekspresi budaya dan seni yang menjadi warisan berharga dan terpelihara ratusan tahun. Hal-hal sederhana namun bernilai sejarah juga tetap terpelihara baik, semisal keberadaan Saloi, “tas ransel serbaguna” bagi para petani rempah perempuan yang terbuat dari anyaman bambu dan rotan. Kegiatan bersama dipandu warga lokal sangat direkomendasikan, seperti menyusuri sungai Akelamo dan menikmati suasana eksotis hutan mangrove menuju Benteng Saboega, situs peninggalan bangsa Spanyol dan Portugis.

Kuliner di kawasan pesisir pantai selalu menjadi daya tarik utama, Gohu ikan Tuna (sashimi khas Maluku), ikan asap asar dengan sambal colo-colo, makanan ringan pisang mulu bebe, ditemani dengan aer guraka hangat, minuman para Sultan Maluku yang menjadi warisan kuliner menakjubkan di Maluku Utara.

Travel, enjoy and learn. Ayo kunjungi Indonesia.

Teks: Rio S. Migang | Washington D.C., USA | EcoPlan Australia & Singapura

Foto:  Istimewa (berbagai sumber)