When Marnie was There – Teman Rahasia Pelipur Lara

Rilis: 2014 

Durasi: 103 menit 

Rating Rotten Tomatoes: 91%

Sebagai sebuah film animasi keluaran Studio Ghibli, When Marnie was There mungkin tidak termasuk sebagai sebuah mahakarya layaknya Spirited Away atau Grave of the Fireflies. Namun, film ini masih tergolong sebagai karya animasi yang apik berkat cerita yang imajinatif dan menyentuh serta pengarahan animasi yang indah. 

Diadaptasi dari novel karya Joan G. Robinson dengan judul yang sama, When Marnie was There berkisah tentang Anna Sasaki, seorang gadis muda penderita asma yang tidak percaya diri. Setelah dirinya terserang asma saat sedang di sekolah, dokter keluarga Anna menyarankan agar Anna dikirim ke tempat dengan udara bersih agar Anna bisa lekas sembuh. Anna pun beranjak ke kediaman bibi dan pamannya di Kissakibetsu, Hokkaido. Di situlah Anna bertemu dan berteman secara rahasia dengan gadis pirang misterius bernama Marnie. 

Dari segi cerita, film ini memiliki alur kisah yang rumit namun menyentuh. Tentu saja hal ini merupakan akibat dari hubungan antara Anna dan Marnie yang tidak lazim layaknya sebuah pertemanan biasa. Banyak peristiwa aneh terjadi dalam interaksi Anna dengan Marnie dalam film yang bisa membuat penonton bingung. Meskipun begitu, hubungan ini menjadi nilai tambah dalam film dimana penonton bisa melihat perkembangan karakter positif yang dialami Anna sebagai hasil persahabatan rahasianya dengan Marnie. Lalu terlepas dari latar surealis persahabatan kedua gadis tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa momen-momen paling menyentuh dari When Marnie was There berasal dari interaksi Marnie dan Anna. 

Namun, jangan khawatir tentang alur cerita film yang berliku tersebut, karena klimaks kisah When Marnie was There mampu “mengikat” semua “tali longgar” yang tersebar dalam kisah persahabatan Marnie dan Anna. Berkat ending inilah, film ini memiliki nilai tambah tersendiri yang membuatnya bisa ditonton lebih dari sekali. Ibaratnya sebuah teka-teki silang, menonton film ini untuk yang kedua kalinya terasa seperti melihat deretan huruf besar yang dihasilkan oleh jawaban-jawaban teka-teki silang tersebut. 

Di bagian animasi, sentuhan unik Studio Ghibli sangat terlihat dalam film. Hal ini dapat dilihat dari animasi dan pengarahan seni film yang indah dan terperinci. Setiap gerakan dalam layar baik itu anak-anak kecil berlarian maupun ombak pasang yang bertabrakan dengan batu karang terasa sangat mulus dan natural. Animasi elok ini juga didukung oleh gaya seni film yang realistis namun masih memiliki nilai estetika tersendiri. Meskipun warna dalam film tidak sebergairah film Studio Ghibli lainnya, film ini masihlah film besutan Studio Ghibli. 

Akhir kata, When Marnie was There merupakan salah satu keluaran Studio Ghibli yang sangat layak ditonton oleh semua umur. Meskipun tidak seindah film Studio Ghibli lainnya, When Marnie was There masih memiliki cerita yang memikat serta animasi khas yang memukau. Sebuah film yang pantas mendapatkan nominasi Oscar untuk Film Animasi Terbaik. 

Rating: 8/10

Teks: Jason Ngagianto

Foto: Berbagai sumber