Rilis: 2022
Durasi: 131 menit
Rotten Tomatoes: 96%
Apa saja kata-kata pertama yang tersembul dalam benak OZIPmates bila mendengar istilah Top Gun? Kemungkinan besar istilah yang muncul adalah satu dari tiga kemungkinan: pesawat tempur, Tom Cruise, atau lagu “Danger Zone” oleh Kenny Logins. Film action drama keluaran 1986 tersebut mampu mengangkat nama Tom Cruise menjadi salah satu bintang terbesar Hollywood. Kini lebih dari 30 tahun setelah film Top Gun pertama, Tom Cruise akan kembali berperan sebagai sang protagonis Kapten Pete “Maverick” Mitchell dalam Top Gun: Maverick.
Berlatar waktu lebih dari 30 tahun setelah kisah film pertama, Maverick kini berprofesi sebagai pilot uji coba untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Sifat Maverick yang luar biasa cekatan namun terkadang nekat membuatnya hampir dipecat dari posisinya sebagai pilot uji coba. Namun berkat rekomendasi dari mantan rivalnya Laksamana Tom “Iceman” Kazansky (Val Kilmer), Maverick malah dipanggil menjadi instruktur sekelompok pilot elit pesawat tempur tipe F/A-18E/F (julukan “Super Hornet”) untuk sebuah misi khusus.
Misi khusus yang diberikan ke Maverick adalah misi sulit yang mengharuskan para pilot melakukan manuver berbahaya jauh di belakang garis pertahanan musuh berhadapan dengan rudal anti-udara dan pesawat tempur lawan yang jauh lebih canggih dari pesawat yang digunakan oleh Maverick dan timnya. Belum lagi salah satu anggota tim pilot elit adalah Letnan Bradley “Rooster” Bradshaw (Miles Teller) yang merupakan anak dari Nick “Goose” Bradshaw, seorang petugas penerbangan AL dan sahabat Maverick yang tewas ketika bertugas dengannya di Top Gun.
Soal urusan pesawat tempur dan tembak-tembakan di udara, Top Gun: Maverick mampu mengantarkan pengalaman luar biasa bagi para penontonnya. Pengarahan suara yang ciamik dan teknik sinematografi yang canggih nan spektakuler mampu membuat penonton seakan berada seperti dalam kokpit pesawat tempur dalam film! Sinematografi unik dan ‘realistis’ dalam Top Gun: Maverick merupakan hasil dari kamera khusus yang dipasang dalam pesawat Super Hornet berisikan para aktor pilot di dalamnya, ditambah dengan para aktor yang melalui latihan aerobatik dan ketahanan tekanan gaya gravitasi.
Tidak hanya pesawat tempur, sisi drama Top Gun: Maverick menjadi salah satu kekuatan dari film ini berkat penampilan apik para aktor-aktris, terutama dari Tom Cruise. Dalam memerankan Maverick, Cruise mampu menampilkan sisi rentan Maverick yang berasal dari rasa bersalahnya terhadap Goose yang diturunkannya ke Rooster, dilengkapi dengan hubungan istimewa antara dirinya dengan Iceman. Tidak kalah menarik adalah hubungan romantis antara Maverick dan pemilik bar Penny Benjamin (Jennifer Connelly) yang menjadi salah satu jangkar moral Maverick dalam film.
Selain dari segi Maverick, Rooster yang diperankan oleh Miles Teller juga memiliki dinamika menarik tidak hanya dengan sang pilot senior, tapi juga dengan pilot elit lainnya seperti Letnan Jake “Hangman” Seresin yang sombong. Chemistry antar karakter inilah yang menjadi tulang punggung kokoh unsur drama Top Gun: Maverick, di mana setiap karakter mengalami perkembangan sepanjang jalannya film secara alami dan menakjubkan.
Secara keseluruhan, Top Gun: Maverick adalah sebuah sekuel sempurna untuk sebuah film ikonik tahun 80-an lengkap dengan interaksi mengundang nostalgia untuk penggemar film pertamanya dan kisah ‘generasi baru’ untuk penonton baru, dibalut dengan teknik pembuatan film yang canggih dan memukau. Tidaklah mengejutkan kalau Top Gun: Maverick berhasil meraup lebih dari $ 1 miliar sekaligus menjadi film tersukses dalam karir Tom Cruise.
Teks: Jason Ngagianto
Foto: IMDb