Anda suka menari? Atau menyukai pertunjukan tari? Berarti Anda harus mengenal lebih dekat Komunitas tari tradisional “Lenggok Geni”.
Komunitas tari tradisional Lenggok geni di Melbourne pada awalnya merupakan bagian dari Grup Saman Monash Indonesian Islamic Society (MIIS). Sebelumnya, grup ini berada di bawah Divisi Koordinasi Seksi Kesenian dan Olahraga MIIS. Seiring waktu, antusiasme dan kebutuhan untuk dapat menampilkan tarian tradisional lainnya (bukan hanya tari Saman) tampak meningkat. Ini kemudian mendorong terbentuknya Lenggok Geni sebagai komunitas yang berdiri sendiri pada 13 Maret 2015.
Berdirinya Lenggok Geni diiringi sebuah harapan agar grup ini dapat berperan mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. Selain itu, Lenggok Geni juga bertujuan menjadi wadah dalam mengembangkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Melbourne terhadap seni dan budaya tanah air.
Lenggok Geni memang tidak hanya terbatas untuk mahasiswa dari Monash University tetapi juga dari Deakin University dan University of Melbourne, serta masyarakat Indonesia lainnya yang sudah bekerja dan bermukim di kota ini. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini adalah latihan tari tradisional, workshop di sekolah-sekolah di Australia, serta mementaskan tarian tradisional dalam festival-festival budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Victoria.
Meski berusia muda, Lenggok Geni sudah mengukir berbagai prestasi, termasuk menjadi salah satu pengisi acara pada perhelatan ASEAN Games 2015, di tahun ketika komunitas ini bahkan baru berdiri. Sederet acara lain yang sudah diikuti oleh Lenggok Geni adalah Celebration of Indonesia di Melbourne Town Hall (2017), Nusantara Street Food Festival di Victoria Market (2017), Indonesia Multicultural Festival (2017 dan 2018) di Dandenong Market, dan yang terkini, menjadi penampil di acara Indonesian Independence Day di Federation Square (Agustus 2018).
Tiwi Rizqi selaku manager Komunitas Tari Lenggok Geni menyatakan, merupakan suatu kebanggaan bagi Lenggok Geni ketika bisa merepresentasikan kebudayaan Indonesia dalam berbagai kegiatan festival maupun workshop. “Apalagi animo masyarakat lokal dan juga anak-anak sangat antusias dalam mengenal berbagai tarian yang ditampilkan,” ujarnya. Dengan anggota aktif sejumlah kurang lebih 20 orang, Lenggok Geni bertekad untuk bisa terus memberi warna bagi keberagaman budaya di Melbourne.
Teks: Destaria Puspa Pertiwi
Foto: Aloysius Donny P.
Pementasan Tari Bali pada acara Indonesian Independence Day, Federation Square./Foto: Putu Marsh
Beberapa anggota komunitas Lenggok Geni di acara Indonesian Independence Day, Federation Square./Foto: Aloysius Donny P.