Pako Festa – Pesta Budaya Terbesar di Australia

Pako Festa 2015-OZIP
Pako Festa Geelong 2015

Diversitat Pako Festa adalah perayaan terbesar keanekaragaman budaya di Australia. Dimulai sejak 1983, Pako Festa telah menyatukan banyak orang dari Geelong dan sekitarnya, seniman profesional, kelompok masyarakat, sekolah, pelaku bisnis, pedagang kaki lima, dan seniman dari seluruh lapisan, menghadirkan satu perayaan besar yang menakjubkan.

Pako Festa tetap menjadi daya tarik sekalipun berbagai festival budaya tumbuh bak cendawan di musim hujan di seluruh wilayah Victoria. 100.000 orang lebih tumpah ruah pada hari Sabtu yang teduh, 28 Februari 2015 itu. Mereka menikmati sajian makanan lintas budaya, tarian tradisional, mengikuti berbagai workshop dan pameran seni, melihat berbagai display kerajinan, dan sejumlah kegiatan untuk anak-anak, dan tentu saja acara yang ditunggu-tunggu: parade.

Pako Festa 2015-OZIP
Kemeriahan parade Pako Festa 2015.

“Saya sangat gembira melihat antusiasme warga Indonesia di Gelong dan sekitarnya yang berpartisipasi dalam Tim  Indonesia di Pako Festa 2015. Ada sekitar 90 orang yang ikut dalam pawai, ikut menari dan mengisi food stall Indonesia,” ujar Ririn Erinawati, penasehat Indonesian Association of Geelong (IAG).

Dalam IAG itulah warga Indonesia saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. IAG tak pernah absen mengikuti Pako Festa sejak awal mula dan meraih prestasi yang membanggakan. Patisipasi IAG kali ini didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia dan tim Rampak Kendang dari Pasundan Melbourne, membuat kafilah Indonesia tampil semakin meriah.

“Tahun ini KJRI bekerjasama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra dan IAG berpartisipasi pada parade, food stall, dan workshop batik,” ujar Konsul Pensosbud KJRI Melbourne Ita Puspitasari. “Pako adalah ajang yang sangat bagus untuk promosi Indonesia,” sambungnya.

Pako Festa 2015-OZIP
Kemeriahan parade Pako Festa 2015.

Tema Pako Festa 2015 adalah “Different Therefore Equal”. Perbedaan itu membuat kita setara. Perbedaan itu sesuatu yang harus dirayakan karena kita setara dan dapat saling menghormati sebagai sesame manusia.

Ririn yang mengikuti perjalanan Pako tak membayangkan peserta dari Indonesia akan sebesar sekarang. Setiap tahun jumlah kontingen Indonesia memang terus bertambah. Hal itu karena jumlah warga Indonesia di Geelong terus naik, baik yang menetap atau sekedar melanjutkan studi di Deakin University. Tak heran jika warga Indonesia di Geelong merupakan yang kedua terbesar di Victoria setelah Melbourne.

“Tim Indonesia selalu berhasil menyedot banyak perhatian dalam semua bagian. Kontingen parade merupakan salah satu yang terbesar, tarian yang ditampillkan sangat menarik perhatian pengunjung, dan antrian panjang terlihat di warung makan Indonesia,” lanjut Ririn.

Pako Festa 2015-OZIP
Keragaman etnik peserta parade Indonesia.

Ririn berharap agar IAG terus dapat mengakomodasi antusiasme warga Indonesia yang ada di Geelong dan sekitarnya. Anggota keluarga, kawan, dan para pelajar bisa berpartisipasi dalam IAG. Dengan dukungan KJRI Victoria dan Tasmania yang berkelanjutan, Ririn percaya IAG akan terus berkembang dan maju.

Sampai jumpa di Pako Festa 2016!

 

Foto: Windu Kuntoro