Dapur masakan Indonesia, cita rasa masakan rumahan
Pada mulanya Dian Bahroelim, wanita Padang berusia 40 tahun datang ke Australia untuk menemani suami yang bekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Western Australia. Tinggal di sebuah kota kecil Mackay jauh dari keramaian kota Brisbane, dengan bahan-bahan yang terbatas, ia tetap berusaha menyajikan masakan Indonesia untuk suami tercinta.
Bermula dari kegiatan pengajian dimana Dian diminta untuk menyiapkan hidangan, mulailah masakan dari dapur rumahnya dikenal teman-teman dekat sesama orang Indonesia, terutama untuk masakan Padang yang dipelajarinya dari ibu dan nenek tercinta. Dian mulai banyak mendapat pesanan untuk masak dalam jumlah besar dalam kegiatan masyarakat Indonesia di Brisbane.
Pada saat Dian mengambil kelas bisnis di Tafe Queensland, pengajarnya bercerita mengenai kekagumannya akan pendatang dari China yang dengan kemampuan Bahasa Inggris yang sangat terbatas berani membuka usaha baik itu mini market , milk bar, dan restaurant. Saat itulah diam-diam dalam hatinya timbul keinginan untuk membuka usaha setelah yakin bahwa masakannya dapat diterima dan mempunyai modal sendiri.
Kesempatan itu datang setelah suaminya Joni Adhanto, memberikan bantuan dan dorongan untuk berani mencoba membuka usaha restaurant Indonesia. Mendengar bahwa ada restaurant Indonesia yang akan dijual di Melbourne, setelah berunding dan berdasarkan beberapa pertimbangan, Dian dan suami memutuskan untuk pindah ke Melbourne. Dari seorang ibu rumah tangga biasa dengan tekad bulat dan semangat tinggi Dian pada awalnya bekerja sendiri mulai dari belanja ke pasar, memasak, dan menyiapkan segala sesuatunya. Pada pertengahan Mei 2014 , tercapailah impiannya untuk membuka usaha restaurant Indonesia dengan nama Padang Kitchen dan mulai membuka pintunya untuk masyarakat Indonesia di bilangan Prahran, lokasi yang strategis di depan Prahran Market, dekat Swinburne University.
Dian dengan keramahan dan kerendahan hatinya menyapa pengunjung yang datang dan selalu minta pendapat mengenai masakannya dan berusaha menyesuaikan dan memperbaiki cita rasa masakannya yang tidak hanya menyajikan masakan Padang tetapi masakan favorit khas Indonesia lainnya. Dian mengharapkan dukungan komunitas Indonesia. dia tidak datang ke Melbourne untuk menjadi pesaing bisnis sejenis tetapi untuk membuktikan bahwa dirinya, seorang ibu rumah tangga biasa dapat menjadi contoh bagi wanita Indonesia lainnya untuk berani mengambil keputusan dan tidak takut untuk bekerja keras dalam mencapai apa yang dicita-citakan.
Ayo, kita coba cicipi aneka menu Padang Kitchen. Jangan lupa berikan komentar dan masukan positif agar restorant baru ini terus berkembang .
Lydia