“Menemukan” Indonesia dalam Secarik Batik

“I wear batik at least once a week to work. It helps me express my passion for Indonesian culture in the classroom, connecting me to memories of when I lived there between 2013 -2016.” – Simone King tentang Batik. 

Sudah lebih dari satu dasawarsa yang lalu, saat UNESCO menobatkan batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009. Untuk sampai di titik itu, batik melalui perjalanan yang tidak mudah. Karenanya sebagai “pesta” perayaan, diterbitkanlah Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009 sebagai penetapan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya. 

Batik seolah seperti pengejawantahan akan Indonesia itu sendiri. Melalui filosofis-filosofisnya tentang kehidupan rakyat Indonesia, cerminan dari akulturasi budaya, sampai menjadi simbol dari harapan. Tidak heran jika kita bisa “menemukan” Indonesia dalam secarik batik. Memakai batik seperti memberikan pesan tersirat akan jati diri sebagai seorang Indonesia, atau sebagai perwujudan akan kecintaan terhadap Indonesia bagi yang memakainya. 

Batik kiranya menjadi salah satu yang wajib dibawa bagi orang Indonesia jika ingin bepergian ke luar negeri pada khususnya. Tidak ada aturan tertulis tentang ini. Namun, seperti sudah menjadi budaya, membawa serta batik sudah mengakar di setiap diri diaspora Indonesia. Batik kerap pula menjadi memento berharga yang diberikan kepada orang asing. 

Secara tidak langsung, batik seperti memberikan jiwa Indonesia pada yang memakainya. Hal ini juga dirasakan oleh Simone King, wajah yang mengisi sampul OZIP kali ini. Rupanya tidak hanya bagi yang berdarah Indonesia saja, batik seolah “menghidupkan” memori akan Indonesia di diri dara berdarah Australia yang juga memfavoritkan motif batik Mega Mendung dari Cirebon ini. 

Seiring dengan berkembangnya zaman, batik kemudian bertransformasi menjadi sebuah fashion yang lebih terasa kekinian. Meskipun dengan beragam model di pasaran, batik tetaplah batik yang membawa nilai Indonesia di mana pun ia berada.

Jadi, motif batik apa yang menjadi favorit sobat pembaca OZIP?

Teks: Mutia Putri

Foto: Simone King