Pada tanggal 11 Maret 2020 lalu, WHO telah menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Jumlah korban yang terus meningkat dan keterbatasan kapasitas rumah sakit menjadikan situasi saat ini seperti mimpi buruk di awal tahun 2020. Akibatnya, pelaku bisnis dari berbagai industri pun merugi. Jika situasi ini terus memburuk dalam beberapa bulan ke depan, diperkirakan sekitar satu juta warga Australia terancam kehilangan pekerjaan. Kekhawatiran akan besarnya dampak dari virus corona menyebabkan masyarakat cenderung melakukan praktik panic buying, mulai dari masker, hand sanitizer, hingga kebutuhan pokok seperti beras dan jenis makanan lain. Untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 ini, pemerintah Australia memberi anjuran untuk melakukan social distancing, work-from-home, dan self-quarantine usai berpergian dari luar negeri kepada sesiapa yang berada di Australia.
Di saat keadaan tampak memburuk, apa saja yang dapat kita lakukan? Adakah cara untuk melawan virus corona ini?
Menurut para pakar, cara untuk mencegah penularan virus corona adalah dengan vaksin. Alasannya, karena vaksin memiliki kandungan antigen yang sama dengan antigen penyebab penyakit namun sudah dilemahkan. Secara alamiah, orang tidak akan menderita penyakit tersebut ketika terpapar antigen yang sama.
Dikarenakan virus ini masih tergolong baru, sampai saat ini belum ada vaksin yang teruji mampu mencegah virus corona. Para peneliti di pelbagai negara kini tengah berusaha untuk mengembangkannya. Menurut WHO sendiri, 18 bulan adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan hingga vaksin dapat didistribusikan ke masyarakat. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah berusaha untuk meningkatkan sistem kekebalan dan kesehatan tubuh untuk mencegah penularan virus COVID-19.
Pada dasarnya, tubuh kita secara alami memiliki kemampuan untuk melawan virus dan bakteri asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun bawaan yang mampu memproduksi molekul untuk mencegah meningkatnya jumlah virus yang masuk. Spektrum sel darah putih juga dapat mengenali infeksi dan melepaskan hormon kekebalan guna menyerang virus atau bakteri asing. Tubuh kita juga memiliki sistem imun adaptif yang dapat membunuh sel yang terinfeksi dan menghasilkan antibodi untuk menyerang virus dan bakteri asing.
Namun, virus corona ini juga tergolong baru. Tubuh kita masih tidak mengenali virus baru ini dan oleh karena itu, tidak mampu menghasilkan antibodi guna menetralisir virus corona. Oleh karena itu, kita mesti meningkatkan sistem imun bawaan agar tubuh kita mampu segera melindungi dan membunuh virus corona dengan efektif.
Meskipun demikian, fungsi organ tubuh yang sehat juga berperan penting dalam pencegahan dan penyembuhan korban virus COVID-19. Jika sebelumnya seseorang memiliki riwayat penyakit yang melibatkan organ penting seperti jantung dan paru-paru, hal ini dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya walaupun dirinya memiliki kekebalan tubuh normal, fungsi beberapa organ lain bisa jadi menurun. Alhasil, tubuh tidak mampu bertahan saat terinfeksi virus.
Jika Anda memiliki gaya hidup sehat yang disertai dengan asupan makanan yang baik, maka sistem kekebalan tubuh Anda secara otomatis akan bekerja semakin baik. Di saat-saat seperti ini, disarankan untuk memperbanyak makan sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan sumber protein seperti daging, ikan, dan telur. Hindari makanan dengan kadar gula yang tinggi dan utamakan makanan yang mengandung mineral dan vitamin.
Berikut adalah jenis-jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh (beserta jenis gizi berbeda yang terkandung):
A: kuning telur, keju, tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.
B6 (riboflavin): gandum, polong-polongan, sayuran hijau, buah-buahan, ikan, ayam, dan daging merah.
B9 (asam folat): sayuran hijau, alpukat, jagung, wortel, kacang-kacangan, biji-bijian.
B12: hati, daging sapi, dada ayam, telur, susu, oatmeal.
C: brokoli, kangkung, pepaya, jeruk, lemon, jeruk nipis, kiwi, stroberi, tomat.
D: sinar matahari, susu atau jus, telur, ikan berminyak, minyak hati ikan kod.
E: bayam, tomat, udang, kiwi, ikan salmon, wortel, kacang-kacangan, minyak sayur.
Selenium: telur, keju, ayam, tuna, salmon, kacang-kacangan, sereal, jamur.
Zat besi: bayam, daging merah, kacang merah, tiram, tomat.
Zinc: kerang-kerangan, daging merah, produk susu, kentang, kacang-kacangan.
Bagi orang yang sehat, mengonsumsi jenis-jenis makanan diatas sudah cukup tanpa harus minum suplemen-suplemen tambahan.
Selain makanan yang bergizi, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk kondisi saat ini, dimana kita diharuskan untuk melakukan praktik social distancing, olahraga ringan di rumah dapat menjadi salah satu alternatif tanpa harus bepergian ke tempat fitness. Olahraga yang disarankan antara lain jumping jacks, high knees, butt kicks, burpees, dan switch jump masing-masing 15 detik dan diulangi sebanyak 5 hingga 10 kali sesuai kemampuan tubuh. Anda juga bisa turut mencoba olahraga yang lebih ringan seperti yoga maupun menari.
Selain itu, faktor stres juga berpengaruh terhadap menurunnya kekebalan tubuh karena berkurangnya kemampuan tubuh menahan serangan virus dan bakteri. Orang-orang yang mengalami stres berat membuat tubuhnya rentan terhadap penyakit hingga lebih dari 35% dari biasanya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke. Dengan kondisi sekarang ini, sangat penting bagi Anda untuk mempererat hubungan dengan keluarga maupun sahabat untuk menenangkan pikiran. Jangan lupa untuk meluangkan waktu guna melakukan hobi sembaru mengurangi beban pikiran dan stres.
Faktor yang tidak kalah penting bagi tubuh tentunya adalah istirahat yang cukup. National Sleep Foundation (NSF) menyarankan tidur 7-8 jam tiap malam agar kekebalan tubuh tetap terjaga. Saat tubuh memiliki jumlah jam tidur yang cukup, maka sistem imun akan lebih kuat dalam mencegah terjadinya infeksi.
Jadi, mampukah kita melawan virus Corona? Jawabannya adalah tentu saja, kita semua mampu.
Teks: Stefani Grace
Foto: Berbagai sumber