Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan istrinya ibu Herawati Boediono baru saja melakukan kunjungan ke tiga kota di Australia termasuk Melbourne pada bulan November 2013 ini. Kunjungan kerja kali ini sekaligus dilakukan oleh bapak Boediono untuk memenuhi undangan National University di Canberra dalam acara penghargaan gelar Honorary Doctorate yang diberikan kepada beliau atas hasil kerja kerasnya dan kontribusinya untuk ANU. Merupakan sebuah kebanggaan untuk kita sebagai warga negara Indonesia untuk memiliki seorang pemimpin yang kemampuan akademisnya diakui secara internasional oleh universitas dengan reputasi yang cukup tinggi dan diakui oleh khalayak ramai.
Pada kunjungannya ke Australia tahun ini, Bapak Boediono mengunjungi tiga kota besar yaitu Perth, Canberra, dan Melbourne. Beliau mengadakan kuliah umum di ketiga kota tersebut dengan topik hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. Selain itu, Wakil Presiden Boediono juga memiliki agenda untuk bertemu dengan Prime Minister Tony Abbot dan beberapa petinggi pemerintahan Australia untuk membicarakan isu seperti Asylum Seeker.
Kunjungan yang diselenggarakan di Melbourne sendiri diadakan pada 14 November 2013 di rumah dinas KJRI Melbourne yang bertempat di Brighton. Acara dihadiri oleh sekitar 100 warga negara Indonesia yang tinggal di Melbourne, perwakilan dari organisasi-organisasi masyarakat disini, dan juga beberapa warga lokal Australia yang memiliki hubungan dan ketertarikan yang kuat dengan Indonesia.
Acara yang berlangsung selama dua jam ini diawali dengan laporan dari Bapak Emir selaku Konsulat Jenderal untuk Indonesia di Melbourne. Beliau melaporkan rangkaian kegiatan warga Indonesia di Melbourne, berikut juga dengan data jumlah warga negara Indonesia dan jumlah organisasi masyarakat yang ada di Melbourne.
Acara yang juga dihadiri oleh bapak duta besar Nadjib Riphat Kesoema dan beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari bapak Boediono sendiri. Dalam pidatonya, Wapres mengutarakan,
“Pentingnya menjalin hubungan baik antara Indonesia dan Australia, dan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia yang
menetap disini memegang peranan penting dalam melesarikan hubungan tersebut.”
Setelah sambutan dari Wapres selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan para warga yang hadir di tempat. Topik diskusi antara lain melingkupi laporan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang baru dibentuk maupun yang sudah lama dibentuk.
Salah satu bahan pembicaraan yang muncul adalah mengenai eksport bahan pabrik dari Indonesia dan juga buruknya kualitas serta jangka waktu pengiriman yang saat ini sedang terjadi. Hal ini dicemaskan oleh beberapa warga yang ada disini karena keinginan besar mereka untuk memanfaatkan barang produksi Indonesia tetapi karena isu tersebut kemudian memilih untuk membeli barang dari negara lain. Bapak Boediono sendiri menanggapi ini dengan menjelaskan perkara yang sedang dihadapi pabrik produksi Indonesia. Menurutnya, proses produksi dan distribusi untuk barang eksport sendiri saat ini sedang dikembangkan. Beliau berharap bahwa dalam beberapa tahun kedepan, kualitas produksi dan distribusi barang Indonesia akan meningkat.
Setelah sesi diskusi selesai, Bapak Boediono kemudian mengundurkan diri untuk kembali ke rumah kediaman sembari menyalami dan berbincang singkat dengan para tamu. Acara kemudian diakhiri dengan makan malam bersama dan ramah tamah.