Indonesia Night Market merupakan acara tahunan PPIA University of New South Wales (UNSW) dalam bentuk pasar malam dipenuhi dengan aneka ragam makanan khas Indonesia. Seiring dengan berakhirnya pandemi COVID-19 yang memungkinkan acara tatap muka kembali dilaksanakan, Indonesia Night Market akan diselenggarakan pada tanggal 17 Juni di Main Walkway UNSW. Perjalanan kuliner yang dipersembahkan oleh INM akan dipenuhi oleh makanan khas Indonesia dari martabak sampai guling, dari kolak pisang sampai es cendol.
Tidak hanya makanan khas Indonesia, INM 2022 juga menjanjikan pertunjukan seni seperti live music dari grup musik FRASA, tari-tarian modern maupun tradisional, pertunjukan gamelan, serta parade pakaian tradisional Indonesia. “Selain itu, ada juga Podjok Budaya dimana orang dapat belajar tentang budaya Indonesia dan bermain permainan tradisional,” ungkap anggota tim marketing INM 2022 Cindy Natalia.
Persiapan untuk INM 2022 sendiri sudah dimulai sejak bulan Oktober 2021, dimana setiap divisi persiapan INM mempersiapkan acara dari nol akibat menyusul pandemi yang berlangsung selama dua tahun, begitu ungkap Cindy. “Kami melakukan rapat setiap minggu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan acara ini.”
Sebagai latar belakang, acara INM sendiri sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan dianggap sebagai salah satu acara yang paling diantisipasi UNSW. Antisipasi besar terhadap INM juga menyebabkan adanya perpindahan venue dari Arc Precinct di samping UNSW Roundhouse ke UNSW Main Walkway agar bisa menampung kapasitas pengunjung yang semakin besar.
Skala INM yang besar membuat acara ini bisa menarik perhatian dari komunitas Indonesia di Sydney maupun warga internasional. “Warga Indonesia dapat menikmati kembali makanan dan suasana Indonesia yang dirindukan,” kata Cindy. “Sementara itu, warga internasional dapat mengenal dan belajar tentang budaya Indonesia serta menyicipi makanan khas Indonesia.”
Untuk tahun ini INM akan membawa tema “Sandhya Dwipa” yang merupakan kata dari bahasa Sansekerta, dengan “Sandhya” berarti persatuan dan “Dwipa” yang berarti kepulauan. Kedua kata bila disatukan akan memiliki makna persatuan dari kepulauan, dengan kata lain Indonesia itu sendiri. “Tema ini diangkat karena karena ingin menunjukkan keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang hingga Merauke,” tukas Cindy.
“Kami harap INM dapat menyorot keragaman budaya ini dan mempersembahkannya menjadi satu kesatuan, yaitu budaya Indonesia.”
Teks: Jason Ngagianto
Foto: Indonesia Night Market