Gamelan and Wayang Day 2023

Pada Sabtu malam (15/7/2023), mahasiswa dan diaspora Indonesia berkumpul di Ruang Bhinneka Konsulat Jenderal Republik Indonesia Melbourne untuk menghadiri Gamelan and Wayang Day 2023 yang diprakarsai oleh AIYA Victoria dan PPIA Victoria. Acara malam itu terasa lebih istimewa karena menghadirkan Gamelan Jawa Tengah lengkap dengan peralatan musik gamelan, kelir, dan wayang kulit. Alih-alih duduk mendengarkan penjelasan tentang sejarah wayang dan gamelan, para hadirin diajak untuk ikut terlibat memainkan gamelan dan wayang secara langsung. Sebuah kesempatan untuk menjelajahi warisan budaya Indonesia, menyalakan kreativitas, dan merasakan keajaiban seni yang kaya dengan sejarah.

Malam itu peserta yang hadir diajak untuk memainkan lakon “Perang Gagal” yang dipimpin oleh Helen Pausacker, Narelle, dan Ilona Wright dari Gamelan Melbourne. Helen Pausacker yang merupakan seorang dalang berkebangsaan Australia menjelaskan tentang urut-urutan cerita lakon wayang, mulai dari jejer hingga tancep kayon. Kiprah Helen sebagai seorang dalang sungguh unik, mengingat dirinya bukan keturunan Jawa, melainkan warga asing yang secara khusus belajar menjadi dalang. Selain itu, eksistensi seorang dalang perempuan pun merupakan sesuatu yang jarang ditemui, mengingat mayoritas dalang tradisional berasal dari kalangan pria. Bagi Helen, menjadi dalang bukanlah sekadar hobi biasa, tetapi merupakan panggilan hati yang tumbuh pertama kali ketika ia mengunjungi Indonesia dan jatuh cinta pada seni wayang kulit saat melihat pertunjukannya pada tahun 1974.

Nurhuda, mahasiswa Master of Education Monash University, hadir sebagai peserta pada malam itu bersama putra pertamanya Sang Juang dan merasakan pengalaman yang luar biasa sepulang dari acara Gamelan and Wayang Day 2023. “Gamelan dan wayang yang asli dari Indonesia, dari Jawa, diajarkan ke diaspora Indonesia di Melbourne oleh orang Australia yang belajar tentang gamelan dan wayang. Ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya itu bersifat global, tidak mengenal batasan,” ujar Huda, sapaan akrabnya saat dihubungi oleh OZIP Magazine.

Acara Gamelan and Wayang Day 2023 menjadi momentum berharga bagi orang-orang yang menghargai dan merayakan keindahan seni budaya Indonesia. Perpaduan harmonis melodi gamelan dan pesona wayang kulit menyebarkan pesan kearifan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Gamelan diakui oleh UNESCO sebagai media ekspresi budaya yang memiliki nilai filosofis dan mampu membangun hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta. Gamelan masuk dalam daftar intangible cultural heritage pada sesi ke-16 Intergovernmental Committee for Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris pada tahun 2021. Sedangkan wayang kulit telah terlebih dahulu diakui sebagai warisan budaya tak benda pada 2008.

Hal ini menunjukkan betapa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan diakui oleh dunia internasional sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya manusia. Semoga semangat dan apresiasi terhadap seni budaya ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi mendatang.

Teks: AS Purnomo & Nurfita Kusuma Dewi

Foto: AS Purnomo