Desainer Indonesia di VAMFF

Virgin Australia Melbourne Fashion Festival berlangsung di Melbourne Museum pada tanggal 1 hingga 19 Maret 2017. Indonesia mendapatkan kesempatan pada Rabu, 15 Maret 2017 menjadi bagian dari International Designer Showcase dengan menghadirkan koleksi desainer I.K.Y.K dan Peggy Hartanto untuk pertama kalinya di runway Australia. Tentunya ajang bergengsi ini menarik minat desainer-desainer berbakat Indonesia untuk berpartisipasi dan mencari inspirasi.

Jenahara_the-right-oneJenahara

Desainer muslimah yang satu ini juga menjalani misi berbeda ke Melbourne yaitu mengikuti short course selama 2 minggu dengan rangkaian program kunjungan ke Queensland University di Brisbane dan juga ke Sydney. Program dari pemerintah Australia ini membuka akses untuk desainer dan pelaku bisnis dari Indonesia untuk go international. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencari peluang bagi produk lokal agar bisa dipasarkan secara internasional. Belajar tekstil, sizing standard di Australia, market research, ideas-sharing, dan banyak kegiatan menarik lainnya diikuti oleh 25 orang dari seluruh pelosok tanah air dan berbagai background selain desainer, seperti social enterprise dan entrepreneurs. Pastinya program ini menjadi modal untuk proses kreatifnya brand Jenahara sebelum Jakarta Fashion Week dan showcase lainnya. Dengan balutan busana Spring-Summer 2017 Collection dari koleksi Friederich Herman, desainer yang akrab disapa Jehan ini tampil modis sambil berpose ala street fashion di Melbourne.

Barli Asmara

Desainer pria yang selalu tampil beda ini hadir ke Melbourne dengan membawa misi sebagai Duta Jambi 2017. Barli akan meluncurkan koleksi terbarunya tanggal 23 Maret di Plasa Indonesia Fashion Week (PIFW), yaitu tenun dan songket Jambi, hasil binaan pengrajin dari usaha kecil menengah di Jambi dalam mengolah warna kainnya. Khas warna monokromatik yang menjadi signature-nya Barli akan diaplikasikan pada kain batik sebagai new trend membuka era pengembangan batik yang tidak melulu berwarna bold seperti merah dan kuning.

Konsep penampilan Barli pada VAMFF ini adalah hasil kolaorasi dengan Dian Pelangi yaitu DPxBA yang nantinya akan launching juga tanggal 23 Maret di PIFW. Desain dari Barli untuk men’s wear berupa outer bomber yang tren terkini dipadukan dengan idenya Dian Pelangi berupa cat warna dark blue di atas kain tenun putih dan diolah khusus untuk project ke Melbourne ini. Fusion antara sense Barli dengan kain pilihan Dian dengan teknik tie-dye dsb.

Barli-Asmara-dan-Dian-PelangiDian Pelangi

“Engga’ melulu tentang cewe’, sekarang modest fashion juga merambah ke laki-laki,” ungkap Dian Pelangi yang antusias dengan konsep baru men’s wear DPxBA karyanya bersama Barli Asmara. Koleksi DPxBA tersebut akan available saat Ramadhan nanti. Selain itu, Dian Pelangi juga akan re-branding produknya serta fashion show di bulan Mei dengan tampilan dan logo baru untuk kepuasan costumer. Walaupun biasanya Dian Pelangi identik dengan colorful, busana yang dikenakan Dian Pelangi pada VAMFF kali ini dengan look berbeda, yaitu dress dari songket Palembang berwarna biru dan aksen motif hitam dengan padanan kerudung hitam yang elegan. Kunjungan ke Melbourne kali ini juga dalam rangka Wardah Fashion Journey 2017.

Evelynd

Photo by: Windu Kuncoro