Business Forum Festival Indonesia 2024 – Berbagai Peluang Bisnis di Tanah Air

Pembaca yang budiman, suksesnya penyelenggaraan berbagai acara oleh Festival Indonesia tahun lalu mendorong diadakannya Festival Indonesia 2024. Tahun ini, rangkaian kegiatan Festival Indonesia 2024 dibuka dengan Business Forum dan B2B Matching di Sheraton Hotel pada Kamis (3/10/2024).

Forum Bisnis ini merupakan salah satu acara penting dalam mempromosikan hubungan antara Indonesia dan Australia. Menurut Bapak Handy, Ketua Penyelenggara Business Forum, kegiatan ini pada dasarnya bertujuan untuk mendorong ITT: Investment Trade, and Tourism. Berbeda dengan tahun lalu yang mengedepankan sustainability, Business Forum kali ini membahas peluang investasi di Indonesia, khususnya di sektor teknologi digital dan private fund, serta memperkenalkan potensi daerah Indonesia Timur kepada para investor dan pelaku bisnis.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Celyanda Goeltom (Ketua Panitia FI). Sambutan dilanjutkan dengan pembahasan posisi Indonesia dalam ‘Future Critical Industry’ oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu Dr. Siswo Pramono serta ‘Indonesia Investment Landscape’ oleh Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Dr. Riyatno.

Sesi pertama, yang dimoderatori oleh Peter McGregor (Chair of Investment, Finance & Infrastructure Group at AIBC), menghadirkan Stuart M. Rees (Director of Southeast Asia Investment Deal Teams at Austrade) dan Steven Tirtawidjaja (Partner at Helios Capital Asia) untuk membahas daya tarik Indonesia sebagai pilihan investasi untuk superannuation dan private fund. Sesi ini juga mengeksplorasi peluang investasi dalam bidang pariwisata dan teknologi digital yang disampaikan oleh Ketua Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Sydney, Haryo Yudho Sedewo. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendorong networking dan memberikan dampak positif bagi peserta Indonesia dan Australia.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan tentang Industri Teknologi Digital. Dalam sesi yang dimoderatori oleh Helen Brown (Head of Communications & Outreach AIC), peserta memperoleh pemahaman lebih lanjut tentang regulasi yang ada di Indonesia melalui informasi yang disampaikan oleh Dr. Ir. Bonifasius Pudjianto (Director for Digital Economy, Kominfo). Mereka juga mendapatkan informasi langsung mengenai realita dan potensi bisnis digital di Indonesia dari pelaku bisnis digital tanah air seperti Marco Bardelli (Executive Director for Infinite Studios and Nongsa Digital Park), Prashil Singh (Director of Partnership, RMIT), dan Anggia Meisesari (CEO Transtrack).

Adapun sesi ketiga dimoderatori oleh Prof. Edward Buckingham (Director of Master of Business Innovation – Monash Indonesia) dan membahas Iklim Bisnis di Indonesia. Sesi ini mengundang Dr. Ribka Haluk (Gubernur Papua Tengah) dan Shiraz Engineer (Head of Asialink Business Academy). Diskusi ditutup dengan pembahasan tentang Golden Visa oleh Bapak Agus Abdul Majid (Konsul Imigrasi KJRI Sydney), yang memberikan kepastian bagi seluruh hadirin mengenai kemudahan birokrasi Golden Visa.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Bapak Handy mengakui bahwa kolaborasi tahun ini jauh lebih signifikan. Penyediaan pembicara berkualitas menyebabkan pertumbuhan partisipasi dalam Business Forum 2024. Meskipun acara ini bersifat undangan dan hanya tersedia melalui promosi dari mulut ke mulut, jumlah RSVP yang diterima melampaui ekspektasi. Dengan kapasitas awal 85 kursi, acara ini berhasil menarik lebih dari 120 peserta.

Dengan lebih banyak peserta yang hadir, showcasing produk UMKM Indonesia menjadi lebih efektif. Secara keseluruhan, Business Forum Festival Indonesia 2024 merupakan platform penting dalam membangun hubungan yang lebih kuat di bidang investasi, pariwisata, dan perdagangan.

Teks: Ivany Hanifa Rahmi

Foto: Ivany Hanifa Rahmi & Festival Indonesia